Pihak Tebuireng dan UIN Pekalongan foto bersama saat memberikan souvenir. (foto: diba)

Tebuireng.online— Universitas Islam Negeri (UIN) KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan melakukan kunjungan ke Pesantren Tebuireng, maksud dari kunjungan itu melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan dari Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah ke Mahad Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng. Kegiatan tersebut berlangsung di aula lantai 3 gedung KH. Yusuf Hasyim Pesantren Tebuireng.

295 dan 31 pendamping dai UIN hadir dalam kunjungan, turut hadir pula Mudir Pembinaan Pesantren Tebuireng (H. Lukman Hakim), Mudir Ma’had Aly Hasyim Asya’ri (KH. Ahmad Roziqi), Wakil Mudir (Dr. Anang Firdaus) serta perwakilan Institusi, sedangkan dari UIN KH Abdurrahmad Wahid, hadir Prof. Dr. H. Sam’ani (Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah) dan beserta perwakilan institusi,

Dalam kesempatan tersebut Ma’had Aly Hasyim Asy’ari dan UIN K.H Abdurrahman Wahid sepakat melakukan kerjasama dan penandatangan MoA (Memorandum of Agreement) dalam bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Kerjasama ini diharapkan dapat membantu program-program ilmiah yang produktif dan aktif.

Mudir Pembinaan Pesantren Tebuireng H. Lukman Hakim turut menyampaikan pesan-pesan yang disampaikan oleh Hadratusyaikh KH. Hasyim Asy’ari dan Gus Dur, hal itu menurutnya terkait dengan nama UIN tersebut KH. Abdurrahman Wahid, merupakan nama dari sosok yang kerap dipanggil Gus Dur.

“Beliau Gus Dur merupakan pemimpin umat baik negara dan bangsa, walaupun kerap sekali guyonan namun beliau tetap tokoh yang jujur, gigih dalam mempersatukan umat,” ungkap Mudir Tebuireng itu.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online
Mahasiswa dan pendamping dari UIN Pekalongan melakukan KKL (Kuliah Kerja Lapangan) di Mahad Aly Tebuireng. (foto: diba)

Selain Mudir Pembinaan Pesantren Tebuireng, Dr. Anang pun turut menyampaikan pula tentang sosok Gus Dur.

“Yang perlu diketahui dari sosok Gus Dur disamping beliau ini merupakan nama besar di Indonesia bahkan juga di dunia, beliau gigih yaitu dalam belajar, karena beliau sadar, ilmu itu berbeda dengan harta, kalau harta bisa diinvestasikan tanpa susah payah kepada keturunanya, sedangkan ilmu (tidak) perlu ada upaya terlebih dahulu,”

Kegiatan tersebut diakhiri dengan penandatanganan MoU dan MOA antara Ma’had Aly Hasyim Asya’ri dan UIN KH. Abdurrahman Wahid beserta penyerahan cinderamata serta foto bersama lalu ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Dr. Ahmad ‘Ubaydi Hasbillah.

Pewarta: Diba