
Oleh: KH. Fahmi Amrullah Hadziq*
اِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه لا نبي بعده
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيّدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Marilah kita senantiasa meningkatkan keimanan dengan sebenar-benar takwa dengan cara menjalankan perintah dan meninggalkan larangan-Nya. Janganlah kita sekali-kali meninggalkan dunia ini kecuali dalam keadaan islam dan khusnul khatimah.
Diceritakan bahwa suatu hari ada seseorang yang sowan kepada Imam Hasan Al-Bashri mengadukan masalah ekonomi. Yakni usaha dagangnya mengalami kebangkrutan. Hingga ia tidak mampu menghidupi keluarganya. Kepada orang tersebut Imam Hasan Al-Bashri memberi solusi dengan satu kalimat istaghfirillah, mohon ampun lah kepada Allah.
Di lain waktu datang lagi sepasang suami istri yang juga megajukan permasalahan hidupnya kepada Imam Hasan. Ia menceritakan bahwa keduanya sudah menikah bertahun-tahun merindukan datangnya buah hati. Namun, Allah belum mengaruniainya seorang anak. Terhadap dua orang ini Imam Hasan Al-Bashri memberi satu kalimat yang sama, yakni istaghfirillah.
Baca Juga: Dua Jenis Hamba saat Datang Lailatul Qadar
Datang lagi orang ketiga mengajukan permasalahan hidupnya. Kebetulan ia adalah seorang petani. Ia mengadukan bahwa ia telah bercocok tanam selama bertahun-tahun, tetapi selam itu pula usahanya tidak pernah mendapat keuntungan. Bahkan kebanyakan hasil pertaniannya sering mengalami kerusakan, serta memiliki tanah yang kering dan tandus. Kepada orang ketiga ini pun rupanya Imam Hasan Al-Bashri tetap solusi yang sama, istaghfirillah.
Melihat tiga kejadian itu, salah seorang muridnya—Rabi’ ibn Sahib—bertanya kepada Imam Hasan Al-Bashri, “Wahai Imam Hasan, tiga orang datang menghadap kepada Anda. Mereka punya permasalahannya masing-masing dan berbeda satu sama lain. Akan tetapi tuan memberikan satu solusi yang sama untuk masalah yang berbeda. Bagaimana ini?” Mendapat pertanyaan tersebut Imam Hasan diam sejenak, lalu mebacakan Surah Nuh 10-12
فَقُلۡتُ ٱسۡتَغۡفِرُوا۟ رَبَّكُمۡ إِنَّهُۥ كَانَ غَفَّارࣰا (١٠) یُرۡسِلِ ٱلسَّمَاۤءَ عَلَیۡكُم مِّدۡرَارࣰا (١١) وَیُمۡدِدۡكُم بِأَمۡوَ ٰلࣲ وَبَنِینَ وَیَجۡعَل لَّكُمۡ جَنَّـٰتࣲ وَیَجۡعَل لَّكُمۡ أَنۡهَـٰرࣰا (١٢)
Maka aku (Nuh) berkata (kepada mereka), “Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, sungguh, Dia Maha Pengampun, Niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, Dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu.
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Masalah yang dihadapi oleh ketiga orang tadi boleh jadi berbeda; kesulitan ekonomi, sulit mendapat keturunan, atau pertanian kurang bagus, mungkin saja ketiganya sering kita alami. Terkadang solusi yang kita cari adalah solusi lahiriah. Jarang di antara kita yang mencari solusi secara batiniyyah. Padahal dalam mencari solusi kehidupan, kita bukan saja dengan hal-hal lahiriyyah, tapi termasuk juga solusi batiniyyah. Yaitu mendekatkan diri kepada Allah. Bisa jadi permasalahan hidup yang kita alami bukan faktor alam, ekonomi global, atau faktor lahiriah lainnya, melainkan ada faktor dosa-dosa yang ditanggung oleh orang itu.
Baca Juga: Cerdas Spiritual dan Pandai Syukur itu Didapat Melalui Puasa
Orang yang telalu banyak dosa akan jauh dari rahmat Allah, kasih sayang-Nya, dan rezeki-Nya. Sehingga apa yang disampaikan oleh Imam Hasan merupakan Al-Qur’an. Dalam sebuah hadis:
وعنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رضِي اللَّه عنْهُما قَال: قالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: منْ لَزِم الاسْتِغْفَار، جَعَلَ اللَّه لَهُ مِنْ كُلِّ ضِيقٍ مخْرجًا، ومنْ كُلِّ هَمٍّ فَرجًا، وَرَزَقَهُ مِنْ حيْثُ لاَ يَحْتَسِبُ. رواه أبو داود
Dari Ibn ‘Abbas, bahwasannya Rasulullah bersabda: “Barang siapa yang melanggengkan istighfar, maka Allah menjadikan baginya dari setiap kesempitan ada jalan keluar, dari setiap kesusahan akan diberikan kebahagiaan, serta dapat memberikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.
Sehingga dalam kehidupan ini tentu tidak ada orang yang tidak memiliki masalah. Mungkin orang menyelesaikan masalahnya dengan caranya masing-masing. Akan tetapi Allah memberikan cara agar masalah terselesaikan sebagaimana ayat di atas.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ
وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ
وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
*Kepala Pondok Putri Pesantren Tebuireng Jombang.
Pentranskrip: Yuniar Indra Yahya