
Tebuireng.online— Guru Bahasa Inggris SMP Sains Tebuireng, Siti Kumala Dewi, bersama siswanya Ryiessa Lathiif Davida dari kelas 7A, menorehkan prestasi membanggakan dalam ajang Kompetisi GUSI BERSI 4.0, yang diselenggarakan oleh Alef Education Indonesia. Kompetisi GUSI BERSI 4.0 bertujuan mengukur kemampuan akademik guru dan siswa dalam beberapa mata pelajaran, salah satunya Bahasa Inggris untuk tingkat SMP/MTs. Acara yang punya singkatan Guru dan Siswa Berprestasi ini, telah memasuki tahun keempat pelaksanaannya.
Lomba ini terbuka untuk berbagai jenjang pendidikan di seluruh Indonesia, mulai dari SD/MI, SMP/MTs hingga SMA/MA. Mata pelajaran yang dilombakan mencakup Matematika (SMP/MTs), Bahasa Inggris (SMP/MTs), dan Bahasa Arab (untuk semua jenjang). Yang membedakan lomba ini dari kompetisi lainnya adalah seluruh prosesnya dilakukan secara daring (online). Hal ini memungkinkan partisipasi yang lebih luas dari berbagai daerah tanpa terkendala lokasi.
Menanggapi prestasi yang diraihnya, Ustadzah Kumala Dewi mengungkap rasa syukurnya. “Alhamdulillah, lombanya bisa diikuti dari sekolah. Jadi kami bisa fokus belajar dan berlatih langsung melalui platform Alef,” tuturnya saat diwawancarai, Jumat (2/5) melalui sambungan WhatsApp.
Menurut penuturannya, rangkaian lomba berlangsung dari Februari hingga Mei 2025, yang mencakup beberapa tahap, yaitu pendaftaran, pengumpulan bukti aktivitas dalam bentuk penyelesaian kartu soal di platform Alef Education, babak penyisihan, semifinal, hingga final. Setiap tahapan menuntut ketekunan, konsistensi, dan pemahaman materi yang mendalam.
Baca Juga: Siswa SMP Sains Tebuireng Borong Juara K-Champ 2025 di Jombang
Tujuan utama kompetisi ini adalah mendorong pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran. “Lomba ini menjadi momen yang bagus untuk membiasakan siswa belajar mandiri lewat teknologi. Platform Alef sangat membantu kami dalam proses belajar mengajar,” tutur ustadzah Kumala. Ia juga menambahkan bahwa kompetisi ini mampu meningkatkan kualitas dan motivasi belajar siswa, khususnya dalam penguasaan Bahasa Inggris.
Persiapan menuju lomba dilakukan secara intensif. Setiap hari, Ryiessa didorong untuk aktif menyelesaikan tugas-tugas di platform Alef dan mengejar target penyelesaian kartu soal. “Kami belajar setiap hari. Kalau ada waktu luang, biasanya kami berdiskusi soal materi yang dirasa sulit. Tapi saya senang, karena ustadzah selalu membimbing dengan sabar,” ungkap Ryiessa dengan antusias.
Peserta kompetisi ini berasal dari berbagai sekolah di seluruh Indonesia, baik yang sudah bergabung di platform Alef maupun yang belum. Kompetisi ini menjadi ajang pembuktian bahwa dengan kemauan dan strategi belajar yang tepat, siswa dari mana pun bisa bersaing secara nasional.
Setelah melewati seluruh tahapan kompetisi, ustadzah Kumala dan Ryiessa berhasil meraih hasil yang membanggakan. Sebagai apresiasi atas kerja keras mereka, keduanya menerima sertifikat penghargaan, hadiah berupa uang pembinaan, serta apresiasi khusus dari pihak Alef Education dan sekolah.
Baca Juga: Lewat Pameran Sains, Siswa SMP Sains Unjuk Puluhan Karya Inovatif
Menanggapi keberhasilan ini, ustadzah Kumala menyampaikan harapannya, “ke depan, saya ingin terus meningkatkan kualitas pembelajaran dengan berinovasi dan mencoba strategi yang lebih relevan dengan kebutuhan siswa zaman sekarang. Saya juga ingin mengajak teman-teman guru untuk mulai lebih aktif memanfaatkan teknologi. Ini bukan hanya soal lomba, tapi soal menyiapkan generasi yang siap menghadapi masa depan.” Pungkasnya.
Pewarta: Albii