
Menyambung sesi 1 jaminan keutuhan pemeliharaan kitab suci Al-Qur’an, setiap hari umat Islam berdoa memohon diberikan petunjuk menuju jalan yang lurus – kandungan surah Al-Fatihah/1 ayat 6, seyogyanya betul-betul dipahami dengan baik, kemudian diamalkan atau dipraktikkan dalam kehidupan nyata, bahwa yakinlah jalan hidup yang ditempuhnya sudah mengarah menuju jalan yang lurus, mengikuti jalan hidupnya Baginda Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Di mana sebuah upaya adanya sinkronisasi antara yang dimohonkan dengan aplikasi dalam kehidupannya, kemudian memahami jejak langkah generasi-generasi utama sebagai contoh dalam pemeliharaan Kitab Suci Al-Qur’an melalui pengamalan kehidupan nyata.
Permohonan diberikan petunjuk menuju jalan yang lurus, pada kandungan surah Al-Fatihah/1 ayat 6, dijawab sebagai penjelasannya pada ayat berikutnya surah Al-Fatihah/1 ayat 7,
صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنۡعَمۡتَ عَلَيۡهِمۡ غَيۡرِ ٱلۡمَغۡضُوبِ عَلَيۡهِمۡ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ
Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. (Q. S. Al-Fatihah/1: 7).
Kemudian penjelasan surah Al-Fatihah/1 ayat 7 – bahwa jalan yang lurus itu adalah jalan hidupnya orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, mereka adalah empat golongan manusia utama sepanjang sejarah kehidupan, yang direkam jejak mereka diabadikan pada firman Allah surah An-Nisa’/4 ayat 69 – 70,
وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ فَأُوْلَٰٓئِكَ مَعَ ٱلَّذِينَ أَنۡعَمَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِم مِّنَ ٱلنَّبِيِّۧنَ وَٱلصِّدِّيقِينَ وَٱلشُّهَدَآءِ وَٱلصَّٰلِحِينَۚ وَحَسُنَ أُوْلَٰٓئِكَ رَفِيقٗا ذَٰلِكَ ٱلۡفَضۡلُ مِنَ ٱللَّهِۚ وَكَفَىٰ بِٱللَّهِ عَلِيمٗا
Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. Yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan Allah cukup mengetahui. (Q. S. An-Nisa’/4: 69 – 70).
Baca Juga: Jaminan Keutuhan Pemeliharaan Kitab Suci Al-Qur’an (1)
Pada ayat ini diberikan informasi, syarat utama agar termasuk golongan yang telah diberi nikmat oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka wajib mentaati Allah dan Rasul-Nya – Baginda Nabi Muhammad. Di mana empat golongan manusia yang telah diberikan nikmat oleh Allah adalah para Nabi, Shiddiqin, Syuhada’ dan Shalihin.
Dalam hal ini, tentunya kita diperintahkan agar mengenal dengan baik ke empat golongan manusia tersebut, supaya lebih mudah untuk mengikuti jejak langkah mereka dalam menempuh kehidupan di dunia ini, menuju kehidupan akhirat yang kekal abadi. Secara logika akal sehat, tidak mungkin kita akan mampu mencontoh mereka, kalau kita tidak mengenal sosok mereka dengan baik.
Sebelum menjelaskan satu persatu empat golongan manusia utama tersebut, maka sangat perlu mengetahui predikat mereka di hadapan Allah, di antaranya:
Surah An-Nisa’/4 ayat 170,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ قَدۡ جَآءَكُمُ ٱلرَّسُولُ بِٱلۡحَقِّ مِن رَّبِّكُمۡ فََٔامِنُواْ خَيۡرٗا لَّكُمۡۚ وَإِن تَكۡفُرُواْ فَإِنَّ لِلَّهِ مَا فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۚ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمٗا
Wahai manusia, sesungguhnya telah datang Rasul (Muhammad) itu kepadamu dengan (membawa) kebenaran dari Tuhanmu, maka berimanlah kamu, itulah yang lebih baik bagimu. Dan jika kamu kafir, (maka kekafiran itu tidak merugikan Allah sedikit pun) karena sesungguhnya apa yang di langit dan di bumi itu adalah kepunyaan Allah. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (Q. S. An-Nisa’/4: 170).
Prof. Dr. M Quraish Shihab memberikan penafsiran berikut: “Wahai seluruh manusia, sesungguhnya telah datang kepada kamu Rasul yakni Muhammad SAW, dengan membawa tuntunan Al-Qur’an dan syariat yang mengandung kebenaran dari Tuhan Pembimbing dan Pemelihara kamu, maka karena itu berimanlah dengan iman yang benar. Itulah keimanan yang baik bagi kamu. Dan jika kamu terus menerus kafir, maka kekafiran itu tidak merugikan Allah sedikit pun, tidak juga mengurangi kekuasaan dan kepemilikan-Nya, karena sesungguhnya apa yang ada di langit dan di bumi itu adalah kepunyaan Allah serta di bawah kendali-Nya, sehingga Dia dapat menjatuhkan sanksi atas kamu dari langit atau bumi. Dan adalah Allah senantiasa Maha Mengetahui sehingga tidaklah wajar menolak informasi-Nya, Dia juga Maha Mengetahui siapa yang taat dan siapa yang durhaka lagi Maha Bijaksana, memperlakukan setiap hamba-Nya sesuai dengan perlakuan yang wajar lagi pada tempatnya yang sesuai.” (Shihab, 644: 2000).
Prof Wahbah Mushthafa Az-Zuhaili memberikan penjelasan terhadap ayat di atas: “Rasul (Muhammad) ini sungguh telah datang kepada kalian dengan membawa petunjuk, agama yang benar dan penjelasan yang jelas, pasti, dan meyakinkan dari Allah SWT. Oleh karena itu, beriman lah kamu sekalian kepada apa yang beliau bawa kepada kalian itu dan ikutilah, keimanan lebih baik bagi kalian. Hal itu karena dapat menyucikan dan membersihkan dari kotoran-kotoran dosa, serta membimbing kalian menuju kepada apa yang mengandung kebahagiaan di dunia dan akhirat. Kebenaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad, dari Allah adalah Al-Qur’an dan dakwah untuk menyembah hanya kepada Allah semata dan berpaling dari selain-Nya. (Az-Zuhaili, 388: 2005).
Baca Juga: Aduan Rasulullah di Hari Kiamat (1)
Dari penjelasan ayat di atas dan dua pendapat ahli tafsir, didapat informasi bahwa telah datang kepada seluruh umat manusia seorang Rasul Nabi Muhammad yang membawa kebenaran berupa kitab suci Al-Qur’an, membimbing umat manusia agar seluruh manusia hanya menyembah dan beribadah kepada Allah.
Surah An-Nisa’/4 ayat 174 – 175,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ قَدۡ جَآءَكُم بُرۡهَٰنٞ مِّن رَّبِّكُمۡ وَأَنزَلۡنَآ إِلَيۡكُمۡ نُورٗا مُّبِينٗا فَأَمَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ بِٱللَّهِ وَٱعۡتَصَمُواْ بِهِۦ فَسَيُدۡخِلُهُمۡ فِي رَحۡمَةٖ مِّنۡهُ وَفَضۡلٖ وَيَهۡدِيهِمۡ إِلَيۡهِ صِرَٰطٗا مُّسۡتَقِيمٗا
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu. (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al Quran). Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh kepada (agama)-Nya niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat yang besar dari-Nya (surga) dan limpahan karunia-Nya. Dan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus (untuk sampai) kepada-Nya. 174 – 175.
Prof Wahbah Mushthafa Az-Zuhaili memberikan ulasan ayat di atas: “Wahai manusia sekalian, sungguh telah datang kepada kalian bukti yang nyata, terang benderang, dan pasti dari Tuhan kalian, yang menerangkan kepada kalian hakikat iman kepada Allah serta berbagai sistem dan tatanan masyarakat yang saleh untuk sebuah kehidupan yang lebih baik.
Bukti yang nyata dan pasti adalah Nabi Muhammad yang berasal dari bangsa Arab, yang ummiy dan yang tumbuh dan hidup di tengah-tengah kalian pada masa jahiliyyah. Namun beliau sedikit pun tidak terkontaminasi oleh berbagai kerusakan dan kotoran jahiliyyah. Beliau senantiasa mendapatkan perhatian, perawatan dan penjagaan dari Allah serta dipersiapkan untuk mengemban risalah. Oleh sebab itu, beliau adalah contoh dan sauri teladan terideal dalam tingkah laku, moral, perjalanan hidup, dan kepemimpinan beliau. Nabi Muhammad merupakan bukti praktis yang sungguh luar biasa agungnya yang menunjukkan kebenaran risalah beliau.” (Az-Zuhaili, 398: 2005).
Prof. Dr. M Quraish Shihab memberikan penafsiran berikut: “Hai manusia, kapan dan di mana pun kamu berada, Ahlul Kitab atau bukan, sesungguhnya telah datang kepada kamu bukti kebenaran yang amat jelas dari Tuhan kamu, yakni bukti-bukti kenabian Muhammad, bahkan Nabi Muhammad sendiri, dan telah Kami turunkan dengan perantaraan malaikat Jibril AS kepada kamu Al-Qur’an yang merupakan cahaya yang terang benderang. Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa dan berpegang dengan tali yakni tuntunan agama-Nya, niscaya Allah pasti akan memasukkan mereka ke dalam rahmat yang besar dari-Nya, yakni surga dan limpahan karunia-Nya yang agung melebihi surga-Nya. Dan menunjukkan mereka ke jalan yang lebar yang lurus di dunia dan akhirat untuk sampai kepada-Nya”. (Shihab, 651: 2000).
Surah An-Nisa’/4 ayat 170 dan 174 begitu saling terkait, yang intinya adalah memberikan informasi penting bahwa telah datang kepada seluruh umat manusia sosok manusia agung dan teladan kehidupan yaitu Nabi Muhammad yang membawa kebenaran dan membimbing manusia menuju jalan yang benar dan lurus, yakni keimanan yang sempurna kepada Allah SWT. Bukti nyatanya adalah Al-Qur’an.
Penulis: Dr. H. Otong Surasman, MA., Dosen Pascasarjana Universitas PTIQ Jakarta.