Inisiator atau pemilik Nitta Bros, Aridhina Yunita Rahma (dok. davina)

Perempuan itu bernama Aridhina Yunita Rahma, pemuda yang sejak dini memulai menenun mimpinya. Di antara teman sebayanya sibuk dengan dunia remajanya, Nitta, sapaan akrabnya, justru fokus dalam dunia seni kerajinan tangan. Dari batu alam dan kawat yang dirangkai dengan cita rasa estetika tinggi, lahirlah bros-bros handmade unik yang kelak menjadi tiket perjalanannya ke kancah internasional. Usahanya dikenal dengan nama Nitta Bross, yang mengusung filosofi kuat: “Satu Bros, Satu Desain”.

Kini, Nitta tak hanya dikenal sebagai pendiri Nitta Bross, tetapi juga sebagai seorang apoteker, pelaku usaha apotek, distributor camilan tradisional slondok, penulis, hingga MC profesional yang sering tampil dalam berbagai acara besar. Namun siapa sangka, semuanya bermula dari langkah kecil yang ia ambil saat duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama.

“Saya memulai merangkai bros itu nggak asal tempel batu. Ada tahapan dan ilmunya. Karena setiap bros punya ceritanya sendiri,” kenang Nitta. Ia mengaku proses membuat satu bros bisa melalui banyak tahapan, mulai dari pemilihan batu seperti mutiara air tawar, batu Druzzy, chabochon, Agate, hingga glass bead, dan Amethys, yang kemudian dipadukan dengan kawat KOZ USA yang tahan karat dan aman.

Bros pertamanya ia buat pada tahun 2007 dengan modal hasil menyisihkan uang jajan. Ia menjual karyanya ke teman-teman sekolah, guru, koperasi sekolah, bahkan mengikuti bazar lokal. Lambat laun, usahanya tumbuh berkat promosi dari mulut ke mulut dan bantuan media sosial. Ia pun mulai menjual karyanya secara online melalui marketplace, dan pelanggannya menyebar ke berbagai kota, bahkan luar negeri.

Baca Juga: Ikuti International Volunteer, Mahasantri Latih Manajemen Emosi di Negeri Jiran

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Saya masih ingat, pertama kali kirim ke Malaysia. Deg-degan tapi senang banget,” ceritanya. Sejak itu, Nitta Bross pun mulai dikenal hingga Jepang, Hongkong, dan Amerika. Produk-produknya disukai berbagai kalangan, dari ibu rumah tangga, pekerja kantoran hingga pejabat daerah, karena desainnya yang versatile dan eksklusif.

Dunia Farmasi dan Dedikasi Sosial

Nitta bersama karyawan di Apotek dan Nitta Bros.

Lulus SMA, Nitta memilih melanjutkan studi di jurusan Farmasi Universitas Setia Budi Surakarta. Meski sibuk kuliah, ia tak meninggalkan bisnis brosnya. Bahkan, di sela-sela praktikum, ia sempat mengantar sendiri pesanan dengan mengenakan jas lab dan menumpang motor.

“Pernah habis praktikum langsung kirim bros. Masih pakai jas lab, bawa paket ke ekspedisi,” katanya sambil tertawa.

Setelah menyandang gelar Apoteker, ia pun mewujudkan mimpinya mendirikan apotek. Apotek miliknya berbeda dari kebanyakan: menyediakan konsultasi gratis tanpa syarat pembelian obat dan berfokus pada edukasi pasien. “Kalau bisa disarankan ke dokter, ya kita sarankan. Intinya, pelayanan yang jujur dan manusiawi.”

Bisnis Slondok: Menjaga Tradisi, Membuka Peluang

Tak berhenti di dunia farmasi dan seni, Nitta juga masuk ke ranah kuliner tradisional. Ia mengembangkan usaha kerupuk Slondok, camilan berbahan dasar singkong.

Baca Juga: Menyulap Kafe Jadi Tempat Favorit Mahasiswa Berdiskusi

“Awalnya saya hanya ingin bantu usaha dosen saya. Saya beli satu ball slondok, terus saya bagikan ke orang-orang. Eh, ternyata banyak yang suka dan malah nanya di mana beli, bahkan ada yang pengin ikut jualan,” ujarnya.

Melihat peluang itu, ia mengambil peran dalam pemasaran dan distribusi. Ia menyuplai ke berbagai reseller di wilayah Jawa Timur. Yang menarik, para mitra resellernya datang dari latar belakang beragam: mahasiswa, ibu rumah tangga, hingga pegawai kantor. Mereka mengembangkan sendiri strategi penjualannya: mulai dari membuat kemasan premium untuk hampers, menjual online di marketplace, hingga dijadikan oleh-oleh khas daerah.

“Saya sih fokus di distribusi dan penyediaan stok. Biar mereka bisa lebih kreatif dalam penjualannya,” ucapnya.

Bisnis slondok ini bukan hanya mendatangkan keuntungan, tapi juga memberdayakan banyak orang. Produk lokal yang awalnya sederhana kini naik kelas berkat kolaborasi dan semangat inovasi.

Nilai Hidup yang Mengakar

Kesuksesan bukan hanya tentang seberapa besar keuntungan yang diraih atau seberapa luas pasar yang dikuasai. Bagi Nitta, keberhasilan sejati adalah tentang bagaimana sebuah proses dijalani dengan hati yang bersih dan niat yang tulus. Ada tiga nilai yang selalu ia pegang erat, seakan menjadi kompas dalam setiap keputusan: Menjaga silaturahmi dengan baik, jujur dalam setiap proses, ramah dan santun kepada siapa pun.

Menurutnya, dalam setiap relasi, baik dengan pelanggan, supplier, pasien, maupun rekan kerja, Nitta selalu mengedepankan hubungan yang hangat dan tulus. Ia percaya bahwa rezeki tidak hanya datang dari kerja keras, tetapi juga dari keberkahan relasi yang dijaga. Ia masih rutin menyapa pelanggan lamanya, mendengarkan cerita reseller-nya.

“Jangan pernah anggap remeh pertemanan. Kadang, satu sapaan hangat bisa membuka pintu rezeki yang tak disangka,” tuturnya.

Ketika banyak orang berlomba menampilkan citra sempurna, Nitta justru memilih menjadi diri sendiri. Ia terbuka tentang keterbatasannya, tidak segan mengakui jika suatu produk belum bisa dikirim tepat waktu, atau jika stok habis. Di apoteknya pun, kejujuran menjadi prinsip utama. Ia lebih memilih menyarankan pasien untuk ke dokter ketimbang memaksakan pembelian obat yang tidak sesuai.

“Kalau kita bohong sekali saja, kepercayaan hilang selamanya. Tapi kalau kita jujur, orang akan selalu kembali,” jelasnya.

Meski kini telah dikenal dan memiliki banyak peran penting, Nitta tetap rendah hati. Ia tetap hormat ketika menyapa orang tua, berbicara lembut kepada pelanggan, dan menyambut siapa pun tanpa memandang status. Sikapnya yang ramah membuat banyak orang nyaman bekerja sama dengannya, bahkan menjadikannya panutan.

“Sopan santun itu nggak bikin rugi. Justru itu yang bikin orang lain segan, tapi juga sayang,” katanya.

Nilai-nilai ini bukan sekadar slogan, tapi benar-benar menjadi napas dalam setiap langkah hidupnya. Bahkan, ia meyakini bahwa keberhasilan yang ia raih hari ini adalah buah dari konsistensinya menjaga nilai tersebut.

Tak heran jika banyak anak muda dan rekan-rekan sejawat yang menjadikannya tempat bertanya dan berbagi. Ia tidak hanya hadir sebagai sosok sukses yang inspiratif, tapi juga sebagai teman yang bisa diandalkan, mentor yang hangat, dan pribadi yang membawa ketenangan dalam tiap interaksi.

Meluaskan Dampak Lewat Tulisan dan Kreativitas

Suasana kesibukan di lokasi usaha Niita.

Tak hanya fasih meracik obat atau merancang strategi bisnis, Nitta juga memiliki ruang khusus dalam hidupnya untuk menulis. Ia adalah seorang penulis aktif yang telah menerbitkan sejumlah buku inspiratif yang merefleksikan perjalanan hidup, nilai-nilai pribadi, dan pandangan khasnya terhadap dunia.

Beberapa karyanya yang dikenal antara lain “Aku dan 27.000-ku”, sebuah kumpulan refleksi harian yang lahir dari konsistensinya menulis setiap hari selama setahun penuh. Buku “Start Your Business With Less Money” menjadi pegangan bagi banyak pebisnis pemula, sementara “Look Deeper” mengajak pembaca untuk menelisik sisi terdalam dari kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Muda dan Berani! Perjalanan Bisnis Aril dari Kafe ke Brand Fashion

Tak berhenti di situ, buku seperti “Produktif Ala Pawon Preneur”, “Desain Kehidupan”, “Lompatan Keceriaan”, dan “Resonansi” memperlihatkan keberagaman perspektif Nitta sebagai seorang perempuan, pelaku UMKM, dan pengamat kehidupan. Setiap bukunya bukan hanya karya tulisan, tetapi juga cerminan nilai dan pengalaman yang kaya.

“Menulis itu cara saya menyapa lebih banyak orang. Lewat tulisan, saya bisa bicara kepada orang-orang yang mungkin belum pernah saya temui secara langsung,” ungkapnya.

Kerajinan Kayu Lokal

Kreativitas Nitta juga menjalar ke dunia kerajinan tangan. Selain usaha bros handmade yang membesarkan namanya sejak SMP, ia kini mengembangkan bisnis di bidang kerajinan kayu. Produk-produknya tak hanya mengedepankan estetika, tetapi juga nilai fungsional dan filosofi lokal. Dengan sentuhan tangan langsung dan prinsip keberlanjutan, ia menghadirkan karya yang tidak hanya laku di pasar, tetapi juga menyimpan nilai cerita dan karakter.

Kemampuannya memadukan hati, keterampilan, dan intuisi bisnis membuat Nitta menjadi contoh nyata bahwa seorang perempuan bisa menjalani banyak peran tanpa kehilangan jati diri. Ia tidak memilih satu jalan, tetapi menciptakan simpul-simpul karya di berbagai bidang yang saling terhubung dalam satu benang merah: memberikan manfaat dan inspirasi.

Tak cukup hanya berbisnis, Nitta juga dikenal sebagai Master of Ceremony (MC) profesional. Kemampuannya berbicara di depan umum ia asah sejak kuliah. Kini, ia telah memandu acara: dari seminar, workshop, pernikahan, hingga acara kenegaraan.

“Bicara di depan orang itu bukan sekadar membacakan acara, tapi juga menyampaikan energi. Saya senang bisa menginspirasi lewat suara saya,” ungkapnya.

Ia juga telah mengantongi berbagai prestasi nasional, baik di bidang kewirausahaan maupun akademik. Salah satunya adalah saat menjuarai lomba inovasi kesehatan dan menjadi pembicara dalam seminar wirausaha muda.

Di balik segala pencapaian, tentu ada badai yang harus dilalui. Ia pernah mengalami kegagalan pengiriman, penjualan anjlok saat pandemi.

“Tapi saya percaya, semua itu proses. Dari hal buruk pun pasti ada pelajaran baiknya,” ucapnya penuh keyakinan.

Baca Juga: Sukses Menjadi Pengusaha dan Hilangkan Kata Malas

Menurutnya, kegagalan bukanlah akhir, melainkan anak tangga menuju kedewasaan dalam berkarya. Saat ditanya apa pesan yang ingin ia sampaikan ke generasi muda, ia menjawab dengan tegas: “Jangan berhenti bergerak. Selagi muda, terus gali potensi. Karena pasti ada sesuatu yang baik dari hal yang tidak baik sekalipun, selama kamu tidak menyerah.”

Kini, ia tengah menyiapkan lini Slondok Premium dengan sertifikasi halal dan BPOM, serta platform digital untuk apotek agar dapat menjangkau masyarakat pelosok. Visi jangka panjangnya adalah menjadikan apotek bukan hanya membeli obat, tetapi pusat edukasi dan pelayanan kesehatan berbasis teknologi.

Perjalanan Aridhina Yunita Rahma adalah bukti bahwa mimpi besar bisa tumbuh dari hal-hal sederhana. Dari bros yang ia buat dengan tangan, kerajinan kayu, literasi, hingga apotek dan bisnis makanan tradisional yang ia bangun, semuanya dilandasi oleh ketekunan, kejujuran, dan semangat memberi manfaat.

Ia bukan hanya entrepreneur, apoteker, penulis atau MC. Ia adalah simbol hikmah untuk generasi muda yang berani bermimpi, berani bertindak, dan berani membawa perubahan.

“Kalau kamu punya ide kecil, jangan takut memulai. Siapa tahu, itu justru yang akan mengubah hidupmu,” tutupnya dengan senyum hangat.



Penulis: Davina Elok Rizqiyah
Editor: Rara Zarary