
Tebuireng.online– Koordinator Gusdurian Jombang, Ema Rahmawati bersama jajarannya mendampingi masyarakat Tionghoa ziarah ke makam Gus Dur, pada Sabtu (22/3/2025). Ziarah makam Gus Dur ini merupakan salah satu rangkaian acara Festival Kampung Pecinan Jombang 2025 yang digelar sejak Jumat (21/3) di jalan Buya Hamka Jombang.
Menurut keterangan Koordinator Gusdurian itu, event ini merupakan rencana masyarakat Tionghoa yang merayakan Imlek di bulan Februari lalu. Momentum festival ini untuk mengenang sosok yang sangat dihormati, almarhum Gus Dur, dengan mengadakan ziarah ke makam beliau.
“Acara ini adalah rencana yang sempat tertunda pada bulan Februari lalu akibat kondisi tertentu, akhirnya terlaksana dan menjadi bagian penting dalam rangkaian acara hari ini,” terang perempuan yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Seblak Khoiriyah Hasyim itu.
Menurut Ema, masyarakat Tionghoa merasa bahwa Gus Dur bukan hanya seorang tokoh nasional, namun juga sosok yang sangat dekat dengan mereka. “Bagi mereka Gus Dur adalah bapak Tionghoa Indonesia. Mereka selalu punya tempat untuk Gus Dur,” ungkapnya saat ditemui di area makam Gus Dur.
Baca Juga: Sahur Bareng Bu Shinta Abdurrahman Wahid, Gusdurian Jombang Angkat Tema Kebangsaan
Selain sebagai tokoh inspiratif, Gus Dur juga dikenal sebagai pembela kebebasan berekspresi bagi berbagai kelompok, termasuk masyarakat Tionghoa. Ema mengungkapkan, berkat kebijakan Gus Dur yang memberikan kebebasan beragama dan budaya, generasi muda Tionghoa kini dapat belajar bahasa Mandarin tanpa rasa takut, sesuatu yang sebelumnya dilarang.

“Ada generasi yang tidak bisa bahasa Mandarin, karena memang gak boleh, lalu saat ada Gus Dur, mereka bebas berekspresi dan belajar bahasa leluhurnya,” tambah Ema.
Selain itu, pada malam pembukaan, para peserta festival terlihat antusias dan memperlihatkan semangat kebersamaan dalam melestarikan tradisi budaya mereka. Para peserta sangat berhati-hati agar tidak melanggar adat atau norma yang berlaku di Jombang.
“Mereka selalu mencari informasi untuk memastikan tidak ada rambu yang dilanggar, sehingga mereka benar-benar tidak mau mengganggu atau melanggar apapun,” ujar Ema.
Baca Juga: GUSDURian Jombang Ajak Warga Sahur Bersama Ibu Shinta Nuriyah Wahid
Salah satu momen yang paling mengesankan adalah sambutan dari Pendeta Heri yang mewakili masyarakat Tionghoa Kabupaten Jombang. Dalam sambutannya, ia menyampaikan rasa terima kasih atas toleransi beragama yang diberikan oleh Gus Dur, yang memungkinkan warga Tionghoa untuk merayakan Imlek secara bersama-sama.
“Terima kasih Gus Dur, memberikan sebuah toleransi beragama sehingga kami bisa merayakan Imlek dan libur bersama. Itu sangat luar biasa bagi kami,” ujar Pendeta Heri di hadapan seluruh rombongan, yang disambut hangat oleh Gus Riza dan jajaran pengurus Pesantren Tebuireng, di halaman pondok saat menyambut rombongan untuk ziarah.
Festival Kampung Pecinan yang digelar ini menyuguhkan ragam budaya Tionghoa yang juga mengandung akulturasi dengan budaya Indonesia. Rangkaian kegiatan Festival Kampung Pecinan Jombang 2025 yaitu; Parade Barongsai, Wayang Potehi, Taichi 8&24, Mandarin Flash Mob, Lomba Karaoke Mandarin, Wushu, Tarian Tradisional Tiongkok, Pentas Seni Budaya China, Workshop Jamu Herbal Ala China, Pembagian Angpao Imlek, Ziarah Makam Gus Dur, Bazar Kuliner dan Produk Tionghoa, Talkshow bersama Novi Basuki (peneliti budaya Tiongkok), yang dimulai sejak 21 Maret hingga 23 Maret 2025 di sepanjang jalan Buya Hamka, Jombang.
Pewarta: Albii