
Tebuireng.online- Sabtu (26/04/2025) puncak acara Festival Pesantren Tebuireng 2025 yang diadakan oleh IKAPETE (Ikatan Keluarga Alumni Pesantren Tebuireng) berlansung meriah. Kegiatan ini dihadiri lebih dari 300 peserta dari seluruh Indonesia, bertempat di lapangan Pondok Putri Pesantren Tebuireng. Prof. Dr. H. Maskuri Bakri., M.SI. selaku Ketua Umum Presidium Nasional (Presnas) IKAPETE menyampaikan pesan-pesan dalam kesempatan sambutannya.
Ia mengatakan bahwa alumni Tebuireng sudah melakukan ekspansi keluar, sudah semestinya mengajak pondok yang lain turut serta dalam fastabiqul khoirot, terutama dalam event Musabaqoh Qiroatul Kutub (MQK). Dilihat dari pemenang MQK adalah pondok pesantren yang ada di Malang. Hal ini menunjukkan bahwa IKAPETE sudah mulai ekspansi keluar, bukan hanya alumni untuk Tebuireng, tapi alumni untuk masyarakat.
“Kita memiliki sebuah tagline ‘IKAPETE bersatu, IKAPETE berkarya, bermanfaat dan berkah untuk dunia’. Ini semangat kita dan harus disebarkan di mana saja,” ujarnya.
Ia juga mengucapakan mohon maaf lahir batin dan mengapresiasi kinerja panitia.
“Saya mengajak kepada seluruh alumni untuk terus adaptif dalam pikiran dan perilaku, adaptif dalam berbagai aktivitas yang kita kembangkan di tengah-tengah kehidupan, baik alumni dngan pondok pesantren atau alumni dengan masyarakat,” seru alumnus Fakultas Tarbiyah Unisma Malang ini.
Ia mengajak anggota IKAPETE untuk bersama-sama karena dengan bersatu dan berkarya. Presnas mengatakan bahwa dinamika IKAPETE sungguh luar biasa karena semuanya punya perspektif yang berbeda-beda, tapi seberat apa pun membawa IKAPETE karena di belakangnya ada Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari.
“Dua tahun silam kita punya gagasan besar untuk mendirikan graha IKAPETE Hasyim Asy’ari. Ini menglami dinamika yang luar biasa, antara beli atau menerima tawaran dari pengasuh. Awalnya mau idelais dengan beli sendiri, tapi tidak begitu mulus,” ceritanya.
Lanjutnya, aset Tebuireng luar biasa dan itu masih belum teroptimalisasi tapi saya yakin dengan sinergisitas anatara IKAPETE, Pengurus dan pengasuh kita akan bisa melakukan berbagai lompatan untuk membawa Pesantren Tebuireng dengan kebersamaan yang lebih hebat lagi. Maka dari itu, saya mengajak para alumi untuk mewujudkan cita-cita ini. Karena alumni Pesatren Tebuireng harus menjadi teladan terdepan dari pondok pesantren yang lain.
Ketua Umum Presidium Nasional mengajak para alumni agar lebih berkemajuan dan membuat program sholawat, pembacaan yasin, tahlil dan ziarah yang terorganisir. Karena dengan ziarah magnetnya lebih terasa.
“Hari ini sudah launching dan ke depan akan launcing ngaji kitab adabul ‘alim wal muta’alim empat bulan sekali. Empat bulan lagi kita akan kumpul lagi di Tebuireng, nyantri lagi ngaji kitab adabul ‘alim bersama Kiai Musta’in,” ucap Lulusan Program Doktor Ilmu Sosial FIA UB ini.
“Kita sebagai alumni pesantren ini adalah buah dari pesantren. Ketika buah, harus memberikan manisnya kepada pesantren. Jangan sampai kita memecah-belah pesantren. Pesantren bagi kami adalah mahal harganya dibanding yang lain, karena telah mengantarkan kita bisa menjadi orang-orang seperti sekarang ini. Maka dari itu, bagi kehidupan kita, sinergitas menjadi tujuan utama, ketimbang kita saling mengedepankan egosentris, lebih baik mengembangkan pola pikir kita,” tandasnya
Tampak turut hadir di acara tersebut, KH. Abdul Hakim Mahfudz Pengasuh Pesantren Tebuireng bersama istri, Bu Nyai Hj. Farida Salahuddin Wahid, KH. Musta’in Syafi’i Ketua Dewan Masyayikh Tebuireng, Prof. Dr. H. Maskuri Bakri., M.SI Ketua Umum Presidium Nasional IKAPETE, Dr. Ir. Rifky Effendi Hardijanto, M.H., Ketua Yayasan Pesantren Tebuireng, KH. Fahmi Amrullah Hadzik Pengasuh Pundok Putri Pesantren Tebuireng.
Pewarta: Aulia