Penampilan drama di acara peringatan 79 tahun Resolusi Jihad dan Hari Santri Nasional, Selasa (22/10/2024)

Tebuireng.online- Dalam rangka memperingati 79 Tahun Resolusi Jihad dan Hari Santri Nasional, Pesantren Tebuireng menggelar upacara di halaman gedung B Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) pada Selasa (22/10/2024) dan ditutup dengan drama teatrikal oleh santri Pesantren Tebuireng dari Unit Mu’allimin Hasyim Asy’ari. 

Usai apel, ribuan santri dan tamu undangan menyaksikan drama teatrikal yang menggambarkan perjuangan KH. M. Hasyim Asy’ari dengan santri-santri beliau dalam melawan penjajah Jepang demi kemerdekaan Indonesia, mulai dari adegan penculikan KH. M. Hasyim Asy’ari, KH Wahid Hasyim dan santri Tebuireng yang menggelar sholawat di depan markas tentara Jepang tempat KH. M. Hasyim Asy’ari dipenjara, hingga suguhan semangat jihad perjuangan KH. M. Hasyim Asy’ari sehingga melahirkan Resolusi Jihad dan berakhir pada perlawanan 10 November 1945 atau biasa di peringati sebagai Hari Pahlawan. Dari perlawanan tanggal 10 November tersebut, membuktikan bahwa santri memiliki peran besar dalam kemerdekaan Indonesia. 

Di sisi lain Hj. Lelly Lailiyah M.M., istri dari Pengasuh Pesantren Tebuireng KH. Abdul Hakim Mahfudz, saat diwawancarai mengaku sangat tertarik dan memuji penampilan santri-santri yang memerankan tokoh dengan begitu menjiwai. 

“Sangat exited banget, bagus mereka menjiwai,” ucap beliau. 

Tampak beberapa santri dan tamu undangan berurai air mata mengingat kembali perjuangan KH. M. Hasyim Asy’ari pada drama teatrikal tersebut. Tak terkecuali ibu Nyai Lelly, beliau juga meneteskan air mata menyaksikan drama tersebut. 

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Saya sampai nangis loh, mungkin karena kita cewek ya,” ungkap Nyai Lelly. 

Beliau mengatakan, santri KH. M. Hasyim Asyari harus mengetahui jejak langkah beliau, baik sebelum kemerdekaan maupun setelah kemerdekaan. 

“Kalian adalah santri Mbah Hasyim, maka kalian harus mengetahui jejak langkah Mbah Hasyim,” pesan beliau. 

Beliau berharap santri-santri dapat menjiwai jejak kepribadian KH. Muhammad Hasyim Asy’ari sehingga tidak akan salah di kehidupan di dunia dan akhirat. 

Pewarta: Ilvi Mariana