Ketua PWNU Jatim, KH. ABdul Hakim Mahfudz memberi sambutan dalam acara workshop Keluarga Maslahat dari GKMNU di aula lantai 3 gedung Yusuf Hasyim Tebuireng. (foto: asna)

Tebuireng.online— Workshop Keluarga Maslahat untuk santri pondok pesantren di Jawa Timur resmi dibuka. Acara ini menghadirkan Ketua PWNU Jawa Timur yang juga Pengasuh Pesantren Tebuireng Jombang, KH. Abdul Hakim Mahfudz atau yang akrab disapa Gus Kikin.

Pada kesempatan itu, Cicit Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari itu menyampaikan apresiasinya terhadap program baru yang digagas oleh Gerakan Keluarga Maslahat NU (GKMNU) mengenai pelatihan keluarga maslahat.

“Ini program baru yang disampaikan di Jatim, nantinya kami akan melibatkan pondok-pondok pesantren lain. Karena NU didirikan untuk membersamai umat, ini sangat penting. Jika semuanya bisa dijalankan dan bisa dijangkau, NU akan nyambung dari atas hingga paling bawah, bukan hanya dari segi ekonomi melainkan dari struktur,” ujarnya.

Baca Juga: Alissa Wahid Ajak Kader Wujudkan Kemaslahatan Keluarga NU

Gus Kikin juga memberikan pujian terhadap acara yang diinisiasi oleh lembaga NU. “Ini adalah ide bagus Bu Alissa, sangat bagus untuk kegiatan NU. Dihidupkan seluruhnya mulai PWNU, PCNU, ranting, anak ranting, dan ini akan nyambung ke pondok pesantren, ke seluruh masyarakat,” tambahnya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online
Seluruh peserta khidmat mengikuti pembukaan workshop Keluarga Maslahat di Pesantren Tebuireng. (foto: albi)

Dalam sambutannya, Gus Kikin menyambungkan program GKMNU dengan sejarah perjuangan Indonesia. “Akan menjadi bangsa yang kuat jika masyarakatnya bisa menyatu dan tidak banyak bertentangan. GKMNU sangat penting karena sesuai dengan tujuan berdirinya NU. Dulu, saat Indonesia dijajah Belanda hingga merdeka, Indonesia berhasil menjaga budaya dan tradisi seperti muludan dan ziarah-ziarah. Ulama-ulama NU juga terkenal alim dan hebat, dan itu terbukti dengan kita mampu melewati masa penjajahan tanpa merusak tradisi kita,” jelasnya.

Baca Juga: GKMNU Gelar Workshop Keluarga Maslahat untuk Santri Pondok Pesantren di Jawa Timur

Gus Kikin juga menekankan pentingnya ukhuwah (persaudaraan) dalam masyarakat. “Mudah-mudahan yang terpecah bisa menjadi satu. Itu adalah tugas dari NU, agar masyarakat kita bisa harmonis berdasarkan sifat dan tradisi pondok pesantren,” harapnya.

Di akhir sambutannya, Gus Kikin mengharapkan agar bangsa Indonesia tetap utuh. “Mudah-mudahan kita diberkahi oleh rahmat Allah. Pesantren ada sejak sebelum Indonesia merdeka hingga sekarang sudah merdeka, maka harus tetap menjaga keutuhan apa yang sudah kita jalani sejak zaman dahulu.” Tutupnya.



Pewarta: Albii