
Oleh: Mufidatul khairiyah*
Da’i atau juru dakwah menjadi unsur utama dalam kegiatan dakwah, kerena tanpa mereka, maka kegiatan dakwah tidak akan bisa berjalan dengan baik. Dalam ajaran Islam, menjadi seorang muslim, maka secara langsung sudah menjadi seorang da’i dalam arti yang luas , di mana secara umum tugas da’i itu adalah mengajak orang lain kepada jalan yang di ridhoi oleh Allah SWT serta mencegah manusia dari perbuatan yang tidak baik.
Da’i secara luas bermakna semua umat muslim, apa pun latar belakang keilmuan dan profesinya berkewajiban menjalankan dakwah, sedangkan da’i dalam pengertian yang lebih khusus adalah mereka-mereka yang memiliki latar belakang keilmuan agama yang luas serta mewakafkan dirinya untuk kegiatan dakwah.
Dalam dunia dakwah, mencapai sasaran yang tepat merupakan tantangan yang tidak bisa diabaikan. Keberhasilan dakwah bukan hanya diukur dari seberapa banyak orang yang mendengarkan, tetapi juga seberapa dalam pesan tersebut mengakar dalam hati dan pikiran mad’u.
Kunci agar Dakwah Tepat Sasaran
Pertama, tentang pemahaman ilmu. Da’i harus bisa menguasai ilmu agama dengan baik sehingga dapat memberikan pemahaman yang benar kepada mad’u atau audiens.
Kedua, keikhlasan seorang da’i terhadap apa yang disampaikan dengan niat yang tulus kerena Allah, bukan untuk kepentingan pribadi.
Ketiga, keteladanan da’i bisa menjadi contoh yang baik dalam perilaku sehari-hari agar pesan dakwah lebih mudah diterima oleh mad’u.
Keempat, komunikasi efektif. Da’i harus bisa memiliki kemampuan berkomunikasi yangn baik, termasuk penggunaan bahasa yang mudah dimengerti oleh pendengar atau audiens.
Kelima, pendekatan personal. Da’i mampu mendekati setiap individu dengan cara yang personal dan sesuai dengan kondisi yang dimiliki setiap individu tersebut (mad’u).
Adapun yang terkhir ialah kesabaran dan ketekunan dalam setiap da’i. Sabar adalah kunci dari menghadapi setiap tantangan dan tekun dalam menjalankan dakwah agar pesan yang disampaikan oleh da’i tepat sasaran dan bisa berdampak positif kepada masyarakat.
Sesungguhnya kita tidak bisa memisahkan antara dakwah dengan da’inya, kerena seorang muslim yang memahami dakwahnya dengan pemahaan yang benar, akan tetapi kurang tepat dalam menyampaikan dakwah, maka tentu dakwahnya sulit diterima mad’u. Tetapi da’i yang baik adalah yang pandai beragumen, pandai berbicara, dan baik dalam penyampainnya.
Peran Da’i dalam Dakwah Islam
Kehadiran seorang da’i menjadi penting untuk mengkomunikasikan ajaran Islam tersebut kepada masyarakat. Melalui pesan-pesan dakwah yang disampaikan oleh da’i esensi ajaran Islam akan akan sampai kepada masyarakat, sehingga masyarakat bisa membedakan antara yang haq dengan yang bathil, sesuai dengan tuntunan Islam. Dakwah merupakan untuk mengajak, meyakini, dan mengamalkan aqidah syariat Islam dengan terlebih dahulu telah diyakini dan diamalkan oleh da’i.
Hal itu dikarenakan tugas amar ma’ruf nahi munkar sangat dibutuhkan pada saat ini, Allah SWT juga beri ganjaran yang besar bagi orang yang melaksanakannya dengan baik, maka kepentingan dunia dan akhirat akan dicukupkan oleh Allah SWT. Tugas suci ini dapat dilaksankan dengan cara apa saja yang disanggupi baik dengan ucapkan, tulisan, dan dengan berbagai macam mejlis pengajian yang sengaja diadakan.
Integrasi Seorang Da’i
Sebagai seorang da’i, sudah seyogyanya memiliki hubungan dekat dengan Allah dan menjadikan Rasulullah Saw sebagai teladan, sebagaimana yang telah diungkapkan di atas. Mengingat dakwah pada hakikatnya tidak hanya sekedar menyampaikan ajaran Islam atau proses penyebaran ajaran Islam atau sosialisasi nilai kebenaran yang dikenal juga dengan dimensi kerisalahan, tapi dakwah juga mencakup pengaplikasian nilai Islam atau nilai kebenaran yang dikenal juga sebagai dimensi kerahmatan.
Strategi Da’i
Strategi komunikasi yang efektif dalam berdakwah ada 4 ( empat ) yaitu: pemahaman target audiens, dapat mendalami latar belakang, kebutuhan, dan keinginan audiens yang menjadi sasaran dakwah. Penggunaan media yang relevan, memanfatkan media sosial, ceramah, buku, dan rekaman untuk menjangkau beragam kelompok masyarakat. Pengembangan keterampilan komunikasi, melatih kemampuan berbicara, mendengarkan, dan memahami bahasa tubuh untuk menyampaikan pesan dakwah secara efektif. Berkalaborasi dengan komunitas lokal, membangun kementrian dangan komunitas lokal untuk memperluas jaringan dan meningkatkan dampak positif.
Ada beberapa pesan penting yang perlu ditekankan. Pertama, seorang dai harus memiliki pengetahuan yang yang mendalam tentang agama, memilki kualitas kepemimpinan yang kuat, dan memahami audiensnya dengan baik. Selain itu, dai juga harus memperhatikan etika dalam berdakwah serta menggunakan strategi komunikasi yang efektif. Sementara itu, mad’u juga memiliki peran penting dalam proses dakwah. Mereka harus dapat merespon dakwah dengan baik, mencari pengetahuan agama yang benar, dan terbuka untuk berdialog.
“Da’i yang berhasil ialah da’i yang mampu masuk dan dapat mempengaruhi setiap manusia, dengan pemikiran dan dakwahnya, sekalipun kecenderungannya, karakter, dan tingkatan mereka beragam. Di samping mampu menarik sejumlah besar manusia dan mampu menampung mereka baik dalam tataran pemikiran ataupun pergerakan.”
Baca Juga: Seni Berdakwah yang Mudah Diterima
*Mahasiswi Universitas Hasyim Asy’ari, Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam.