
Pada setiap bulan April, tepatnya tanggal 21 April banyak orang yang memperingati hari Kartini. Banyak lembaga sekolah membuat acara untuk merayakan hal tersebut, berbagai lomba, pameran seni bahkan workshop diadakan untuk merayakan hari Kartini. Hal tersebut, untuk mengingatkan kita pada perjuangan R.A. Kartini dalam membela hak-hak perempuan. Sangat besar jasa Beliau kepada kaum perempuan, sehingga sampai saat ini telah banyak perempuan yang hebat, mandiri dan luar biasa
Dahulu, R.A. Kartini sangat memperjuangkan hak-hak wanita, supaya perempuan bisa belajar, bersuara, dan dihargai pikirannya. Setara dengan laki-laki yang memiliki hak-hak tersebut. Hari ini, perjuangan itu belum selesai dan harus kita lanjutkan. Namun bentuknya berbeda. Pada hari ini, kita tidak lagi dikurung dalam rumah secara fisik.
Namun banyak dari kita masih terkunci dalam hubungan yang menyakitkan, dalam ketakutan akan penolakan, atau dalam pemikiran bahwa kita tidak cukup layak. Pada zaman sekarang, menjadi High Value Woman bukan tentang sombong atau menolak cinta. Namun, tentang mengenal nilai diri, tahu batasan, dan memilih dengan bijak. Itulah bentuk penghormatan pada diri wanita dan pada Kartini yang dulu berkata: “Habis gelap terbitlah terang“.
Pada dasarnya makna terang itu tidak datang dari luar. Terang itu lahir saat seorang wanita mulai memuliakan dirinya sendiri, berani berkata “tidak” pada yang menyakitinya, dan memilih bertumbuh walau pelan, tapi pasti. Kartini zaman now adalah wanita yang tidak takut sendirian saat menunggu cinta yang tepat, lebih memilih untuk menyembuhkan luka daripada terus menyakiti, fokus membangun hidup yang indah, bukan menunggu seseorang untuk diselamatkan. Yang mana itulah kita, yang selalu mengusahakan agar belajar lebih baik lagi dari sebelumnya dan selalu bersyukur atas segala apa yang ada.
Baca Juga: Emansipasi Kartini dan Spirit Kesetaraan dalam Islam
Wanita yang lembut dan senyumnya yang hangat, ada jiwa yang kuat, sekuat Kartini dulu, yang memilih menyalakan cahaya di tengah gelapnya batasan. Hari ini, kita tidak lagi dibatasi oleh tembok rumah, namun terhalang oleh pikiran yang ragu, luka yang belum sembuh, dan rasa takut akan menjadi diri sendiri. Namun ingatlah, semangat Kartini tidak pernah meminta kita menjadi sempurna. Beliau mengajarkan hal yang sangat penting yakni berani memilih terang. Lalu, bagaimana cara kita agar menjadi Kartini zaman now?
Belajar Sepanjang Hidup. Dahulu Kartini memperjuangkan akses pendidikan. Tentang bagaimana agar perempuan dapat mengenyam pendidikan sama layaknya dengan kaum lelaki. Lalu hari ini, kita menghormati perjuangannya dengan terus belajar tentang diri, cinta, nilai hidup, dan ilmu apa pun yang membuat kita tumbuh. Ilmu yang kita peroleh juga akan sangat bermanfaat jika kita amalkan dan kita ajarkan kepada anak-anak generasi Kartini selanjutnya. Jadilah wanita yang terus semangat belajar dan tumbuh, karena setiap langkahmu menuju kebaikan adalah bentuk penghormatan pada Kartini yang pernah bermimpi agar kita bisa hidup lebih merdeka.
Menyembuhkan Luka, Bukan Menyebarkannya. Setiap wanita pasti memiliki lukanya masing-masing, dan trauma yang membekas dalam benak diri perempuan. Namun, menjadi Kartini zaman now itu memilih untuk memahami dan menyembuhkan luka batin daripada menyalahkan dunia. Ketahuilah bahwa wanita yang utuh akan menebar cahaya dalam dirinya, bukannya amarah. Tak perlu menunggu untuk diselamatkan dan disembuhkan oleh orang lain, melainkan mencoba untuk menyembuhkan sendiri, karena pada akhirnya diri sendirilah yang benar-benar tahu bagaimana cara memahami diri sendiri.
Menjadi Cahaya untuk Sesama Wanita Bukan saling menjatuhkan. Kartini zaman now adalah yang saling mendukung dan saling mengangkat. Kita harus sadar bahwa ketika satu wanita bangkit, yang lain bisa ikut tumbuh mekar bersamanya. Kita harus saling menguatkan satu sama lain, bukannya saling bersaing. Senangnya saling membantu kepada sesama perempuan akan menjadi ikatan persaudaraan dan juga ladang pahala. Bersama-sama saling belajar dan tumbuh bersama. Dengan bersama-sama kita akan berjalan lebih jauh menyongsong kehidupan yang lebih cerah.
Baca Juga: Semangat Kartini Tidak Boleh Hilang dari Perempuan Masa Kini
Itulah kiat-kiat agar kita menjadi Kartini zaman now yang bisa meneruskan perjuangan tokoh panutan wanita kita yakni Raden Ajeng Kartini. Semoga, dengan seluruh cahaya yang kita bawa dalam hidup, kita dapat menjadi Kartini di kehidupan nyata yang menginspirasi, menyentuh, dan menyalakan semangat bagi wanita lain. Aamiin ya robbal alamiin.
Penulis: Amalia Dwi Rahmah, Pegiat Literasi