Ilustrasi bunga mawar putih (Ist)

Oleh: Yogi Abdul Gofur


Di Bawah Lindungan Pohon Beringin

Lim……..
setelah sekian purnama
tak terabadikan dalam lembaran kertas

Malam itu……
purnama kembali
membenamkan dirinya sendiri di dalam kertas

mengeluarkan aksara, demi aksara
hingga puas

           Lim………
           Di bawah lindungan pohon beringin
           daunnya menyerap kisah
           yang disampaikan oleh angin
            untuk dinikmati beringin

                       Lim…….
                       Sanubari……, ingin mengirimkan
                       mawar putih kepadamu
                       yang tak mudah untuk bertemu
                        di berbagai penjuru

           Sayang…., Lim!
           beringin yang malam itu….
           menyerap kisah-kisah tentang kemanusiaan
            terkadang, beringin itu

           menggugurkan daunnya sendiri
           disampaikanlah kisah-kisah
            kepada tanah

           kepada semut-semut yang mendesah
            dan kepada rumput-rumput yang basah.


Di 608, 2024



Manakib Bulan September

Di tengah gugurnya daun cemara
yang sedang sibuk dihitung manusia
Kapan daunnya jatuh?
Berapa daun yang jatuh?

Ada tekad yang utuh
sekeras kayu pohon cemara
yang bercerita
tentang september yang terluka

           Pejuang kemanusiaan
           yang menghembuskan napas terakhir
           di cakrawala

           Tentang pejuang buruh
            yang terbunuh oleh kuasa

Tentang…..
penyambung lidah rakyat
yang mati oleh senapan negeri
Dan kisah-kisah lain yang tak bertepi,

Bogor, 7 September 2024



Tabur Bunga Di Atas Pusara Tanpa Nama

Tragedi kemanusiaan
mengirimkan derai air mata
membasahi kuburan
tanpa nama

           Yang hilang……., bersimbah luka
           tergeletak di tepi jalan
           Yang hilang……., karena sajak-sajak
           yang menangkis peluru dari moncong senjata

           hingga mematahkan moncong senjata
            meskipun tidak patah sepenuhnya

Telah mengabadikan nama
di bawah gundukan tanah
tanpa iringan-iringan yang megah nan mewah
dan tanpa pagar yang dihiasi belukar

           Zonder kabar
           Zonder pengadilan
            Zonder dimandikan

           Namun…, terabadikan
           oleh fatihah tanpa tuan
           oleh tahlil dari burung-burung
           yang berterbangan
            di area sekitar

Engkau…..menjelma melodi
melodi perjuangan tanpa batas
yang mengiringi hembusan
angin yang bercampur dingin dan panas

Yang berhembus….wusss……
di awal bulan september.

Bogor Selatan, 2024



Izinkan Aku Mengantarmu Pulang

Jika engkau
tak pandai merangkai kata
tinggalkanlah baju
yang engkau suka

Aku akan membacanya
dari kerah yang berpola
dari benang-benang yang terajut indah
dari lekukan-lekukan

yang menghiasi bajumu

Bajumu……..
konon juga berhias darah
dan berhias tanda tanya

dari awal hingga penghujung
bulan september

Sayang…….
Aku tak bisa melihat sepenuhnya
baju yang engkau kenakan
meskipun dengan perkakas tercanggih

sepanjang zaman
karena ada tirai dari kekuasaan

Namun…….
Izinkanku membaca lafadz
yang menyelimutimu
dengan sepenuh sanubariku

menerjemahkan renda-renda kuning
yang menyatu dengan kain hijau
dan diramaikan bendera yang berkibar

setengah tiang
yang dibasuh air keabadian

Mulud, 1446 H

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online