
Tebuireng.online– Setelah menjalani pengajian selama 18 hari di bulan Ramadhan, para mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng berhasil melaksanakan khataman kitab Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtashid karya Ibnu Rusyd. Pengajian ini dipimpin oleh Kiai Mahfudz Ali Amari dari Sepanyul Gudo, yang sebelumnya juga menjadi pengampu pada pengajian Ramadhan dua tahun lalu. Tahun ini merupakan tahun ketiga beliau memimpin kajian tersebut.
Acara khataman kitab berlangsung pada Selasa (18/3/2025) malam, di aula lantai satu gedung Ma’had Aly Hasyim Asy’ari, yang dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk pengasuh pesantren Tebuireng, KH Abdul Hakim Mahfudz, mudir Ma’had Aly KH. Dr. Ahmad Roziqi Lc., M.H.I, ketua Marhalah Tsaniyah Dr. Ahmad Ubaydi Hasbillah, serta sejumlah wakil mudir dan dosen. Acara dimulai dengan bacaan terakhir dari juz 1 kitab Bidayatul Mujtahid yang dibacakan oleh Kyai Amari.

Dalam sambutannya, KH. Dr. Ahmad Roziqi menekankan bahwa pengajian seperti ini adalah ahsanu wa afdhalu buq’ah (tempat terbaik). Beliau menjelaskan, bahwa pengajian di Ma’had Aly harus berbeda dengan pondok pesantren lainnya yang menggunakan ibaraot fiqh tulen, di mana perbedaannya terletak pada telaah terhadap hadis yang menjadi rujukan dalam kajian fiqh tersebut.
Acara ditutup dengan Mauidhoh Hasanah dari KH. Abdul Hakim Mahfudz. Dalam tausiyahnya, pengasuh Tebuireng tersebut mengingatkan pentingnya menambah ilmu di bulan Ramadhan, yang bukan hanya sebagai waktu untuk beribadah, tetapi juga untuk memperkaya diri dengan pengetahuan.
Beliau mengutip tulisan KH Hasyim Asy’ari yang menjelaskan hikmah puasa, di antaranya adalah memberikan kesempatan bagi tubuh untuk beristirahat dan menjaga kesehatan. Selain itu, berpuasa juga memiliki dampak positif dalam membangun akhlak yang baik, karena saat lapar, fokus kita tidak teralihkan oleh kesenangan duniawi, sehingga lebih mudah menjaga kesederhanaan dan budi pekerti yang mulia.
Pewarta: Nurdiansyah