ilustrasi daging dan ikan
ilustrasi daging dan ikan

Banyak masyarakat miskin kurang memperhatikan kesehatan diri dan minim literasi gizi. Beberapa faktor lainnya disebabkan keterbatasan ekonomi. Hal ini mengakibatkan adanya gangguan pertumbuhan dan perkembangan fisik. Lalu apakah konsumsi daging saat ini sudah tercukupi?

Salah satu hal yang menarik dari hari raya agama Islam adalah kurban, di mana masyarakat muslim yang mampu secara ekonomi bisa dianjurkan berkurban. Kurban sendiri juga bagian dari upaya agama Islam dalam merealisasikan pemerataan ekonomi yang ditimbulkan kesenjangan sosial antara yang kaya dan miskin dan memutuskan rantai kemiskinan.

Meskipun ada event kurban setiap tahunnya, angka konsumsi daging di Indonesia masih rendah. Melalui data BPS di tahun 2023 angka konsumsi per minggu daging sapi hanya sebesar 9,59 gram dan angka ini mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu 10,49 gram dan angka ini hanya daging sapi saja. Angka tersebut juga terhitung jauh dari ideal yang disarankan ahli kesehatan, sebagaimana laporan di laman World Cancer Research Fund, aturan makan daging dalam sehari usahakan tak lebih dari 50-70 gram atau 350-500 gram per minggu.

Begitu pula dengan data Food and Agriculture Organization atau Badan Pangan Dunia, angka konsumsi daging sapi masyarakat Indonesia sebesar 2,57 kg per kapita per tahun dan angka ini masih di bawah rata-rata dunia yaitu sebesar 6,4 kg per kapita per tahun. Mirisnya, angka konsumsi daging di Indonesia masih kalah jauh dibandingkan dengan negara Asia seperti Jepang dan Korea bahkan angka setara dengan Ethiopia. Padahal banyak olahan makanan Indonesia yang berbahan dasar daging sapi. Melalui data tersebut, dapat dikatakan bahwa konsumsi daging memang masih rendah. Lalu Jika memang konsumsi daging sapi masih rendah, bagaimana dengan konsumsi makanan ikan?

Kabar baiknya, data melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melaporkan, angka konsumsi ikan nasional mencapai 56,48% kilogram per kapita pada 2022 dan angka ini termasuk tertinggi dalam 10 tahun terakhir, dengan di tahun sebelumnya atau tahun 2021 sebesar 55,16 kilogram per kapita. Di tahun 2024, rencananya Pemerintah terus mendorong masyarakat Indonesia untuk terus meningkatkan konsumsi ikan KKP menargetkan angka konsumsi ikan secara nasional dapat mencapai 62,05 kg per kapita.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Meskipun terus mengalami peningkatan konsumsi ikan, kabar buruknya jika dibandingkan negara China yang luas perairannya jauh lebih besar dibandingkan Indonesia, konsumsi ikan ini masih tergolong rendah. Padahal konsumsi ikan kaya akan kandungan gizi yang baik dan seharusnya masyarakat Indonesia lebih banyak makan ikan, mengingat 65% wilayah kita lautan dan hasil dari laut yang melimpah.

Banyak faktor mengapa masyarakat Indonesia jarang mengkonsumsi ikan, hal ini dikarenakan akses distribusi ikan yang belum merata. Di daerah yang jauh dari wilayah perairan, konsumsi ikan masih keadaan frozen atau beku sehingga mengurangi nutrisi dari ikan tersebut. Konsumsi ikan fresh masih berada pada daerah di pesisir pantai dan sekitarnya.

Ciri khas olahan makanan di Indonesia juga masih terbatas pada daging dan telur, sehingga budaya makan ikan juga masih belum banyak dilakukan dan beberapa ikan yang berada di pasar lokal juga terbatas akan varietas.

Rendahnya konsumsi daging dan ikan di Indonesia bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga masalah berpengaruh pada ekonomi negara dan keseimbangan ketahanan pangan. Edukasi yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak, kita bisa mencapai target konsumsi daging dan ikan untuk memenuhi kebutuhan 4 sehat 5 sempurna.

Selayaknya pemerintah terus memberikan edukasi dan kampanye gizi yang baik untuk masyarakat Indonesia mengenai daging sapi dan ikan yang kaya akan protein, hal ini guna untuk menghindari terjadinya stunting. Keterjangkauan harga untuk memudahkan masyarakat memberikan konsumsi yang jauh lebih baik mengingat rendahnya konsumsi daging dan ikan dikarenakan faktor ekonomi. Selain itu, pemerintah selayaknya memberikan sistem distribusi pangan yang jauh lebih baik agar masyarakat dengan mudah untuk membeli dan mengkonsumsi daging sapi dan ikan dengan mudah dan memberikan dukungan harga yang stabil.

Baca Juga: Gus Sholah Ajak Santri Tingkatkan Konsumsi Protein Masyarakat

Penulis: Maulida Fadhilah Firdaus

*Pegiat Literasi Majalah Tebuireng.