
Tebuireng.online— Saat dunia terasa penuh dengan tantangan yang tampaknya mustahil, seringkali ada satu kekuatan kecil yang memandu kita untuk berani melangkah lebih jauh—optimisme. Itulah yang dirasakan oleh Syofiatul Hasanah, alumni Mahad Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng. Dengan tekad yang kuat dan semangat untuk memberi, ia berhasil membuka pintu kesempatan bagi Shofiyah, seorang anak didiknya, untuk terlibat dalam program International Volunteer di Malaysia, pada Februari 2025.
“Di tengah mempersiapkan sesuatu yang terlihat mustahil, saya menemukan satu kata yaitu ‘Kontribusi’ yang harus diimplementasikan dan diperjuangkan,” tulis pembina Pondok Pesantren Trensains Tebuireng itu dalam akun media sosialnya.
Kata-kata ini menggambarkan perasaan optimis yang terus membara dalam dirinya. Dengan penuh semangat, ia mengajak Shofiyah untuk mengikuti program volunteer internasional yang memberi kesempatan besar bagi siapa saja yang ingin mengabdikan diri.
Program International Volunteer yang diadakan pada 19-23 Februari 2025 di Kuala Lumpur, Malaysia, menyimpan berbagai kisah luar biasa bagi setiap delegasi yang berpartisipasi. Bagi Shofiyah, program ini tidak hanya sekadar pengalaman baru, tetapi juga peluang untuk memperluas wawasan dan menumbuhkan rasa nasionalisme yang lebih dalam. Ia merasa sangat beruntung dapat berkontribusi bagi anak-anak bangsa Indonesia yang tinggal di Malaysia.
Baca Juga: Ikuti International Volunteer, Mahasantri Latih Manajemen Emosi di Negeri Jiran
“Pengalaman ini mengajarkan saya tentang pentingnya toleransi dan kerja sama lintas budaya, serta memberikan manfaat besar bagi saya, tidak hanya dalam aspek pendidikan tetapi juga dalam memperluas jaringan internasional,” ungkap Shofiyah dengan penuh rasa syukur.
Bagi Shofiyah, perjalanan ke Malaysia menjadi lebih dari sekadar tugas. Melalui pengabdian selama dua hari penuh di Malaysia, ia tidak hanya mendapatkan pengalaman baru tentang budaya dan kehidupan di Negeri Jiran, tetapi juga kesempatan untuk mengasah rasa ikhlas dan memperdalam jiwa nasionalisme. Belajar dari pengalaman dan mendalami setiap hikmah yang ada, ia merasa semakin dekat dengan takdir Tuhan yang telah memberikan kesempatan untuk berkembang.

“Di program ini saya merasa seperti mendapatkan keluarga baru se-Tanah Air. Saya senang bisa berbagi ilmu dengan siswa-siswi di Malaysia dan berdiskusi dengan pemuda-pemudi luar biasa dari berbagai penjuru Indonesia,” tambahnya.
Tidak hanya mendapatkan pengalaman berharga, Shofiyah juga mendapatkan apresiasi atas pencapaiannya sebagai delegasi International Volunteer. Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, memberikan penghargaan atas kiprah Shofiyah yang telah mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
Baca Juga: Dari Peserta Jadi Penggerak, Perjalanan Alfiyah Membawa Delegasi Indonesia ke Malaysia
Pesan yang ingin disampaikan Shofiyah kepada pemuda-pemudi Indonesia adalah, “Selagi masih muda, kembangkan potensi, jangan takut mencoba, semangat dan jangan pernah menyerah.” Melalui kata-kata ini, ia berharap dapat menginspirasi banyak orang untuk lebih percaya diri mengejar impian, dan terus berkontribusi untuk kebaikan bersama.
Bagi Syofiatul Hasanah, melihat Shofiyah tumbuh dan berkembang melalui program ini adalah sebuah kebanggaan. Ia berharap pengalaman ini bisa menjadi tonggak bagi Shofiyah dan pemuda lainnya untuk terus berkontribusi, tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk masyarakat dan dunia internasional.
Lewat kisah perempuan asal Sumenep itu, kita diingatkan bahwa sering kali yang dianggap mustahil hanya membutuhkan satu langkah kecil untuk mewujudkannya. Dengan semangat dan kontribusi, tidak ada yang tidak mungkin.
Pewarta: Zulfa Nuril