
Oleh: Mohammad Jailani*
Era Kurikulum Merdeka membawa potensi untuk mengaktualisasikan idealitas bakat dan minat santri dengan cara yang sangat berarti. Salah satu keunggulan besar dari Kurikulum Merdeka adalah memberikan santri kebebasan dan dukungan yang mereka butuhkan untuk mengejar dan mengembangkan bakat dan minat mereka secara lebih mendalam. Ini berarti santri tidak hanya belajar untuk memenuhi tuntutan kurikulum, tetapi mereka juga bisa menggali minat dan bakat mereka di berbagai bidang, termasuk seni, olahraga, sastra, dan lainnya. Dengan begitu, idealitas bakat dan minat santri menjadi lebih mudah tercapai, karena mereka dapat fokus pada apa yang mereka cintai dan apakah mereka memiliki potensi yang belum tergali.
Dalam mengupas masalah dan tantangan saat ini dalam implementasi Kurikulum Merdeka di kalangan santri, beberapa hal perlu diperhatikan. Pertama, terdapat masalah dalam menemukan keseimbangan antara pembelajaran agama dan pengejaran bakat dan minat pribadi. Banyak lembaga pendidikan Islam mungkin menghadapi tantangan dalam memadukan pembelajaran agama yang kuat dengan pengejaran minat dan bakat santri. Terkadang, hal ini dapat menciptakan dilema dalam menentukan berapa banyak waktu yang harus diberikan untuk setiap aspek pembelajaran. Ini menjadi tantangan bagi lembaga-lembaga tersebut untuk menciptakan kurikulum yang seimbang dan relevan.
Masalah yang sering muncul adalah perlunya sumber daya dan dukungan yang memadai. Implementasi Kurikulum Merdeka memerlukan dukungan yang kuat dari guru dan staf sekolah, yang juga harus diberdayakan untuk mengelola keragaman minat dan bakat santri. Sumber daya fisik seperti fasilitas dan peralatan yang mendukung beragam minat dan bakat juga diperlukan. Hal ini dapat menjadi sebuah tantangan dalam situasi di mana lembaga pendidikan mungkin menghadapi keterbatasan sumber daya, baik dari segi keuangan maupun tenaga pengajar. Oleh karena itu, peningkatan dukungan, pelatihan, dan alokasi sumber daya yang efisien menjadi esensial dalam mengatasi tantangan ini.
Baca Juga: Santri Harus Berbakat dan Tetap Menjaga Akhlaqul Karimah
Dalam dunia pendidikan Islam, santri memainkan peran sentral dalam melestarikan nilai-nilai keagamaan dan kebudayaan serta mempersiapkan diri untuk menjadi pemimpin masyarakat. Kurikulum yang relevan dan efektif menjadi kunci dalam mengejar tujuan ini. Salah satu pendekatan yang semakin mendapatkan perhatian adalah Kurikulum Merdeka, yang berfokus pada pembebasan potensi individual dan pemberdayaan peserta didik untuk mengejar bakat dan minat mereka. Artikel ini akan mengeksplorasi pentingnya Kurikulum Merdeka dalam menyemai dan melesatkan bakat serta minat santri, serta mengidentifikasi sejumlah faktor yang membuat pendekatan ini efektif dalam konteks pendidikan Islam.
Memahami Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka adalah suatu pendekatan pendidikan yang memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk mengambil peran aktif dalam proses pembelajaran. Ini berarti mereka memiliki kontrol lebih besar atas apa yang dipelajari, bagaimana mereka belajar, dan bagaimana mereka mengejar bakat dan minat pribadi mereka. Dalam konteks santri, Kurikulum Merdeka memungkinkan mereka untuk menjelajahi pelbagai aspek ilmu pengetahuan, agama, dan keterampilan yang sesuai dengan minat mereka, yang bisa melibatkan pembelajaran bahasa Arab, tafsir Al-Quran, hadis, dan berbagai keterampilan praktis seperti seni dan keterampilan berwira usaha.
Menyemai Bakat dan Minat
Kurikulum Merdeka membuka pintu bagi santri untuk mengejar bakat dan minat mereka sejak dini. Misalnya, seorang santri yang memiliki bakat di bidang seni atau musik dapat mendapatkan dukungan untuk mengembangkan kemampuan ini tanpa mengesampingkan pendidikan agama yang penting. Ini penting karena memungkinkan santri untuk menjelajahi dan menyemai potensi tersembunyi mereka sejak dini. Menyemai bakat dan minat sejak dini juga dapat menghasilkan individu yang lebih percaya diri, memiliki visi yang lebih jelas tentang tujuan hidup mereka, dan lebih siap menghadapi tantangan dalam kehidupan.
Membangun Keunggulan Pendidikan Islam
Kurikulum Merdeka juga membantu membangun keunggulan dalam pendidikan Islam. Dengan memberikan kebebasan kepada santri untuk mengejar bakat dan minat mereka, lembaga pendidikan Islam dapat menghasilkan lulusan yang memiliki keterampilan unik dan pengetahuan yang mendalam di bidang yang mereka minati. Ini bisa mencakup lulusan yang sangat terampil dalam memahami dan mengajarkan ajaran Islam, serta memiliki keunggulan dalam bidang-bidang seperti seni, literasi, atau ilmu pengetahuan. Dalam hal ini, Kurikulum Merdeka membantu menciptakan generasi yang berkontribusi pada perkembangan dan pemeliharaan budaya dan tradisi Islam sambil tetap berpartisipasi dalam masyarakat yang lebih luas.
Efektivitas Kurikulum Merdeka dalam Konteks Pendidikan Islam
Dalam konteks pendidikan Islam, efektivitas Kurikulum Merdeka dapat dilihat dalam beberapa aspek. Pertama, ini membantu meningkatkan motivasi santri, karena mereka dapat mengikuti minat mereka dan melihat hasil nyata dari usaha mereka. Dalam lingkungan yang memberikan kebebasan dan dukungan untuk mengejar tujuan pribadi, santri cenderung lebih termotivasi untuk belajar.
Kurikulum Merdeka menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih mendalam. Santri belajar bukan hanya untuk memenuhi tuntutan kurikulum, tetapi untuk memuaskan rasa ingin tahu mereka dan menjelajahi bidang yang mereka cintai. Ini berdampak positif pada pemahaman yang lebih baik dan pengembangan keterampilan yang lebih tajam.
Dalam lingkungan Kurikulum Merdeka, hubungan guru-santri menjadi lebih kemitraan. Guru bukan hanya penyampai pengetahuan, tetapi juga fasilitator dan pendukung dalam perjalanan santri menuju penemuan diri mereka sendiri. Ini menciptakan hubungan yang lebih positif antara guru dan santri.
Kurikulum Merdeka mengajarkan pentingnya kemandirian. Santri belajar mengambil tanggung jawab atas pendidikan mereka sendiri, memilih jalur yang sesuai dengan minat dan bakat mereka. Hal ini mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan kehidupan dan menjadi pribadi yang lebih mandiri dan bertanggung jawab.
Alternatif Untuk Melesatkan Bakat dan Minat Santri Berbasis kurikulum Merdeka
Untuk mengatasi tantangan dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di kalangan santri, ada beberapa solusi dan alternatif yang dapat dipertimbangkan. Pertama, lembaga pendidikan Islam dapat memprioritaskan penyelarasan antara pembelajaran agama dan pengembangan bakat dan minat. Ini dapat dicapai dengan merancang kurikulum yang memadukan mata pelajaran agama dengan pilihan mata pelajaran yang mendukung minat santri. Pengaturan waktu dan prioritas dalam kurikulum dapat disesuaikan dengan kebutuhan santri, sehingga mereka memiliki waktu yang cukup untuk mengembangkan bakat dan minat mereka tanpa mengesampingkan pendidikan agama.
Kerjasama dengan komunitas lokal dan institusi pendidikan non-formal bisa menjadi alternatif yang berguna. Lembaga pendidikan Islam dapat bekerja sama dengan lembaga seni, olahraga, atau keterampilan di lingkungan sekitar untuk memfasilitasi pengembangan bakat santri di luar lingkungan sekolah. Ini dapat menciptakan pengalaman yang lebih beragam dan mendukung pengembangan minat santri. Lebih jauh, lembaga-lembaga tersebut juga dapat mencari dukungan dari pihak eksternal, seperti sponsor atau donatur, untuk memperluas sumber daya yang tersedia bagi santri.
Pelatihan guru dan staf sekolah dalam pendekatan Kurikulum Merdeka juga penting. Guru harus memiliki pemahaman yang kuat tentang bagaimana mendukung santri dalam mengejar minat dan bakat mereka, serta bagaimana mengintegrasikan pendidikan agama dengan pengembangan minat secara efektif. Dengan pelatihan yang sesuai, guru dapat menjadi pemimpin dalam mendukung perkembangan komprehensif santri.
Baca Juga: Membentuk Karakter Santri di Lingkungan Pesantren dan di Luar Pesantren
Mengambil langkah-langkah ini dapat membantu mengatasi tantangan dan mengoptimalkan efektivitas Kurikulum Merdeka dalam mengembangkan bakat dan minat santri, sambil tetap menjaga fokus pada pendidikan agama yang penting dalam konteks pendidikan Islam.
Oleh sebab itu, Kurikulum Merdeka adalah pendekatan pendidikan yang efektif dalam menyemai dan melesatkan bakat dan minat santri dalam konteks pendidikan Islam. Ini membuka peluang bagi santri untuk mengejar minat mereka, membangun keunggulan dalam pendidikan Islam, dan menciptakan pengalaman pembelajaran yang mendalam. Efektivitas Kurikulum Merdeka juga tercermin dalam motivasi santri, hubungan guru-santri yang lebih kemitraan, dan pengembangan kemandirian. Dalam menjalani tantangan masa depan, Kurikulum Merdeka dapat menjadi fondasi kuat untuk pengembangan dan pemberdayaan santri.
*Dosen Pendidikan Islam, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.