
Nanti
Lagi, tentang menunggu
Tanpa perlu terperunggu
Hadir tak diundang
Namun selalu berhasil mengambil pandang
Bodohnya tetap menunggu harap
Tanpa tatap masa depan
Cairnya hati
Meski dengan tega memilih lenyap
Petikan haral yang salah taruh
Menganga bersama jiwa yang rapuh
Sulit untuk tumbuh dan utuh.
Mungkin suatu hari, nanti.
Kejadian
Takdir Tuhan menulisnya
Tak mampu berkata
Hanya aneh bertanya
Apakah ini ilusi atau nyata
Setiap detik kejadian
Dilupa oleh ingatan
Diingat oleh malaikat
Memenuhi buku catatan
Tak bisa dicoret apalagi dihapus
Hanya mampu berbuat baik
Agar pahala selalu didapat
Dan tidak akan pupus
Hampa
Sendu yang berteman rindu
Sangat disayangkan
Bahwa rindu ini tak akan bertuan
Hanya secercah harapan yang syahdu
Tumpukan jiwa yang menyatu
Pada jiwa dahsyat tak terhenti
Walau dzahir bukan pilihan hati
Tetap hanya bayangmu yang tak terganti
Detik Terakhir
Banyak sekali goresan yang telah Tuhan berikan
Campuran warna telah menjadi takdir
Tak sembarangan menghadapi kenyataan
Harus ada ketegaran yang selalu hadir
Telah tersampailah maaf
Yang tak akan pernah naif
Mumpung masih sempat tatap, walaupun diakhirmu aku mendekap
Penulis: Nabila Rahayu