Ilustrasi hadiah angpao yang dibagikan pada anak-anak saat hari raya. (sumber: harianjogja)

Kita boleh menyepakati bahwa lebaran adalah momen yang sangat dinanti-nanti oleh umat Islam di seluruh dunia. Selain sebagai perayaan kemenangan setelah berpuasa selama bulan Ramadan, Lebaran juga membawa banyak tradisi yang mengikat masyarakat, salah satunya adalah pemberian angpao kepada anak-anak. Fenomena ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri, baik di Indonesia maupun di beberapa negara dengan mayoritas Muslim.

Pemberian angpao ini tidak hanya berfungsi sebagai bentuk berbagi kebahagiaan, tetapi juga memiliki peran sosial dan budaya yang cukup signifikan dalam kehidupan masyarakat. Namun, seperti halnya tradisi lainnya, pemberian angpao juga membawa dampak positif maupun negatif yang perlu dikaji lebih dalam.

Fenomena Pemberian Angpao di Masyarakat

Fenomena pemberian angpao pada anak-anak saat Lebaran di Indonesia sangatlah umum. Angpao, yang sering berisi uang dalam jumlah tertentu, diberikan oleh orang tua, kerabat, maupun tetangga sebagai simbol kebahagiaan dan rasa syukur.

Momen ini bukan hanya tentang hadiah materi, tetapi lebih sebagai bentuk kasih sayang dan perhatian dari orang dewasa kepada anak-anak. Dalam tradisi masyarakat Indonesia, pemberian angpao juga menjadi cara untuk mempererat tali silaturahmi antara satu keluarga dengan keluarga lainnya, sekaligus sebagai cara untuk menghormati generasi yang lebih muda.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Namun, belakangan ini, fenomena pemberian angpao telah berkembang menjadi sebuah hal yang sangat umum dan terkadang terkesan sebagai kewajiban sosial. Di beberapa keluarga, pemberian angpao tidak hanya terbatas pada anak-anak dalam lingkup keluarga inti, tetapi juga merambah ke anak-anak tetangga atau teman-teman dari anak-anak tersebut. Bahkan, ada yang merasa kurang lengkap merayakan Lebaran tanpa memberikan atau menerima angpao, yang menyebabkan angpao semakin menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan ini.

Tidak hanya itu, jumlah uang yang diberikan pun semakin bervariasi. Ada yang memberikan sejumlah uang kecil sebagai simbol kasih sayang, ada juga yang memberikan uang dalam jumlah yang lebih besar, tergantung pada kondisi ekonomi dan kedekatan hubungan antar individu. Meskipun demikian, pemberian angpao pada anak-anak tetap menjadi tradisi yang dianggap sakral dan penting dalam perayaan Lebaran, yang selalu ditunggu-tunggu oleh anak-anak.

Peran Hadiah Uang atau Angpao dalam Masyarakat

Pemberian angpao kepada anak-anak memiliki peran sosial yang cukup signifikan dalam masyarakat. Secara umum, angpao berfungsi sebagai simbol kebahagiaan, keberkahan, dan berbagi dalam rangka merayakan Idul Fitri. Tradisi ini memperlihatkan nilai-nilai luhur dalam kehidupan sosial, seperti rasa kasih sayang, solidaritas, dan berbagi kebahagiaan dengan sesama.

  1. Mempererat Tali Silaturahmi

Salah satu peran terbesar dari pemberian angpao adalah mempererat hubungan sosial antar individu dalam masyarakat. Tradisi ini memberikan kesempatan bagi anggota keluarga atau masyarakat untuk saling berkunjung dan berinteraksi, memperbaharui hubungan yang mungkin selama setahun tidak terjalin dengan baik karena kesibukan masing-masing. Ketika seseorang memberikan angpao kepada anak-anak, itu adalah cara untuk menyatakan bahwa mereka peduli dan ingin berbagi kebahagiaan. Meskipun mungkin tidak ada banyak waktu untuk bertemu secara rutin, pemberian angpao menjadi semacam pengingat bahwa tali silaturahmi tetap harus dijaga.

  1. Mengajarkan Nilai Berbagi dan Kasih Sayang

Pemberian angpao juga mengajarkan kepada anak-anak tentang nilai berbagi dan kasih sayang. Meskipun uang yang diberikan kepada anak-anak biasanya diterima dengan sukacita, hal ini juga memberikan peluang bagi orang tua untuk mengajarkan anak-anak mereka tentang arti berbagi. Orang tua dapat mengajarkan pentingnya menggunakan uang dengan bijak, baik untuk keperluan pribadi, menabung, ataupun berdonasi kepada yang membutuhkan. Dalam hal ini, pemberian angpao bisa menjadi sarana pendidikan yang baik dalam mengelola keuangan sejak dini.

  1. Menjaga Tradisi dan Budaya

Pemberian angpao juga merupakan bagian dari pelestarian budaya yang ada di masyarakat. Bagi masyarakat Indonesia, yang memiliki beragam suku, etnis, dan budaya, Lebaran adalah momen penting untuk merayakan kebersamaan. Tradisi memberikan angpao menjadi simbol dari keberagaman yang ada dalam masyarakat, sekaligus menghormati adat dan budaya yang telah lama dijalankan. Dengan tetap menjalankan tradisi ini, masyarakat tidak hanya menjaga hubungan dengan sesama, tetapi juga memastikan bahwa nilai-nilai yang ada dalam budaya tetap hidup dan diwariskan kepada generasi berikutnya.

Dampak Positif Pemberian Angpao

Dampak positif dari pemberian angpao kepada anak-anak cukup beragam. Bagi anak-anak, angpao tidak hanya berarti uang, tetapi juga merupakan cara orang dewasa untuk menyampaikan rasa cinta dan perhatian mereka. Beberapa dampak positif tersebut antara lain:

  1. Meningkatkan Rasa Kebahagiaan Anak

Bagi anak-anak, menerima angpao saat Lebaran adalah momen yang sangat ditunggu. Angpao memberikan kebahagiaan tersendiri karena mereka merasa dihargai dan diperhatikan oleh orang dewasa. Hal ini memberikan rasa bahagia yang lebih dari sekadar mendapatkan uang. Kebahagiaan ini juga mempererat hubungan emosional antara anak-anak dan orang dewasa yang memberi angpao.

  1. Menumbuhkan Semangat Berbagi dan Toleransi

Meskipun uang yang diterima anak-anak tidak terlalu besar, pemberian angpao dapat menjadi sarana untuk menumbuhkan semangat berbagi dan toleransi. Dengan adanya tradisi ini, anak-anak akan belajar untuk saling memberi dan tidak hanya berfokus pada diri mereka sendiri. Ini adalah nilai penting dalam kehidupan sosial yang perlu ditanamkan sejak dini. Selain itu, berbagi angpao juga dapat mengajarkan anak-anak untuk menghargai mereka yang lebih tua, serta membangun rasa saling menghormati dalam kehidupan sosial.

  1. Mengajarkan Anak Tentang Pengelolaan Uang

Pemberian angpao juga memberikan kesempatan bagi orang tua untuk mengajarkan anak-anak mengenai pengelolaan uang. Meskipun banyak yang melihat angpao sebagai pemberian yang bersifat konsumtif, sebenarnya hal ini bisa menjadi sarana bagi orang tua untuk mendidik anak tentang menabung dan menggunakan uang dengan bijak. Mengajarkan anak-anak untuk menyisihkan sebagian uang mereka untuk ditabung atau disumbangkan dapat menanamkan nilai-nilai keuangan yang bijak di masa depan.

Dampak Negatif Pemberian Angpao

Namun, meskipun ada banyak dampak positif, pemberian angpao juga dapat menimbulkan beberapa dampak negatif yang perlu diperhatikan. Fenomena ini, jika tidak dikelola dengan baik, bisa membawa beberapa konsekuensi yang tidak diinginkan, baik bagi anak-anak maupun masyarakat secara umum.

  1. Meningkatkan Konsumerisme di Kalangan Anak

Salah satu dampak negatif yang bisa muncul adalah meningkatnya sikap konsumtif dan materialistik di kalangan anak-anak. Tradisi angpao yang identik dengan uang dapat membentuk pola pikir anak-anak bahwa kebahagiaan atau kesuksesan hanya diukur dari materi. Jika tidak ada pengawasan dari orang tua, anak-anak bisa menjadi lebih fokus pada jumlah uang yang mereka terima daripada pada makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam perayaan Lebaran itu sendiri.

  1. Perbedaan Sosial dan Ketimpangan Ekonomi

Dalam masyarakat yang memiliki jurang kesenjangan sosial yang cukup besar, tradisi pemberian angpao dapat memperburuk ketimpangan ini. Anak-anak dari keluarga yang lebih mampu mungkin akan menerima angpao dalam jumlah yang jauh lebih besar, sementara anak-anak dari keluarga yang kurang mampu hanya menerima uang dalam jumlah kecil. Hal ini bisa menimbulkan perasaan iri dan ketidaksetaraan di kalangan anak-anak, yang mungkin menganggap uang sebagai tolak ukur nilai sosial.

  1. Menjadi Beban Sosial

Pemberian angpao yang dirasa sebagai kewajiban sosial juga bisa menjadi beban bagi mereka yang ekonominya terbatas. Dalam beberapa kasus, seseorang merasa terpaksa memberi angpao kepada anak-anak meskipun mereka tidak mampu secara finansial. Tekanan sosial ini bisa mengarah pada stres atau ketegangan dalam keluarga dan masyarakat.

Pemberian angpao kepada anak-anak saat Lebaran adalah tradisi yang kaya dengan makna dan nilai sosial. Di satu sisi, pemberian angpao dapat mempererat tali silaturahmi, menumbuhkan rasa kasih sayang, dan menjadi sarana untuk mengajarkan nilai-nilai keuangan pada anak-anak.

Di sisi lain, tradisi ini juga memiliki dampak negatif, seperti meningkatkan konsumtivisme dan memperburuk ketimpangan sosial. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk menjaga keseimbangan antara tradisi dan nilai-nilai yang ingin ditanamkan kepada generasi muda. Pemberian angpao harus tetap dilihat sebagai simbol kebahagiaan dan berbagi, bukan semata-mata untuk mengejar materi atau status sosial.



Penulis: Albii