Sebuah ilustrasi kegalauan (sumber: objektifID)

Aku Lelah Menjadi Aku

Aku lelah,
Bukan karena dunia,
Tapi karena diri ini
Yang tak kunjung mengerti arah.

Setiap pagi aku bangun
Dengan niat baru yang tak pernah bertahan.
Setiap malam aku tidur
Dengan penyesalan yang terus diulang.

Mengapa aku sulit memaafkan diriku sendiri?
Padahal orang lain mungkin tak peduli.
Tapi dalam dada ini,
Ada suara yang terus menyalahkan,
Tak henti-henti.


Jika Aku Boleh Berhenti

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Jika boleh,
Aku ingin berhenti sejenak—
Dari menjadi kuat,
Dari terus tersenyum di tengah retak.

Aku tahu banyak yang lebih susah dariku,
Aku tahu ini bukan akhir dari segalanya.
Tapi tubuhku gemetar,
Jiwaku berat,
Dan langkahku tak lagi punya arah.

Aku hanya ingin duduk,
Menangis tanpa alasan logis.
Karena hari-hari ini,
Aku tak tahu lagi
Untuk apa aku bangkit.


Maaf, Aku Belum Bisa Jadi Baik

Aku pernah berjanji
Untuk jadi versi terbaik dari diriku:
Lebih sabar, lebih ikhlas, lebih rendah hati.
Tapi nyatanya,
Aku lebih sering jatuh lagi.

Kebaikan seolah menjauh,
Padahal aku ingin dekat.
Tapi lidahku masih tajam,
Hatiku masih iri,
Dan niatku sering berlubang di tengah jalan.

Tuhan…
Maaf jika aku terlalu sering mengulang kesalahan,
Maaf jika niat baikku hanya jadi angan.
Aku tak menyerah sepenuhnya,
Tapi hari ini
Izinkan aku menangis sejenak,
Karena merasa gagal
Jadi baik, jadi benar, jadi kuat.



Penulis: Albii
Editor: Rara Zarary