perempuan belajar dalam sebuah ruangan. (ist)

Oleh: Robithah Aulia*

Setiap zaman tentu memiliki kesulitan dan tantangan tersendiri. Begitu pula dengan perempuan pada zaman jahiliyah. Kelahiran mereka bahkan dianggap aib dan membawa keburukan bagi keluarga. Bahkan kebencian tersebut beralih menjadi tindakan kriminal yaitu mengubur hidup-hidup bayi perempuan yang lahir ke bumi. Naudzubillah sungguh kekejaman yang nyata pada masa itu. 

Hingga akhirnya Agama Islam hadir dan memperjuangkan kemuliaan perempuan. Perempuan yang lahir tidak lagi dianggap aib, perempuan yang lahir tidak lagi dianggap membawa keburukan, begitupula dengan kekejaman kepada perempuan yang semakin sirna. Hingga saat ini kita, para perempuan bisa menjalani kehidupan tanpa dipandang aib dan keburukan. 

Namun hal tersebut bukan berarti menjadikan perempuan bebas tanpa beban dan cobaan. Di era digital ini perempuan diuji dengan nafsunya. Nafsu menampilkan keindahan diri di sosial media ataupun dihadapan yang bukan mahromnya, nafsu memakai pakaian yang tidak disyariatkan, nafsu memperindah diri dengan hal-hal yang diharamkan, dan lain sebagainya.

Padahal perempuan tetap cantik tanpa harus dilihat dunia, tetap cantik tanpa harus berpakaian yang terbuka, tetap cantik tanpa harus memakai wewangian yang aromanya tercium lelaki yang bukan mahromnya, tetap cantik meski tanpa riasan-riasan yang berlebihan. Perempuan itu tetap cantik dan indah tanpa perlu ditunjukkan kepada seluruh dunia, tetap cantik dan indah dengan menaati perintah Allah. 

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Allah berfirman dalam QS. Al-Ahzab: 33 

وَقَرْنَ فِيْ بُيُوْتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْاُوْلٰى وَاَقِمْنَ الصَّلٰوةَ وَاٰتِيْنَ الزَّكٰوةَ وَاَطِعْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗۗ اِنَّمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ اَهْل الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيْرًا

“Tetaplah (tinggal) di rumah-rumahmu dan janganlah berhias (dan bertingkah laku) seperti orang-orang jahiliah dahulu. Tegakkanlah salat, tunaikanlah zakat, serta taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah hanya hendak menghilangkan dosa darimu, wahai ahlulbait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” [1]

Menurut penjelasan Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta’dzhim al-Qur’an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur’an Univ Islam Madinah [2] 

Dan tetaplah kalian dalam rumah kalian, janganlah kalian keluar dari rumah melainkan ada kebutuhan seperti menuntut ilmu, atau demi mencari pahala, atau juga mengharap keutamaan, seperti untuk shalat jamaah, berbuat baik, dan menyambung silaturrahim.

Dan janganlah kalian bertabarruj, dengan menampakkan perhiasan kalian seperti perbuatan para wanita pada zaman jahiliyah, namun hendaklah kalian menjadi wanita yang memiliki rasa malu.

Dan tetaplah mendirikan shalat, bersegeralah menunaikan zakat, dan taatilah Allah dan Rasul-Nya dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Wahai para istri Nabi, sesungguhnya dengna perintah melakukan perbuatan baik dan utama dan larangan dari perbuatan buruk dan dosa ini, Allah hendak membersihkan kalian dari kotoran kemaksiatan dan dosa, dan menyucikan kalian sesuci-sucinya sesuai dengan ketinggian derajat kalian dan kemuliaan sifat kalian.

Berdasarkan tafsir tersebut dijelaskan bahwa hendaklah perempuan jangan berias dengan berlebihan yang mana prilaku tersebut merupakan prilaku orang-orang pada masa jahiliyah. Tentunya kita tidak mau disandingkan dengan prilaku orang-orang yang ada pada masa kebodohan tersebut. Oleh kerena itu hendaklah kita berprilaku sebagaimana orang yang beriman, yaitu taat kepada Allah dan juga taat kepada Rasul.

Rasanya sangat menyedihkan ketika melihat keadaan sekarang yang seakan-akan menormalisasi wanita-wanita dengan pakaian yang tidak sepantasnya. Semoga Allah berikan hidayah kepada kita untuk menjalani kehidupan sesuai dengan perintah Allah. 

Tapi tahukah kamu? Dalam suatu hadits perempuan sholehah diumpakan sebagai sebaik-baiknya perhiasan. Dari Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 

الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ

Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita salehah.” (HR. Muslim, no. 1467) [3]

Siapa pula wanita yang tidak mau dikategorikan “sebaik-baik perhiasan dunia”? menjadi wanita sholehah berarti menjadi sebaik-baik perhiasan yang ada di dunia ini. Jika kita memiliki perhiasan terbaik di dunia tentu kita akan menjaga dan merawatnya dengan sepenuh hati karena saking berharganya benda tersebut. 

Begitupula dengan diri kita sendiri. Jika kita menganggap diri kita perhiasan terbaik dan termahal dimuka bumi, maka kita akan menjaga diri kita dengan sebaik-baiknya. Tidak akan mengumbarnya dikhalayak ramai.

Perjuangan meraih surga memang tidak mudah. Saat ini perjuangan tersbesar kita adalah melawan nafsu kita sendiri agar kita meraih surga. Mari bersama-sama kita menjadi perhiasan terbaik, yaitu menjadi wanita sholehah. Mari sama-sama kita perjuangkan keagungan dan kenikmatan surga yang luar biasa tersebut.



[1] https://quran.nu.or.id/al-ahzab/33

[2] https://tafsirweb.com/7645-surat-al-ahzab-ayat-33.html

[3] https://rumaysho.com/33753-wanita-salehah-sifat-keutamaan-dan-hadits-yang-membicarakannya.html