Mahasantri Mahad Aly, Hasyim Asy’ari,

Namaku Alfiya Hanafiyah biasa dikenal Hana. Gadis pemberani dari tanah Suku Badui yang punya mimpi jadi hijab traveller keliling dunia. Singkat cerita, aku memberanikan diri berkuliah di kampus Pesantren Tebuireng, Ma’had Aly Hasyim Asy’ari.

Sempat berdesis ragu di relung hatiku, apakah kampus Arab ini akan menerima mahasiswi sepertiku? Yang telat mempelajari bahasa Arab. Aku sempat takut, takut mempermalukan nama besar Ma’had Aly ini gara-gara menerima mahasiswi seperti diriku. Maka semenjak menjadi maba, mati-matian aku mengejar keterlambatan pelajaran bahasa arab dan aku iringi juga dengan bahasa inggris. Beginilah nasibku yang bukan lulusan pesantren seperti teman-teman di kelas. But, of course aku tetap happy and enjoy bisa mengejar keterlambatan dengan spirit yang terus menyala.

Kian purnama berlalu, and welcome semester 4. Di semester ini, seperti ada sebuah mesin penggiling molen di kepalaku, berputar dan terus berputar. Sebuah ide gila muncul di kepalaku. “Bagaimana caranya aku mewujudkan mimpi menjadi hijab traveller di usia muda?” Gila, memang. Aku gak punya uang, tapi aku punya potensi!

Pucuk dicinta, ulampun tiba!  Aku menemukan info registration International Volunteer Chapter Malaysia dari akun instagram youthofficial.id. Akun ini resmi! Telah memiliki legalitas dari Kemenkumham RI dan bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Malaysia. Serangkaian seleksi telah aku hadapi dengan baik. Dan, aku lolos sebagai delegasi fully funded. Artinya, aku dibiayai penuh selama program berlangsung oleh pihak penyelenggara. Ini menjadi perjalanan pertamaku terbang ke luar negeri bahkan secara gratis.

Bulan berikutnya, aku mencoba lagi program lain. Keluar dari zona nyaman menuju zona yang lebih menantang! Ah, seru sekali. Kali ini adalah program International Youth Leaders Exchange and Conference (YLEC) Chapter Bangkok, Thailand. Program ini diadakan oleh Goldnation, platform ini juga sudah resmi. Oya, kebetulan aku adalah who is interest in issues of education dan social. Bagiku, dunia pendidikan dan sosial adalah nafas episode perjalananku. Pantas saja, syaraf motorikku tidak mau diam.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Proses seleksi YLEC ini cukup ketat. Dari 400 lebih pendaftar perwakilan pemuda terbaik seluruh Indonesia, hanya diambil top 12 besar saja untuk mendapat scholarship. Dan aku termasuk 12 itu. Seperti mimpi, tapi ini kenyataan bahwa produk Ma’had Aly ternyata bisa bersaing dalam skala nasional maupun global.

Begini proses seleksinya. Pertama adalah pemberkasan, lalu Focus Group Discussion, jika lolos maka lanjut interview (mix Inggris dan Indonesia), dan jika lolos interview, para delegasi akan menghadapi final Leaderless Group Discussion. Pada babak final ini adalah top 12 besar delegasi YLEC Chapter Bangkok, Thailand. Dan ini akan menjadi episode kedua perjalananku ke luar negeri dengan beasiswa.

Itulah sedikit pengalamanku selama belajar di Ma’had Aly Tebuireng yang dapat membawaku terbang ke luar negeri. Aku yakin bahwa di setiap prosesnya ada banyak do’a dari masyaikh, para guru dan dosen, teman-teman, dan yang paling hebat adalah do’a orangtuaku. Terimakasih Ma’had Aly!

Bagiku, usia muda adalah kekuatan terbesar untuk menaklukan mimpi-mimpi kita. Karena muda hanya sekali, maka jadilah muda yang berarti. Dan teruslah menjadi pemimpi!



Penulis: A hanafiya