Jajaran guru MA Salafiyah Syafi’iyah Tebuireng silaturahmi dengan seluruh wali siswa baru di halaman madrasah (foto: helfi)

Tebuireng.online– Madrasah Aliyah Salafiyah Syafi’iyah (MASS) Tebuireng menegaskan komitmennya dalam membimbing dan menyiapkan para siswa menghadapi masa depan, termasuk dalam menentukan minat, bakat, dan jenjang pendidikan selanjutnya. Komitmen tersebut disampaikan dalam acara silaturahmi antara pihak madrasah dan wali santri yang digelar pada Kamis (3/7/2025) di halaman madrasah.

Acara tersebut berlangsung setelah silaturahmi bersama pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng. Para wali santri tampak antusias mengikuti pemaparan yang disampaikan oleh pihak madrasah, terutama yang berkaitan dengan kebijakan kurikulum dan strategi pendidikan di MASS Tebuireng.

Baca Juga: SMA AWH Tebuireng Gelar Pertemuan dengan Wali Santri Baru

Kepala Madrasah, Muhammad Subhan, dalam sambutannya menjelaskan bahwa MASS merupakan salah satu madrasah tertua di lingkungan Pesantren Tebuireng, kedua setelah MTs Salafiyah Syafi’iyah. Ia menegaskan bahwa madrasah terus menjaga tradisi pendidikan klasik pesantren sambil menerapkan inovasi kurikulum terbaru.

“Sejak tahun 2023 kami ditunjuk untuk menerapkan Kurikulum Merdeka. Namun saat ini kurikulum yang digunakan telah bergeser ke Kurikulum Nasional,” ujar Subhan.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Perubahan kurikulum tersebut membawa dampak pada sistem penjurusan. Jika sebelumnya siswa di kelas 10 langsung memilih jurusan, kini sistem tersebut dihapus. Semua siswa di kelas 10 mendapatkan mata pelajaran umum yang sama, dengan tujuan memberi waktu bagi siswa untuk mengenali minat dan bakatnya terlebih dahulu.

Suasana silaturahmi wali siswa dan para guru MA SS Tebuireng.

“Setelah satu tahun, ketika potensi dan ketertarikan siswa sudah terlihat, barulah mereka memilih mata pelajaran pilihan atau jurusan,” jelas Subhan. Penjurusan tersebut mencakup jurusan IPA, IPS, dan Keagamaan.

Baca Juga: Pesantren Tebuireng Perkuat Sinergi dengan Wali Santri Ciptakan Generasi BERKAH

Pemilihan jurusan dilakukan dengan pendampingan guru bimbingan dan konseling (BK) serta berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan sebelumnya. Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat memilih jurusan yang sesuai dengan kemampuan dan tujuan akademik mereka, termasuk dalam persiapan menghadapi dunia perkuliahan.

Salah satu wali santri asal Salatiga, Mas’ud, menyampaikan harapannya agar madrasah benar-benar mendampingi siswa dalam proses penentuan minat dan bakat. Ia menyoroti fenomena siswa yang asal-asalan dalam memilih jalur pendidikan hanya karena tergiur tawaran beasiswa luar negeri.

“Banyak peluang beasiswa sekarang ini, baik dari dalam maupun luar negeri. Tapi ada siswa yang memilih jalur itu hanya karena ingin ke luar negeri, tanpa mempertimbangkan kesiapan dan kemampuannya,” ungkap Mas’ud.

Baca Juga: Silaturahmi Wali Santri SMP AWH, Perkenalkan Program dan Disiplin Baru

Menanggapi hal tersebut, Subhan menegaskan bahwa pihak madrasah berkomitmen untuk terus membimbing siswa secara maksimal. Ia menambahkan, tidak sedikit alumni MASS yang berhasil melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi ternama, baik di dalam maupun luar negeri, melalui jalur prestasi dan beasiswa.

“Kami ingin para siswa tidak hanya sekadar lulus, tapi juga siap dan matang dalam menentukan arah masa depannya,” pungkasnya.



Pewarta: Helfi Livia Putri
Editor: Rara Zarary