Suasana sarasehan santri baru dan wali santri dengan pengurus pondok putra Pesantren Tebuireng di masjid Tebuireng, Rabu (02/07/2025). Foto: TO
Suasana sarasehan santri baru dan wali santri dengan pengurus pondok putra Pesantren Tebuireng di masjid Tebuireng, Rabu (02/07/2025). Foto: TO

Tebuireng.online- Segenap pengurus dan pembina Pondok Putra Tebuireng melaksanakan ta’aruf bersama wali santri baru. Ta’aruf ini dihadiri oleh Kepala Pondok Putra Tebuireng Ustadz Slamet Habib beserta para jajaran pengurus dan pembina. Ratusan wali santri baru dan keluarganya turut memenuhi Masjid Pondok Pesantren Tebuireng Putra saat selesai solat magrib pada hari Rabu, (02/07/2025).

Dalam sambutannya, Ustadz Slamet Habib atau sering disapa Ustadz Habib mengutip sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah. Rasulullah Saw bersabda:

إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلا مِنْ ثَلاثٍ : صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Ketika seseorang telah meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali 3 (perkara) : shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang berdoa baginya.”

Ia menjelaskan, bahwa di pesantren, ketiga hal di atas dapat kita laksanakan, “Pertama, sesama santri kita harus saling membantu terutama ketika ada temannya yang mempunyai masalah terhadap bekalnya, kita bisa bantu shadaqah untuk temannya,” ucapnya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Lanjutnya, kedua, ilmu yang bermanfaat. “Ilmu yang didapatkan di pesantren tentunya akan bermanfaat khusus untuk diri kita sendiri baik untuk orang lain terutama bapak dan ibu,” tambahnya. Selanjutnya, ketiga, anak saleh yang berdoa untuk dirinya dan keluarganya. “Hal ini menjadi salah satu harapan bagi orang tua untuk memiliki anak yang saleh dan selalu mendoakan orang tua baik di pesantren (guru) maupun di rumah,” pungkasnya.

Selain itu, Kepala Pondok Putra ini juga menerangkan nilai-nilai prinsip dasar Pesantren Tebuireng yaitu ikhlas, jujur, tanggung jawab, kerja keras, dan tasamuh. Uniknya, beliau menjadikan nilai-nilai ini menjadi sebuah nyanyian dan mengajarkan kepada santri baru dan wali santri agar cepat hafal. “Jika santri Tebuireng memiliki sifat ini, InsyaAllah akan mendapatkan keberkahan”, terang beliau.

Akhir sambutannya beliau mengingatkan kepada santri dan orang tua bahwa santri baru tidak diperbolehkan untuk disambang sampai waktu 40 hari dan juga menghimbau untuk tidak membawa handphone ke pondok. Selesai sambutan, Ustadz Habib mengenalkan pengurus dan pembina santri di Pondok Pesantren Tebuireng Putra.

Baca Juga: Sarasehan dengan Pengurus Pondok, Santri Baru Tebuireng Harus Punya Karakter Ini


Pewarta: Bakhit Jauharullaudza

Editor: Muh Sutan