(tengah) Ning Alissa Wahid saat memberikan sambutan dalam pembukaan workshop Keluarga Maslahat untuk santri pondok pesantren di Jawa Timur yang dilaksanakan di Tebuireng Jombang. (foto: asna)

Tebuireng.online— Putri sulung KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Hj. Alissa Qotrunnada Munawarroh Wahid, S.Psi., M.Psi. atau yang akrab disapa Ning Alissa Wahid memberikan sambutan dalam acara Workshop Keluarga Maslahat bagi Santri Pondok Pesantren di Jawa Timur yang bertempat di Pesantren Tebuireng Jombang, pada Sabtu (28/12/2024) siang.

Wakil Ketua Satgas Nasional GKMNU itu mengungkapkan bahwa, penting sekali untuk memahami Keluarga yang diperjuangkan NU itu seperti apa. “Tahun 2015 saya ketemu ada artikel KH. Ali Yafie, yang menuliskan bahwa Keluarga maslahat itu terdiri dari ayah yang sholih, ibu yang sholihah, anak yang abror, rezeki yang cukup, dan pergaulan yang baik,” tutur beliau.

Ning Alissa juga bercerita tentang sejarah Keluarga Maslahah An-Nahdliyah. “Mulai dari kepengurusan KH. Yahya Cholil Staquf, yang mana beliau melihat bahwa keluarga maslahah nahdliyah itu menjadi wasilah untuk yang ingin beliau wujudkan di NU.”

Menurutnya putri Gus Dur itu, NU ini menjadi organisasi yang solid, sambung menyambung dan saling mendukung. Solid itu untuk melayani jamaah. Misi dari keluarga dari keluarga maslahah yaitu mewujudkan kemaslahatan keluarga Indonesia, Khususnya keluarga NU. Jadi kata kuncinya, kemaslahatan dengan gerakan khidmat yang solid terintegrasi.

Beliau berpesan kepada semua peserta untuk menghidupkan amaliyah NU, “Semua menghidupkan amaliyah NU, karena amaliyah NU yang menjadikan keluarga-keluarga kita Nahdliyyin ini menjadi orang-orang yang moderat. Salah satu programnya adalah bimbingan keluarga, yang mana bimbingan keluarga ini semacam penyuluhan. Kami menerima arahan dari ketum bahwa bimbingan keluarga ini harus menjadi kaderisasi dai dan daiyah dilingkungan NU, bukan hanya Ulama yang pintar mengaji saja tetapi Ulama yang turun ke tengah Masyarakat,” imbuhnya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Baca Juga: Dinamika Keluarga Masa Kini Jadi Sorotan dalam Workshop Keluarga Maslahat untuk Santri

Karena menurutnya, yang mau dididik sekarang ini adalah santri-santri yang mau dipersiapkan untuk latihan mendekat kepada umat, mau dikuatkan pemahamannya tentang keluarga maslahat nahdliyah itu seperti apa, supaya kita sama-sama mewujudkan begitu, yang nanti diajak untuk melakukan bimbingan keluarga.

Terakhir beliau mengajak peserta untuk menata hati, “mari kita belajar bersama, mari kita menata diri kita untuk bisa memperluas wawasan kita sehingga kita bisa memberikan dampak kepada masyarakat menuju Islam rahmatan lil alamin. Semoga dalam kesempatan kita untuk belajar bersama ini diakhiri dengan keyakinan kita semua untuk siap mengurus umat, Khodimul Ummah. Bukan yang mikir aku dapat apa, tetapi yang mikir apa yang dapat kita lakukan supaya rakyat itu lebih sejahtera.” Harapnya mengakhiri sambutan.



Pewarta: Amalia Dwi Rahmah