
Tebuireng.online- Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Pol Ahmad Nur Wahid menjadi pembicara dalam Muktamar ll Pemikiran KH. M. Hasyim Asy’ari dengan tema “Aktualisasi Pemikiran Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari untuk Indonesia Maju” pada Jumat (4/10/2024).
Menurutnya, dilihat dari kaca mata kebangsaan, Hadratussyaikh dinilai sebagai seseorang yang nasionalis dan moderat.
“Saya begitu kagum dengan sosok Hadratussyaikh, beliau adalah orang nasionalis, bahkan saya menjulukinya sebagai seseorang yang “sembunyi dalam terang”, seseorang yang memberi solusi di tengah-tengah dan tidak berat sebelah sehingga bisa diterima oleh semua pihak tanpa harus menyinggung dan menyakiti orang di sekitar,” ungkapnya dengan rasa bangga.
Beliau juga mengungkapkan bahwa Pancasila adalah gabungan dari pemikiran nasional dan transnasional. Kegaduhan yang terjadi pada masa lalu, dan bagaimana peran hadratussyaikh dalam meridhai Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, UUD 45, PBNU, itu semua adalah bukti bahwa sosok Hadratussyaikh adalah pemberi jalan tengah.
“Saya yang bukan santrinya beliau sangat nge-fans sama beliau, bagaimana beliau bisa membangun negeri yang berlandaskan pada Pancasila sehingga tidak ada orang yang tertindas, karena sudah tercantum pada Pancasila sila ke-2 kemanusiaan yang adil dan beradab,” jelasnya.
Selain itu, beliau juga mengatakan bahwa Hadratussyaikh itu sosok yang moderat, “Seseorang dikatakan moderat, pasti tidak akan anti yasin, tahlilan, dan lain-lain. Pasti memiliki komitmen toleran, jadi tidak punya jiwa kekerasan, fitnah, adu domba,” ungkapnya
Di penghujung, Pak Nur Wahid sangat senang dan bangga bisa bergabung dalam acara yang basar dan sakral ini, “Kami berterima kasih dan sangat senang atas terselenggaranya muktamar ke-2 ini, di tahun lalu juga ada duta santri dari BNPT ya saya harap itu bisa dilanjutkan kembali,” pungkasnya.
Pewarta: Albi