
Setiap orang tua ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya, terutama dalam hal komunikasi. Peran komunikasi dalam keluarga cukup penting dan perlu dibangun dalam bentuk pola pikir anak, agar jiwa mereka terbentuk sesuai dengan yang diharapkan orang tua. Butuh sosok orang tua di dalam keluarga yang menjadi pusat pendidikan, yang mana tidak cukup dengan komunikasi saja melainkan juga dengan pola pengasuhan.
Sebuah penelitian yang dituangkan pada jurnal berjudul Pola Komunikasi Anak dan Orang Tua, buruknya kualitas komunikasi di dalam keluarga akan berdampak pada keutuhan dan keharmonisan pada keluarga itu sendiri. Sebab komunikasi di dalam keluarga berlangsung secara timbal balik, artinya tidak hanya orang tua terhadap anak melainkan dari anak terhadap orang tua ataupun dari anak terhadap anak.
Pola komunikasi yang efektif akan membantu anak membangun kepercayaan diri, karena ia akan merasa didengar dan dipahami. Selain itu, proses komunikasi dalam keluarga akan mengurangi konflik terutama antara orang tua dan anak, sehingga dapat menciptakan lingkungan yang harmonis. Alasan lain mengapa membangun komunikasi yang baik dengan anak itu penting ialah agar dapat membantu mereka untuk mengembangkan kemampuan sosial seperti berbagi, mengambil giliran, serta menyelesaikan konflik.
Islam juga menjelaskan mengenai pentingnya komunikasi yang bukan sekedar transaksional kata-kata. Tetapi juga menjadi sarana untuk mendidik, membimbing, dan membentuk karakter yang baik untuk anak. Orang tua dapat menyampaikan nilai-nilai penting mengenai kejujuran, tanggung jawab, kerja keras, dan empati melalui percakapan sehari-hari. Bahkan dalam al-Quran surat Luqman ayat 13-14 dijelaskan:
وَاِذْ قَالَ لُقْمٰنُ لِابْنِهٖ وَهُوَ يَعِظُهٗ يٰبُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللّٰهِ ۗاِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ
Artinya: “(Ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, saat dia menasihatinya, “Wahai anakku, janganlah mempersekutukan Allah! Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) itu benar-benar kezaliman yang besar.”, “Kami mewasiatkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. (Wasiat Kami,) “Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu.” Hanya kepada-Ku (kamu) kembali.”
Dalam surat itu menceritakan tentang bagaimana komunikasi yang baik antara Luqman dengan anaknya. Sebuah nasihat agar senantiasa taat kepada Allah SWT dan tidak menyekutukanNya dengan apa pun. Tidak sekedar memberikan nasihat, Luqman juga menyampaikannya dengan halus. Dari ayat tersebut juga dipahami bahwa di antara kewajiban ayah kepada anak-anaknya adalah memberi nasihat dan pelajaran. Sehingga mereka dapat menempuh jalan yang benar dan terhindar dari kesesatan.
Tips Membangun Komunikasi dengan Anak
Berikut ini beberapa tips yang dapat digunakan untuk membangun pola komunikasi dengan anak yang dikutip dari berbagai sumber:
- Dengarkan Anak dengan Seksama
Sebagai orang tua harus dapat mendengarkan apa pun yang diutarakan oleh anak dengan seksama. Selain itu, orang tua juga perlu belajar memahami apa yang anak-anak sampaikan. Sehingga terbentuk pola komunikasi yang efektif antara orang tua dengan anak-anaknya.
- Gunakan Bahasa yang Jelas dan Sederhana
Agar anak-anak memahami apa yang orang tua sampaikan, maka gunakan bahasa yang jelas dan sederhana. Hindari menggunakan bahasa-bahasa yang kasar atau penggunaan kalimat yang kurang tepat, agar tidak dicontoh oleh anak.
- Jangan Menghakimi Anak
Ketika anak bertindak yang kurang sesuai, maka jangan terburu-buru untuk menghakimi. Terlalu dini untuk menghakimi anak dapat membuat mereka merasa bersalah. Fokus pada persoalan dan bantu anak-anak dalam memecahkan permasalahan mereka.
- Buat Waktu untuk Berbicara dengan Anak
Jadwalkan waktu bersama untuk sekedar berbicara dengan anak untuk mendengarkan apa saja yang ingin mereka sampaikan. Jika tidak ada yang ingin anak-anak sampaikan, maka orang tua bisa memulai pembicaraan dengan melemparkan pertanyaan atau sekedar bercerita mengenai suatu hal.
- Gunakan Kontak Mata
Menggunakan kontak mata saat berbicara dengan anak agar mereka merasa diperhatikan dan didengarkan. Ulangi dengan pertanyaan, untuk memastikan anak-anak memahami apa yang orang tua sampaikan.
Dengan demikian, bisa dipahami bahwa komunikasi menjadi bagian penting untuk membangun perkembangan mental dan psikologis anak sejak dini. Sejumlah tips di atas bisa dipraktikkan oleh para orang tua guna membangun pola komunikasi yang baik dengan anak.
Baca Juga: Mengapa Komunikasi itu Penting untuk Menciptakan Keluarga Sakinah?
Penulis: Anik Wusa, Magister Media Komunikasi Unair Surabaya.
Editor: Muh Sutan