
Tebuireng.online– Dalam rangka memperingati Isra Mikraj Nabi Muhammad Saw., Unit Mu’allimin menggelar seminar dengan tema “Kesaktian Tahajud dalam Tatanan Kehidupan”. Acara yang diadakan pada Kamis (23/1/2025), berjalan sukses dan diikuti dengan antusiasme tinggi oleh ratusan santri. Seminar ini diselenggarakan oleh kepengurusan ORDA (Organisasi Daerah) yang berkolaborasi dalam bentuk panitia pelaksana.
Acara yang berlangsung di celter Unit Mu’allimin Tebuireng ini menghadirkan KH. Ainul Yaqin, Pengasuh Pondok Pesantren Hamalatul Qur’an, Jogoroto, sebagai pembicara utama. Selain dihadiri oleh ratusan santri, acara tersebut juga turut dihadiri oleh seluruh pembina, jajaran pengurus Unit Mu’allimin, serta asatidz Madrasah Mu’allimin.
Dalam sambutannya, Ustadz Alwi Hakim menyampaikan bahwa sholat tahajud merupakan satu-satunya sholat sunnah yang disyariatkan secara langsung melalui Al-Qur’an.
“Apapun yang tercantum dalam Al-Qur’an, baik dari segi hukum maupun keutamaannya, akan memiliki kualitas yang teruji,” ujarnya.
Materi yang disampaikan oleh KH. Ainul Yaqin mengandung pesan penting bagi santri Tebuireng. Beliau mengajak santri untuk meneladani jejak para muassis, terutama dalam melaksanakan sholat tahajud.
“Akan lucu jika kita sebagai santri Mbah Hasyim tidak meniru jejak beliau,” kata KH. Ainul Yaqin.
Beliau menceritakan bahwa salah satu bentuk perjuangan Mbah Hasyim dalam memerdekakan bangsa adalah melalui riyaadhah sholat tahajud dan membaca Al-Qur’an secara berkelanjutan. “Dengan berkah istiqomah beliau, Allah menganugerahkan kemerdekaan bagi Republik Indonesia,” tambahnya.
Harapan digelarnya acara ini juga diungkapkan oleh Badar Laduni, selaku pengembangan diri Unit Mu’allimin.
“Semoga acara ini dapat menumbuhkan semangat dalam mengabdikan diri kepada Allah melalui ibadah, serta memberi inspirasi kepada santri untuk terus menjaga semangat dalam beragama,” ungkap Badar.
Selain itu, Pembina Pondok Putra itu juga memberikan motivasi kepada para santri, khususnya ketua ORDA, untuk terus berpikir inovatif dalam menjalani kehidupan beragama.
Dalam sambutannya, Ustadz pula Badar selaku pengembangan diri unit Mu’allimin memotivasi para santri khususnya para ketua ORDA agar tetap memiliki semangat pemikiran inovatif mencontoh revolusi agama dalam bersyariat yang berarti semua hal selalu ada inovasi baru walau inovasi dalam beragama sudah ditutup. Menurutnya hal itu karena sesuai dengan kaidah الحفظ على القديم الصالح والأخذ بالجديد الأصلح
Pewarta: Zulfa Nuril