
Bulan Muharram merupakan awal tahun Hijriah bagi umat muslim. Di balik perayaan tahun baru hijriah terdapat banyak mitos di masyarakat, terutama bagi orang Jawa yang menganggap bahwa bulan Muharram atau dikenal bulan Suro dianggap keramat. Biasanya mereka mengadakan suatu perayaan rasa syukur yang diadakan pada malam satu Suro, dengan membuat nasi tumpeng, lauk pauk dan sejenis hasil bumi, bahkan kepala kerbau yang semuanya dihanyutkan ke laut selatan.
Ritual ini sering ditemui di daerah pesisir selatan yang kental dengan kepercayaan pada ratu pantai selatan yang memberi berkah dan penolak bala. Anggapan lain pun mengenai bulan Muharram bahwa tidak baik mengadakan hajatan seperti pernikahan, sunatan, yang di mana dapat mengakibatkan malapetaka. Kepercayaan di lingkungan masyarakat menjadi tradisi yang dilakukan oleh mereka. Dalam Islam ada beberapa amalan dan doa-doa yang dianjurkan untuk dilakukan untuk menyambut bulan Muharram ini.
Membaca Doa Akhir dan Awal Tahun
Muharram adalah bulan awal tahun dalam kalender Hijriyah. Berbagai doa dan harapan dipanjatkan dalam pergantian tahun. Semua umat muslim berharap untuk menyongsong masa depan yang lebih baik dari tahun yang berlalu, menuju tahun yang akan dilalui. Berikut doa akhir dan awal tahun Hijriyah:
Doa Awal Tahun:
Sesudah shalat maghrib membaca ayat kursi sebanyak 360 kali, dimulai dengan basmalah pada setiap kali membaca. Kemudian membaca doa di bawah ini sebanyak 300 kali:
اللَّهُمَّ يَا مُحَوِّلَ الأَحْوَالِ حَوِّلْ حَالِى إِلَى أَحْسَنِ الأَحْوَال بِحَوْلِكَ وُقُوَّتِكَ يَا عَزِيْزُ يَا مُتَعَالِى. وَصَلَّى اللَّهُمَّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Dan ditutup dengan dibawah ini:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ الْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ صَلَاةً تَمْلَأُ خَزَائِنُ اللهِ نُوْرًا، وَتَكَوْنُ لَنَا وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ فَرْجاً وَفَرْحاً وسُرُوْراً، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهَ وَسَلَّمَ تَسْلِيْماَ كَثِيْراً , اَللَّهُمَّ أَنْتَ اْلاَ بَدِيُّ الْقَدِيْمُ اْلاَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ وَكَرَمِ جُوْدِكَ الْمُعَوَّلُ وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ اَقْبَلَ اَسْأَلُكَ الْعِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَ اَوْلِيَائِهِ وَالْعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ اْلاَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ وَاْلاِشْتِغَالِ بِمَا يُقَرِّبُنِى اِلَيْكَ زُلْفَى يَاذَالْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ وَصَلَى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Doa Akhir Tahun Hijriyah:
Doa ini dibaca pada akhir bulan Dzulhijjah sesudah shalat Ashar sebanyak 3 kali. Doa tersebut sebagai berikut:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ اَللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ فِى هَذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنِى عَنْهُ فَلَمْ اَتُبْ مِنْهُ وَلَمْ تَنْسَهُ وَحَلِمْتَ عَلَىَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِى وَدَعَوْتَنِى اِلَى التَّوْبَةِ بَعْدَ جَرَا ئَتِى عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّى اَسْتَغْفِرُكَ فَغْفِرْلِى وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَاهُ وَوَعَدْتَنِى عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَاَسْأَلُكَ اَللَّهُمَّ يَاكَرِيْمُ يَاذَ الْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ أَنْ تَتَقَبَّلَهُ مِنِّى وَلاَ تَقْطَعَ رَجَائِى مِنْكَ يَاكَرِيْمُ وَصَلَى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Penulis: Humaeda dan Muhammad Zainal Karomi (Alumni UNHASY dan Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng)