Sebuah ilustrasi kasih ibu sepanjang masa untuk anaknya. (sumber: greatmind)

Kisah-kasih Anak Perempuanku

hari ini putriku melangkah perlahan
di bawah langit yang dulu menyaksikan tangisnya
lantai koridor mengingat jejak kaki kecilnya
papan tulis masih menyimpan debu nama-namanya

ia peluk erat bayang tawa teman
dan suara guru yang menyulam sabar di setiap kata
sekolah bukan hanya tembok dan meja
ia rumah bagi mimpi yang pernah begitu sederhana

perpisahan bukan akhir tapi sunyi yang lembut
menyentuh hati dengan kenangan yang pelan pelan membeku
putriku, perlahan berpamit;

wahai buku-buku tua
terima kasih telah menjadikannya seorang manusia

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Buku Kenangan

Putriku masih mendengar suara lonceng itu
menggugah pagi seperti ibu membangunkan rindu
di bangku kayu yang berderit lelah
aku belajar mengeja dunia

di halaman penuh debu dan peluh
ia temukan sahabat dari canda dan luka
mereka tumbuh dengan mimpi dan luka kecil
yang sembuh oleh tawa dan cerita sederhana

ada guru dengan senyum matahari
yang menanam benih cinta dalam huruf dan angka
sekolah adalah tempat aku belajar jatuh
dan bangkit tanpa takut

sekarang semua telah jadi kenangan
tapi kenangan adalah rumah yang tak pernah tua
di dalamnya ia selalu anak kecil
yang percaya segala bisa dicapai


Di Mata Seorang Ibu

Kulihat kau tumbuh dari tangis pertama
hingga langkahmu kini melampaui bayangku
waktu berjalan tanpa suara
namun hatiku merekam segalanya dengan gema

dulu kau genggam jariku dengan rapuh
sekarang kau lepas tangan ini dengan yakin
ibu hanya rumah yang perlahan kau tinggalkan
namun selalu kau cari saat dunia terasa dingin

tak ada yang lebih indah dari melihatmu dewasa
meski kadang hati ini sunyi menahan rindu
aku rela menjadi senyap
asal kau bahagia dalam bising dunia yang baru

anak ibu
kau bukan lagi kanvas kosong
kau telah melukis hidupmu
dengan warna yang kupanjatkan dalam doa doa malam



Penulis: Ummu Masrurah