Salah satu peserta lomba poster ilmiah saat mempresentasikan konten posterya di hadapan juri. (foto: albi)

Tebuireng.online— Puluhan siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Sains Tebuireng tampak antusias mempresentasikan poster ilmiahnya pada lomba poster ilmiah tingkat SMP Sains Tebuireng yang diadakannya oleh Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (UNAIR) dan Perkumpulan Ahli Anatomi Indonesia (PAAI) Cabang Jawa Timur pada Kamis (29/08/2024).

Adapun tema yang diusung pada kompetisi kali ini sangat beragam, mulai dari efektivitas e-santri, pembelajaran fullday school, hubungan saintek dengan agama Islam, hingga poster ilmiah inovasi masker wajah alami.

Zhaahir dan timnya yang mengusung judul Efektivitas E-Santri sebagai Alat Pembayaran Non- Tunai di SMP Sains Tebuireng Jombang menerangkan bahwa, latar belakang mengusung tema tersebut karena adanya transformasi pembayaran dari tunai ke non-tunai.

“Resiko kehilangan uang saku yang sulit diatasi, dan juga sistem pembayaran yang berjalan kurang praktis. Tujuannya adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan E-Santri sebagai alat pembayaran non-tunai di SMP Sains Tebuireng,” ungkap Zhaahir dengan tegas.

Fahrizi Pastika Kurniawan, salah satu pemilik poster ilmiah dengan judul Transformasi Edukasi: Etika Dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi Sebagai Tanggung Jawab Guru BK dan Informatika mengungkapkan alasannya mengangkat tema tersebut.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Hal itu menurutnya dilatarbelakangi oleh masalah yang ada seperti berita hoax, ciber bullying, dan peretasan, membuat ia dan tim merasa bahwa tema ini sangat penting, terutama bagi remaja.

“Nah kasus-kasus di media sosial ini bisa terjadi karena mereka belum mengerti etika penggunaan teknologi informasi dan komunikasi,” kata Fahrizi saat diwawancarai.

Pesan poster itu, bagi mereka adalah sebuah harapan guru-guru TIK dan BK dapat membentuk karakter anak-anak Indonesia yang memiliki etika dalam penggunaan teknologi. Sebab menurutnya, masa remaja merupakan masa yang tepat untuk membentuk karakter, sebab jika telah memasuki masa dewasa akan lebih sulit untuk membentuk karakter seseorang.

Siswa SMP Sains Tebuireng mempresentasikan poster ilmiah di hadapan juri dari dosen Unair, tim PAAI, dan Yayasan Hasyim Asy’ari.

Selain itu, terdapat pula tim yang mengusung tema unik menanggapi adanya permasalahan yang terdapat disetiap pondok, yakni dengan mengusung judul Sandal Lipat Portable (SLIPPER).

Muhammad Maulana Jamal dan tim mengaku bahwa ia dan tim sedikit kesulitan dalam menentukan tema hingga muncul ide untuk menciptakan SLIPPER, hal untuk mengurangi potensi penggosopan sandal yang sering kali terjadi, serta dengan bentuknya yang dapat dilipat lebih memudahkan penyimpanan.

Tidak berjalan mulus begitu saja, Atha Athaya dan tim yang mengusung judul Pengaruh Kebersihan Kelas Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa SMP Sains Tebuireng saat diwawancara mengaku kesulitan dalam pengambilan sample, untuk mengungkap apakah kebersihan kelas memiliki pengaruh terhadap proses pembelajaran.

Baca Juga:

SMP Sains Tebuireng Jadi Tuan Rumah PKM UNAIR Surabaya

SMP Sains dan UNAIR Bekerja Sama Tingkatkan Pembelajaran Berbasis Sainstek

Cikal, pemilik poster ilmiah dengan judul Hubungan Sarapan Pagi dengan Konsentrasi Belajar Siswi SMP Sains Tebuireng Tahun 2024 menerangkan, tujuan mereka mengusung tema tersebut adalah untuk mengetahui hubungan antara sarapan pagi dengan konsentrasi belajar siswi SMP Sains.

Di sisi lain Abdi, Andi, dan Farhan yang melihat adanya sampah yang belum terkelompokkan, membuat mereka  berinisiatif mengusung judul Tank Pro Trash Bang Program. Dengan adanya program tersebut mereka berharap dapat dijadikan sebagai kompos bahkan hingga menghasilkan rupiah.

“Kesulitannya saat sosialisasi dan pengambilan datanya,” tutupnya.

Untuk diketahui, 15 poster ilmiah itu dipresentasikan oleh siswa-siswa dengan didampingi guru pembimbing, di depan dosen Unair dan pihak PAAI untuk dinilai dan ditentukan juara favoritnya. Adapun proses penyampaian presentasi itu beragam dan unik, ada yang menggunakan bahasa Inggris, Indonesia, juga Arab yang kemudian dilakukan tanya jawab interaktif antara siswa dan juri terkait poster itu.



Pewarta: Ilvi Mariana