sumber gambar: www.google.com

Menulis Luka Duka

Di atas secarik kertas hitam kutuang segala derita,
Luka-luka terukir dalam kelam yang tiada akhir.
Duka nestapa terbungkus dalam bait-bait senja,
Seperti malam yang menelan cahaya dengan lirih.

Setiap tetes air mata menjelma tinta hitam pekat,
Menari di antara huruf-huruf yang berduka lara.
Kenangan pilu memeluk erat tiap kata yang terucap,
Mengalirkan rindu dalam irama yang sepi dan hampa.

Di sudut sunyi, angin berbisik tentang kehilangan,
Menjelma simfoni yang mengiris kalbu tanpa ampun.
Di balik bayangan, hati meratap tanpa suara,
Menyulam benang luka menjadi kain kesedihan.

Namun dalam kelam, ada harapan yang masih bersinar,
Seperti bintang kecil yang setia di langit malam.
Duka dan luka, biarlah menjadi puisi abadi,
Menghiasi langit jiwa dengan keindahan yang tak terganti.


Cerita Manusia…
Setiap insan melangkah dengan cerita masing-masing,
Galau dan suka beriringan di jalan tak berujung.
Di bawah langit yang sama, nasib menari tak serempak,
Menghiasi hidup dengan warna-warna tak terduga.

Ada yang merangkai hari dengan tawa ceria,
Seperti bunga mekar di taman penuh pesona.
Namun ada pula yang terseok dalam duka lara,
Meniti jalan berbatu dengan hati yang terluka.

Galau menghampiri dalam sunyi yang tak terelak,
Menggugah resah di relung jiwa yang rapuh.
Namun, suka hadir dalam sinar mentari pagi,
Mengusir kelam, menebar harapan tanpa ragu.

Setiap kisah adalah puisi yang teranyam indah,
Menyatu dalam harmoni kehidupan yang fana.
Kita semua pelukis takdir di kanvas dunia,
Menggoreskan cerita dengan tinta hati yang tulus.


Hidup Khayalan Masa Belia
Hidup yang indah, seperti khayalan masa belia,
Mewarnai hari-hari dengan mimpi yang cerah.
Di bawah langit biru, impian terbang bebas,
Seperti burung kecil yang menjelajah angkasa.

Waktu berlalu, namun kenangan tetap terjaga,
Mengisi hati dengan hangat sinar bahagia.
Saat dunia masih penuh dengan keajaiban,
Dan setiap sudut menyimpan cerita tak terduga.

Masa muda, penuh tawa tanpa beban,
Segala hal tampak mungkin, tanpa batasan.
Dunia adalah panggung, tempat bermain riang,
Setiap langkah penuh semangat, tanpa keraguan.

Kini, hidup bagai bayangan mimpi yang indah,
Menghiasi hari dengan sentuhan nostalgia.
Meski waktu bergulir dan usia bertambah,
Khayalan belia tetap abadi, menyemai cinta.

Hidup yang indah, cermin masa lalu yang bercahaya,
Mengajarkan kita untuk terus bermimpi dan percaya.
Bahwa di setiap detik yang kita jalani,
Terdapat sejumput magis dari khayalan belia.



Penulis: Albii

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online