
Walaupun kaum ‘Ad mendapatkan banyak keistimewaan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan tubuh yang besar dan fisik yang kuat serta harta yang melimpah, namun kaum ‘Ad berlaku ingkar kepada Allah, mereka menyekutukan Allah dengan patung-patung berhala yang mereka ciptakan sendiri.
Kaum ‘Ad berlaku sombong dan semena-mena, dan bahkan menentang dakwah Nabi Hud. Hal itu dijelaskan dalam surah Hud ayat 53-54:
قَالُوْا يٰهُوْدُ مَاجِئْتَنَا بِبَيِّنَةٍ وَّمَا نَحْنُ بِتَارِكِيْٓ اٰلِهَتِنَا عَنْ قَوْلِكَ وَمَا نَحْنُ لَكَ بِمُؤْمِنِيْنَ
اِنْ نَّقُوْلُ اِلَّا اعْتَرٰىكَ بَعْضُ اٰلِهَتِنَا بِسُوْۤءٍ ۗقَالَ اِنِّيْٓ اُشْهِدُ اللّٰهَ وَاشْهَدُوْٓا اَنِّيْ بَرِيْۤءٌ مِّمَّا تُشْرِكُوْنَ
Artinya: “Mereka (kaum ‘Ad) berkata, “Wahai Hud, engkau tidak mendatangkan suatu bukti yang nyata kepada kami dan kami tidak akan (pernah) meninggalkan sembahan kami karena perkataanmu serta kami tidak akan (pernah) percaya kepadamu.”, “Kami hanya mengatakan bahwa sebagian sembahan kami telah menimpakan penyakit gila atas dirimu.” Dia (Hud) menjawab, “Sesungguhnya aku menjadikan Allah (sebagai) saksi dan saksikanlah bahwa aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan.”
Baca Juga:
Kaum ‘Ad menganggap Nabi Hud gila, mereka percaya bahwa patung-patung sembahan merekalah yang sudah menimpakan azab gila kepada Nabi Hud. Namun, walaupun dituduh pembohong dan gila, Nabi Hud tetap mengajak kaumnya dengan kelembutan hatinya. Nabi Hud tak gentar sedikit pun dan tetap berusaha mengingatkan mereka pada nikmat Allah. Dengan penuh kesabaran Nabi Hud menjelaskan bahwa berhala-berhala tersebut tidak memberikan manfaat sekalipun, berhala-berhala itu hanyalah benda mati yang tidak bisa melakukan apa-apa.
Nabi Hud berkata pada kaumnya, “Jika berhala-berhala itu seperti yang kalian katakan dapat memberikan manfaat, aku nyatakan dengan tegas bahwa aku berlepas diri dari semua itu, bahkan aku mengutuk berhala-berhala itu oleh sebab itu kerahkanlah tipu daya yang kalian miliki, jangan ditunda-tunda, walau sebentar saja sungguh aku tidak peduli, tidak akan memikirkan dan tidak mau melihat kalian lagi.”
Nabi Hud benar-benar tak gentar terhadap kebengisan kaumnya, tanpa takut, Nabi Hud menolak dan berlepas diri dari perbuatan kaumnya. Selanjutnya Nabi Hud berkata: “Sesungguhnya aku bertawakal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak satu pun makhluk yang bergerak (di atas bumi) melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya (menguasainya). Sesungguhnya Tuhanku di jalan yang lurus (adil).” Perkataan Nabi Hud ini tercatat di dalam surah Hud ayat ke-56.
Kaum ‘Ad membantah semua hal yang disampaikan oleh Nabi Hud serta berusaha menghentikan dakwahnya dengan berbagai cara mereka bahkan tidak mengakui ke-Nabian Hud Alaihissalam, mereka beranggapan bahwa tuhan tidak akan mengutus suatu rasul dari manusia kalangan biasa seperti mereka.
Kaum ‘Ad juga beranggapan bahwa Hari Kebangkitan itu merupakan suatu yang mengada-ngada dan mustahil terjadi, serta mereka juga tidak percaya bahwa kelak jasad mereka akan dibangkitkan lagi setelah menjadi tulang belulang yang hancur bercampur dengan tanah.
Baca Juga: Kisah Nabi Ibrahim yang Mencari Tamu hingga Berkilo-kilo Meter
Allah juga mengabadikan penolakan mereka dalam surah Al-Mu’minun ayat 35-38:
اَيَعِدُكُمْ اَنَّكُمْ اِذَا مِتُّمْ وَكُنْتُمْ تُرَابًا وَّعِظَامًا اَنَّكُمْ مُّخْرَجُوْنَ ۖ
هَيْهَاتَ هَيْهَاتَ لِمَا تُوْعَدُوْنَ ۖ
اِنْ هِيَ اِلَّا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا نَمُوْتُ وَنَحْيَا وَمَا نَحْنُ بِمَبْعُوْثِيْنَ ۖ
اِنْ هُوَ اِلَّا رَجُلُ ِۨافْتَرٰى عَلَى اللّٰهِ كَذِبًا وَّمَا نَحْنُ لَهٗ بِمُؤْمِنِيْنَ
Artinya: “Adakah dia menjanjikan kepadamu bahwa apabila telah mati serta menjadi tanah dan tulang belulang, kamu benar-benar akan dikeluarkan (dari kuburmu)?”, “Jauh, jauh sekali apa yang diancamkan kepadamu itu (dari kebenaran).”, “Ia (kehidupan itu) tidak lain hanyalah kehidupan kita di dunia ini. (Di sanalah) kita mati, hidup,dan tidak akan dibangkitkan (lagi).”, “Dia (Hud) tidak lain hanyalah seorang laki-laki yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah dan kita tidak akan mempercayainya.”
Baca Juga: Kisah Awal Kerasulan Nabi Musa dalam Al-Quran
Mendengar pernyataan dari kaumnya itu, Nabi Hud berdoa, “Ya Tuhanku, tolonglah aku karena mereka telah mendustakanku.” Doa Nabi Hud ini tercatat dalam Al-Qur’an Surah Al-Mu’minun Ayat ke-39.
Pada Akhirnya Allah mendengar doa Nabi Hud dan menunjukan pertolongan-Nya, hingga akhirnya kaum ‘Ad akan menyesali segala perkataan dan perbuatan yang telah mereka lakukan terhadap Nabi Hud.
Penulis: Diba
Editor: Rara Zarary
*Disarikan dari berbagai sumber.