
Tebuireng.online— Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Machfudz resmikan Pondok Pesantren Nurul Falah Cabang Tebuireng 09 di kampung Pasirmalang, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Banten. Pesantren Nurul Falah Pasirmalang berdiri sejak 1943 dan dikembangkan dengan pendidikan klasikal pada tahun 1999.
KH. Abdul Hakim Machfudz, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pesantren Nurul Farah dipilih sebagai cabang Tebuireng 09 karena wilayah Banten, khususnya Kabupaten Lebak memiliki keislaman yang kuat, hal ini sejalan dengan konsep pendidikan Pesantren Tebuireng yang berfokus pada ajaran islam dan penerapannya dalam kehidupan bermasyarakat.
“Kita tunjuk Pesantren Nurul Farah karena memiliki akar keislaman yang sangat kuat di Banten. Konsep Pesantren Tebuireng tetap sama sejak dahulu, yaitu membangun karakter barbasis agama islam dan mengamalkannya dalam kehidupan berbasis tawassul dan tawadhu’ sebagaimana yang telah diajarkan oleh KH. Hasyim Asy’ari dan Nahdhatul Ulama,” ujar Gus Kikin.
KH. Ahmad Rafiudin, selaku Pimpinan Pesantren Nurul Falah Cabang Tebuireng, menyampaikan apresiasi kepada para tamu undangan dan jamaah yang telah hadir pada acara tersebut juga menyampaikan rasa syukur dan terimakasih atas peresmian ini.
“Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan memeriahkan acara peresmian ini, baik secara materi maupun tenaga,” terangnya.
Ia juga mengungkap acara ini mejadi sebuah kehormatan bagi pihaknya dapat menjadi bagian dari keluarga Pesantren Tebuireng. Ini menjadi tanggung jawab besar untuk menyebarkan syariat islam dam mencetak generasi penerus yang memahamu ilmu agama dengan baik.
“Saya juga berharap semoga pondok pesantren ini bisa menjadi wadah bagi pelajar umat islam untuk menimba ilmu agama dan memperkuat keimanan,” tutur beliau.

Acara ini juga berlangsungan dengan bedah buku karya KH. Abdul Hakim Machfudz yang berjudul ‘Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari Pemersatu Umat Islam Indonesia’. Dalam sesi bedah buku, Gus Kikin menekankan peran besar KH. M. Hasyim Asy’ari dalam menyatukan umat islam di indonesia juga menjelaskan tentang pentingya peran pesantren dalam membentuk karakter generasi muda yang berakhlak mulia dan cinta tanah air.
Salah satu alumni Pesantren Tebuireng, Gus Syukron, hadir dan menambahkan bahwasa bedah buku ini sebagai pengingat dan motivasi untuk semnagat lagi terkhusus untuk para alumni dalam berkhidmat, berikutnya memanfaatkan waktu sebagai momentum yang tepat untuk menerima ilmu dari dzuriyyah Tebuireng.
“Alumni selalu semangat dan harus bersatu memaksimalkan amanah untuk meneruskan estafet pengalaman ilmu, adanya Tebuireng 09 ini sebagai magnet untuk menarik agar peserta didik mau mondok,” ujarnya.
Perlu diketahui bahwasanya santri di Pesantren Nurul Falah Pasirmalang Tebuireng 09 ada 2 tipe. Pertama santri yang mukim (mondok) sejumlah 75 santri (putra 53, dan putri 22 orang), yang kedua adalah santri yang tidak mukim atau hanya sekolah saja tidak mondok tingkat MTs sebanyak 183 santri dan tingkat MA sebanyak 117 santri.
Dalam acara ini, turut hadir KH. Agus Abdul Mughni, Mudir Cabang Pesantren Tebuireng, KH. Lukman Hakim B.A, Mudir Bidang Pembinaan Pesantren Tebuireng. Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Banten, Brigjen Pol (Pur) Rumiah Kartoredjo, S.Pd. Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol), O Hesmu Baroto, S.I.K, M.M (Dir Intel Polda Banten), Kejaksaan Lebak, Cakra Yudha, S.H, M.H (Kasubsi 2), Anggota Grib Jaya dan Banser PGN.
Pewarta: Nabila