
Tebuireng.online— Pesantren Tebuireng sukses gelar haflah akhirussanah tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) yang diselenggarakan di halaman SMA Ahmad Wahid Hasyim pada Ahad (25/5/2025). Pada tahun ini sebanyak 764 siswa tingkat SLTA se Tebuireng sukses diwisuda.
Adapun salah satu rangkaian kegiatan dari haflah akhirsanah ini yakni pemberian penghargaan pada lulusan terbaik setiap unit. Berikut ini adalah data nama dan lulusan terbaik dari setiap unit pendidikan:
SMK Plus Khoiriyah Hasyim
- Reza Salsabila Putri – XII DKV
- Chleo Safinkha Alea Pramesti – XII DKV
- Narendra Setya Fasya – XII MM
Madrasah Muallimin Hasyim Asy’ari
- Muhammad Zein Wildan – Kelas VI
- Muhammad Saubari – Kelas VI
- Liqaunnur Ilhamy – Kelas VI
MA Salafiyah Syafi’iyah
- Fatih Muhammad Sanim – XII-F
- Muhammad Ziel Qisthi Fasya – XII-C
- Muhammad Ruhani – XII-A
SMA A. Wahid Hasyim
- Pandu Anom Prihatmojo – XII-2
- Rachmad Surya Wijaya – XII-1
- Kemas Ahmad Riza Fuady – XII-2
SMA Trensains
- Darwisy Ahmad Alfayyadl – XII Sains-1
- Achmad Rafid Zayyan Robbani – XII Sains-2
- Ahmad Fawwazul Adhim – XII Sains-2
Achmad Rafid Zayyan Robbani, lulusan terbaik kedua dari SMA Trensains, mengungkapkan rasa haru dan kebahagiaannya menerima penghargaan. “Senang banget, bahagia, kayak tidak menyangka dapat penghargaan di akhir,” tuturnya.
Baca Juga: 764 Santri tingkat SLTA Tebuireng Resmi Diwisuda
Ia menambahkan bahwa kunci kesuksesannya adalah fokus belajar, sejak awal kelas XII mulai tekuni setiap mata pelajaran dan menyusun jadwal harian secara konsisten. “Di kelas 12 awal, saya mulai atur jadwal, hari ini mau belajar apa, istiqomah, dan alhamdulillah bisa jalan sampai lulus.”
Kini, Rafid siap menempuh jenjang pendidikan lebih tinggi di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga melalui jalur SNBP. Ia menegaskan, “Dari prestasi ini, saya berharap bisa terus berprestasi saat kuliah, apalagi jurusan yang saya ambil cukup sulit,” katanya.
Ia juga menyampaikan kesannya terhadap lingkungan belajar di Trensains, “Anak-anaknya, se-males-malesnya anak Trensains, masih mau belajar, mendengarkan penjelasan guru,” ungkapnya.
Sementara itu, Fatih Muhammad Sanim, lulusan terbaik pertama dari MA Salafiyah Syafi’iyah, menuturkan rasa syukurnya. “Alhamdulillah, merasa sangat bahagia, jelas bersyukur pada semua pihak yang mendukung dan membantu bisa sampai saat ini. Kalau bukan karena jasa guru, saya tidak bisa seperti ini.”
Sanim menekankan pentingnya keseimbangan dalam belajar: “Ada waktu belajar sendiri dan buat kelompok. Kalau kelompok, aktif berpendapat, kalau sendiri, cari tenang buat mendalami agar memiliki pemahaman saat berkelompok.” Ia berharap dapat mempertahankan prestasi ini ke depan. “Tidak boleh puas. Harus terus memacu diri dan memotivasi diri agar bisa berguna untuk orang lain.”
Baca Juga: Momentum Menginspirasi saat Wisuda Tingkat SLTA Tebuireng
Junaidi, ayah dari Sanim mengaku selalu berpesan pada putranya asal Tulungagung yang diterima di Universitas Al-Azhar Mesir, menyampaikan bahwa prinsip hidupnya sederhana: taat pada guru. “Kalau dari Bapak, hanya sekadar taat pada guru, karena semua yang ada di sekolah pesantren selalu bermanfaat.”
Begitupun dengan Syafa’ah, juga mengungkapkan rasa haru dan syukur, “Bahagia sekali, doa semoga terus lancar, sudah lulus ke Mesir.”
Sementara itu, Reza Salsabila Putri dari SMK Khoiriyah Hasyim juga membagikan kesannya sebagai lulusan terbaik 1. “Kesan luar biasa, tidak menyangka, terharu,” ujarnya.
Ia menceritakan bagaimana ketertarikannya pada dunia belajar berkembang selama sekolah. “Awalnya suka belajar, lama-lama nyari apa yang disuka, mendalami, lalu ditingkatkan lagi sehingga menjadi kelebihan.”
Baca Juga: Pesantren Tebuireng Gelar Haflah Wisuda Jenjang SD dan SLTP
Salsa, yang berasal dari Blitar, berencana melanjutkan kuliah di Unesa atau UPN Jawa Timur mengambil jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV). Salsa juga mengaku bersyukur dapat belajar di SMK yang menjadikan dirinya mengenal lebih dekat tentang desain, lebih dari adalah
“Selama sekolah, saya banyak kenal teman, banyak pengalaman, bisa mendalami bakat, dan memilih sendiri bidang yang saya sukai,” pungkas Salsa.
Pewarta: Ilvi Mariana
Editor: Rara Zarary