Sumber: smatrensains.sch.id

Tebuireng.online- Dalam pelaksanaan seleksi Penerimaan Santri Baru (PSB) tahun pelajaran 2025-2026. Ada berbagai harapan wali santri yang mendaftarkan anaknya di SMA Sains Tebuireng. Tak terkecuali Dr. Ir. Mohamad Imron Mustajib, S.T., M.T., yang mempercayakan putri kedua untuk menimba ilmu di salah satu SMA swasta Islam terbaik se-Jawa Timur ini. Ia mengaku memiliki banyak alasan dan pertimbangan mendaftarkan putrinya di SMA Sains Tebuireng, Ahad (22/12/2024).

 “Tebuireng pondok besar punya sejarah yang panjang peninggalan Hadratusyaikh  dan masih eksis menanamkan Aswaja,” terangnya.

Selain itu, menurutnya, dari segi biaya SMA Sains termasuk relatif terjangkau untuk kalangan menengah ke bawah dengan fasilitas yang baik, dan mengikuti perkembangan zaman, dengan tetap menjaga budaya tradisional pesantren. “Dari sisi biaya meski cukup terkenal tetap mengakomodasi masyarakat menengah ke bawah,” tuturnya.

Yang menjadi daya tarik tersendiri, menurutnya, adalah keilmuan ahlusunah wal jamaah yang tetap berkiprah di tengah pembelajaran sains. “Yang mana ini termasuk cita-cita Gus Sholah, pendidikan sains yang masih berhubungan dengan Al-Qur’an,” tambahnya.

Lebih lanjut, Dosen Universitas Trunojoyo Madura itu berharap, SMA Sains melahirkan semakin banyak alumni Tebuireng menghasilkan berkiprah di masyarakat, berdakwah Islam ahlusunah waljamaah di tengah masyarakat kita negara Indonesia.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Tidak jauh berbeda, Susilo Aji, S.T. wali asal Sidoarjo juga memiliki berbagai alasan mempercayakan putranya di SMA Sains Tebuireng, di antaranya ingin melanjutkan mondok putranya, mendapat rekomendasi dari rekan, ulama pendiri pesantren Tebuireng serta ulama-ulama lainnya.

“Nama besar Mbah Hasyim Asy’ari, Gus Sholah, dan minat anak fokus pada pelajaran matematika dan sains, serta pondok ini terbilang pondok modern,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Aji berharap putranya dapat diterima di SMA Sains dan dapat menjadi putra yang Sholeh dapat mengamalkan amaliyah ahlusunah waljamaah.

Di sisi lain, Raisha Rahmania Brilianti Faizah atau akrab disapa Rahma yang mengikuti tes PSB pada hari ini merasa tertantang dalam mengerjakan pertanyaan pertanyaan yang diberikan. “Menantang sehingga membutuhkan kecepatan, ketelitian serta kemampuan berfikir kritis untuk menyelesaikannya,” ungkapnya saat diwawancarai.

Tidak hanya menantang, menurut Rahma tes membaca quran dan wawancara seru dan mampu menunjukkan kepribadiannya. “Tes membaca Al-Quran dan wawancara mampu membuat saya untuk menunjukkan kepribadian saya sendiri,” tambah Rahma.

Rahma menerangkan alasannya ingin menjadi santri di SMA Sains ini karena visi misi sekolah yang menciptakan generasi Al-Quran berakhlak mulia yang memperlajari Sains dan Teknologi. “Saya berharap pada tes seleksi ini bisa lulus dan diterima menjadi santri di SMA Trensains Tebuireng ini,” pungkas Rahma.

Pewarta: Ilvi Mariana