Gus Ipang Wahid motivasi ratusan mahasiswa agar siap hadapi perubahan lebih baik untuk Unhasy. (foto: bakhit)

Tebuireng.online— Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) kembali mendatangkan H. Irfan Asy’ari Sudirman Wahid, atau yang mahsyur dikenal dengan Gus Ipang Wahid dalam sebuah seminar. Dengan mengangkat tema ‘Unhasy Hijrah Menuju Izzah’, seminar ini diadakan pada Sabtu (24/05/2025) yang bertempat di aula gedung A Unhasy. Acara ini hanya dikhususkan kepada mahasiswa Unhasy dan hanya menyediakan 300 kuota.

Selama acara berlangsung, peserta terlihat sangat tertarik dan antusias terhadap materi yang disampaikan Gus Ipang. Apalagi sebagai Master of Perception Engineering Indonesia, Gus Ipang telah menyiapkan core value Unhasy secara menarik untuk menyiapkan mahasiswa dalam menghadapi perubahan. Diantaranya adalah inovatif, solutif, adaptif, dan kepedulian.

“Sikap-sikap tersebut akan membantu kalian untuk lebih siap dalam menghadapi tantangan perubahan. Sehngga hal itu akan menjadikan perubahan positif yang lebih terarah dengan tetap mempertahankan values,” terang Gus Ipang.

Dalam kesempatan tersebut, Gus Ipang mengambil satu contoh kasus perubahan yang dilakukan oleh Paragon didirikan sejak tahun 1985 oleh Nurhayati Subakat. Dari awal didirikan hingga menjadi perusahaan kosmetik terbesar di Indonesia saat ini, tentu banyak halang rintang yang dihadapi. Menariknya, berangkat dari usaha rumahan, kini perusahaan tersebut kini memiliki banyak brand terkenal dan memiliki lebih dari 10.000 karyawan.

Baca Juga: Unhasy Hijrah Menuju Izzah, Gus Ipang Tekankan Pentingnya INSAP

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Paragon itu punya value yang hebat. Apa saja? Faith of God (ketuhanan), care (kepedulian), humility (kerendahan hati), grit (ketangguhan), dan innovation (inovasi),” jelas Gus Ipang.

Salah satu poin penting yang mendasar adalah terkair mindset. Ketika mindset sudah terbentuk maka mahasiswa akan menjadi pribadi yang disiplin. Jika kedua hal tersebut sudah terpenuhi maka mahasiswa akan siap menghadapi dan mengikuti tranformasi digital yang memicu sikap kolaboratif. Sehingga bisa membentuk konsistensi dalam menghadapi perubahan.

Ketika sudah menentukan suatu tujuan, lanjut Gus Ipang, mungkin orang lain tidak melihat proses jatuh bangun yang dialami. Apalagi ketika sudah memperoleh hasilnya, mereka pasti fokus kepada pencapaian yang berhasil diraih. Padahal realitanya banyak lika-liku yang dilalui untuk mempertahankan tujuan dengan menyetarakan value dan karakter yang kita tanamkan.

Mahasiswa harus memiliki growth mindset, mereka harus percaya bahwa kemampuan bisa dikembangkan melalui usaha, belajar, dan pengalaman. Hasilnya, mahasiswa akan memiliki sikap yang pantang menyerah, terbuka akan kritik, dan senang belajar dari kegagalan. Hal itu akan mengasah mahasiswa untuk memiliki daya saing yang mumpuni dimasa mendatang.

“Terkait perubahan besar-besaran yang dilakukan oleh Unhasy selama tiga bulan ini, Rektor dan pimpinan Unhasy tidak hanya merenovasi kampus. Namun hal tersebut menjadi modal awal  bagi Unhasy untuk membentuk karakter yang kuat,” lanjutnya.

Sementara itu, Faiq Arkan, salah satu peserta seminar dari program studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI), memaparkan bahwa seminar yang diadakan oleh Unhasy sangat bagus. Acara tersebut menggugah gairah para mahasiswa untuk lebih grow up tentang personal brandingnya. Dia juga menambahkan bahwa Unhasy nantinya bisa mencetak lulusan terbaik, dan bisa menjadi pemecah persoalan ditengah keresahan masalah yang dihadapi masyarakat.

“Yang saya rasakan setelah seminar yakni feedback semangat belajar di Unhasy, materi yang sangat berguna untuk merubah mindset lemah menjadi kuat menghadapi tantangan di kampus. Dan karena fisik kampus yang semakin indah estetik menjadikan saya betah karenanya,” jelasnya saat diwawancarai.

Baca Juga: Gus Ipang Siap Melanjutkan Perjuangan Kiai Sholah

Disisi lain, salah satu peserta merasakan refleksi dari seminar tersebut. Ina Laila Shofiyah, mahasiswi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), merasa lebih peduli terhadap lingkungan Unhasy yang sudah bertranformasi menjadi izzah. Dia juga lebih sadar akan kepedulian terhadap lingkungan kampus. Materi yang disampaikan Gus Ipang juga memberikan dampak yang nyata bagi mahasiswa dan mengubah mindset terhadap diri sendiri maupun terhadap kampus.

“Bukan sekedar seminar yang hanya datang untuk mendengarkan lalu pulang tidak membawa apa apa, tapi seminar itu memberikan kesan tersendiri. Saya harap seminar seperti ini bisa berkelanjutan, dan saya antusias menunggu kedatangan kuliah tamu yang sangat spektakuler yang sedang dipersiapkan oleh Unhasy,” tuturnya dengan antusias.



Pewarta: Helfi Livia
Editor: Rara Zarary