Para pemateri dan penggerak Gusdurian foto bersama usai acara sharing bareng kalangan muda Jombang. (foto: ra)

Tebuireng.online— Untuk mengenang jasa Gus Dur dan melanjutkan rekam jejaknya, komunitas Gusdurian Jombang menggelar acara sharing bareng yang mengangkat tema “Gus Dur di Mata Generasi Muda”. Acara yang dimulai pukul 19.00 Wib dan digelar di caffe Nestcaffe Jombang itu sengaja mengangkat tema tersebut supaya para pemuda lebih dekat dengan sosok Gus Dur.

Acara yang dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya oleh semua tamu yang hadir, kemudian dilanjutkan dengan penampilan Paduan suara lintas iman “Crescendo Choir Gusdurian Jombang”. Setelah penampilan paduan suara, acara dibuka oleh MC dan dilanjutkan sambutan oleh Koordinator Gusdurian Jombang, Ema Rahmawati.

Dalam sambutannya, perempuan yang akrab disapa Ning Ema itu mengucapkan terima kasih kepada semua teman komunitas yang sudah hadir dalam forum hari ini, dan berharap semoga acara tersebut Bisa rutin diadakan.

“Saya sangat berharap acara yang sudah lama mati ini dan kini sudah mulai hidup kembali, semoga bisa setiap bulannya kita buat acara seperti ini lagi,” ungkapnya saat sambutan.

Sesudah sambutan dari Ning Ema, acara dilanjut dengan forum sharing pemuda yang diisi oleh Ayu Nuzul dari Gusdurian Jombang, Fahmi Izam Zamzami dari forum anak Jombang, dan Alfi Nabila dari Universitas Hasyim Asy’ari. Sebagai Gusdurian, Nuzul sudah sangat mengerti detail perjalanan Gus Dur dari masa ke masa, ia memaparkan mengenai riwayat hidup Gus Dur, mulai dari pengesahan UU mengenai Pers sampai jasa beliau dalam menegakkan keadilan HAM bagi seluruh warga Indonesia.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Fahmi anggota forum anak Jombang yang kini menginjak kelas 12 di SMKN 3 Jombang, juga menjelaskan betapa pentingnya kesadaran dalam memahami kesetaraan gender, dan juga bagaimana agar orang memiliki jiwa toleransi yang tinggi.

“Sekarang teman teman itu banyak yang belum paham benar arti kesetaraan gender itu apa, dan pentingnya toleransi itu apa, karna banyak sebagian dari mereka yang sering bilang kalau ada orang yang tidak sependapat berarti bukan bagian dari mereka, padahal kan di Jombang sendiri terdiri dari banyak suku bangsa dan agama,” ungkapnya.

Tak hanya dari mereka saja, Alfi Nabila juga mengungkapkan pendapatnya tentang ajaran yang sudah Gus Dur bagikan dan praktikkan, sebagai generasi muda dan seorang perempuan, Jurnalis Tebuireng Online ini membicarakan bahwa di zaman seperti saat ini masih banyak orang yang meremehkan kesetaraan gender.

“Saya sebagai perempuan melihatnya miris, karna wanita selalu dipandang lemah oleh perempuan itu sangat jelas bertentangan dengan ajaran yang dicontohkan gus dur, seperti memberi kepercayaan perempuan untuk memimpin, dan memberi kebebasan pilihan hak para perempuan untuk menentukan hidupnya. Dan saya harap untuk ke depannya para lelaki di bangsa ini lebih mau untuk melek literasi mengenai hal tersebut,” ungkap mahasiswi semester akhir itu.

Sebelum sesi tanya jawab dilakukan, panitia menyisipkan sosialisasi dari  sahabat saksi dan korban (SSK) yang langsung dijelaskan secara singkat oleh Ning Nadhroh dari Tambakberas. SSK ini merupakan wadah bagi saksi dan korban kejahatan yang ingin mendapatkan bantuan pendampingan saat mengalami sebuah kasus kejahatan baik itu pembulian, pencabulan, bahkan pemerkosaan.

Hadirnya SSK di Jombang ini sebenarnya sangat bermanfaat bagi orang yang takut untuk bersuara saat mengalami kasus tindak pidana. Namun Ning Nadhroh juga memberi tau kesulitan yang dihadapi selama mengemban amanah ini.

“Ada beberapa kesulitan yang kami hadapi saat melakukan tugas, seperti saat korban yang takut untuk berbicara dengan banyak alasan, ada yang takut karna cerita dengan orang baru dan asing juga, ada juga yang takut kami viralkan kasusnya, padahal kami sangat menjaga privasi korban atau saksi karna memang seperti itu ketentuannya, tapi meski banyak kesulitan kami tetap berusaha untuk selalu meyakinkan orang yang akan kami bantu,” ujarnya.

Setelah sosialisasi singkat dari ning Nadhroh, acara selanjutnya adalah tanya jawab yang sudah ada, baik dari live IG/YouTube atau yang datang langsung ke lokasi. Penghujung acara setelah usai tanya jawab dan closing dari masing-masing narasumber, panitia membagikan cinderamata untuk seluruh narasumber dan pihak yang sudah bekerja sama dalam acara malam hari ini, yang diakhiri dengan foto bersama.

Pewarta: Albii