Ilustrasi perjuangan seseorang dalam bertahan hidup. (sumber: bolacom)

Si Tangan Lemah
Malam ini aku kembali
raksa juga kembali
menyaksikan sepotong cerita
dari kita yang sekeri

kuluapkan semuanya
menitih satu demi satu
berproses perlahan
mengubahnya menjadi lebih baik

kulihat telapak tanganku
sepertinya mulai melemah
menghempas segalanya
untuk mimpi yang dicapai

mungkin dipandang sebelah mata
tapi kucoba secara perlahan
secarik kertas yang menemani
untuk kutulis beberapa jerami

izinkan aku untuk lupa
sejenak saja
setidaknya untuk menenangkan
nanti aku akan kembali, janji.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Kata “Maaf”
Tinta menuliskan aksara kututup buku
yang menyimpan lara antah berantah
aku berada hingga kata maaf kembali kuucap
“maafın aku,” ucapku

kalimat maaf yang hingga kini masih kugenggam, kupandangi semua
lambat, hingga aku terlelap

lupa aku menaruh
tentang sedih yang luruh

aku sendiri
hanya mereka di sana menungguku tanpa memandang

“sini peluk, kamu cape ya” begitu katanya
sangatlah ikhlas tuturnya walau terselip kecewa di sana
maaf, aku mengecawakan



Penulis: Nesia Cantika Surya, Siswi Madrasah Aliyah Salafiyah Syafiiyah Tebuireng.