Kiai Mustaqim Askan menyampaikan khutbah Jumat di masjid Tebuireng

Khutbah Jumat oleh: KH. Mustaqim Askan

اِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه

اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيّدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Ma’asyiral Muslimin sidang Jumat yang Berbahagia

Saya mengingatkan kepada diri saya sendiri dan pada jamaah sekalian agar selalu memperkuat kualitas takwa dan keimanan kita bersama. Dalam hal ketakawaan ini, mari kita kembali untuk muhasabah; mengevaluasi, mengoreksi dan meneliti terhadap apa yang sudah kita lakukan, mana yang sekiranya menjadi investasi kebaikan, mana pula yang perlu untuk kita sempurnakan. Semoga kita bersama diberi oleh Allah sehat wal ‘afiyah, serta rezeki yang melimpah. Sehingga kita bisa melakukan kebaikan-kebaikan dengan sempurna.

Professor Mahmud Yunus telah membuat judul cerita fakkir qabla an ta’zim (فكرقبل ان تعزم); berpikirlah sebelum bertindak. Dikisahkan ada seorang lelaki yang punya akhlak dan perangai buruk yang mendatangi orang bijak untuk meminta nasihat. Karena ia ingin mengubah hidupnya agar menjadi lebih baik. Permintaan tersebut dipenuhi oleh orang bijak, lalu ia memberikan tiga tugas yang harus dilakukan jika ia betul-betul ingin berubah menjadi lebih baik.

Pertama, pria bijak itu mengatakan kepada orang berperangi buruk itu, “teruskan kejahatanmu dan teruskan menyakiti orang lain. Akan tetapi ingatlah setiap engkau berbuat jahat dan menyakiti orang lain, maka tancapkan satu paku besar di balok pagar rumahmu sampai penuh.” Hal tersebut dilakukan oleh orang tersebut tiap kali ia melakukan kejahatan. Setelah itu dia kembali mendatangi orang bijak tersebut, sekaligus meminta tugas kedua.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Tugas kedua, “engkau harus melakukan kebaikan. Dan setiap kali engkau melakukan kebaikan serta memberi kebahagiaan kepada orang lain, maka cabutlah satu paku. Begitu seterusnya sampai paku-paku tersebut habis.” Ujar pria baik. Setelah paku-paku itu habis ia datang kepada orang bijak dan meminta tugas yang ketiga.

“Hai anak muda, sekarang engkau pulang. Ini sebagai tugasmu yang ketiga. Nanti saksikan dan amati balok bekas tancapan paku itu, adakah yang sekiranya sempurna atau adakah yang kembali seperti semula?” Tanpa harus kembali anak muda itu mengatakan, “Wahai tuan, keadaan balok yang tertancap paku itu tak ada satupun yang sempurna. Dan tak ada satupun yang seperti semula. Semuanya mengalami perubahan.”

Lalu orang bijak itu mengatakan, “Begitulah keadaan orang yang pernah engkau sakiti dan dzalimi. Meskipun engkau telah berbuat baik kepadanya bahkan sudah meminta maaf sekalipun tetap ada bekasnya. Oleh karena itu, berhati-hatilah, berpikirlah selalu sebelum bertindak sesuatu.”

Mudah-mudah kisah ini menjadi inspirasi kita bersama agar kita menjadi orang bijak dalam segala hal. Karena sekali membuat luka dan duka sepanjang kehidupan selalu dikenang.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ

وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ

وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ



Ditranskrip oleh: Yuniar Indra Yahya