
Menjadi orang tua memang bukanlah pekerjaan dan tanggung jawab yang mudah, seiring berjalannya dengan waktu, dunia anak setiap generasinya pun berbeda. Berbeda generasi juga berbeda pula cara pola asuh terhadap anak. Perkembangan teknologi, transformasi budaya dan gaya hidup memang memiliki hal yang positif, namun juga tak menutup kemungkinan pasti memiliki dampak yang negatif pula. Apalagi terhadap anak generasi sekarang, jika orang tua tidak dapat mendorong perkembangan anak untuk adaptasi dan turut menyaring segala perkembangan yang ada, maka anak akan mudah terbawa arus.
Faktor dari pengaruh lingkungan pun turut memberikan dorongan kuat yang menyebabkan anak terpengaruh dan mudah terbawa arus pergaulan. Orang tua pun juga tidak akan bisa selamanya bisa mengawasi anaknya dalam pertemanan nya. Apakah anak itu berada dalam circle pertemanan yang baik atau justru sebaliknya? Orang tua pun juga tidak boleh mengurung anaknya dalam rumah ataupun membatasi pergaulan dalam pertemanan nya agar anak tersebut aman. Hal tersebut justru akan membuat anaknya sulit beradaptasi dengan lingkungan baru, kuper, dan bahkan bisa membuat anak menjadi minder.
Lalu bagaimana solusinya? Orang tua dapat melatih anaknya untuk bisa memproteksi diri mereka sendiri, mengajarkan anak dari usia dini agar dapat mendorong bakat mereka untuk bisa adaptasi dalam lingkungan baru dan dapat menyaring mana yang baik untuk dirinya dan mana yang tidak. Anak pun akan lebih mudah menyalurkan bakatnya dengan percaya diri dan memilki circle pertemanan yang baik. Dari banyaknya pengalaman anak, banyaknya prestasi dan relasi pertemanan yang bermutu akan dapat menunjang karirnya dimasa depan.
Baca Juga: Prinsip Perkembangan dan Peran Orang Tua dalam Parenting Modern
Untuk dapat melatih anak agar tidak mudah terbawa arus, orang tua dapat melakukan cara, yakni membangun rasa percaya diri pada anak, percaya diri pada anak itu sangat berharga, karena tidak semua anak bisa mengenali dirinya dan bisa percaya diri terhadap segala apa yang dimilikinya. Orang tua harus membangun kepercayaan diri pada anak, agar anak bisa memahami terhadap apa yang dimiliki serta tidak malu untuk menunjukkan bakat atau kelebihan yang dimilikinya.
Anak yang memiliki jiwa percaya diri lebih sulit terpengaruh oleh orang lain dibandingkan anak yang pemalu. Mereka yang memiliki kepercayaan diri akan memilah dan menyaring segala sesuatu yang baru sebelum menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, hal itulah manfaat dari anak yang memiliki percaya diri, tidak akan mudah terbawa arus, anak akan terhindar dari hal-hal negatif serta terbiasa untuk memproteksi dirinya.
Untuk bisa membangun rasa percaya diri kepada anak yaitu orang tua bisa membantu mendorong minat anak agar mencoba hal-hal baru, mengeksplorasi serta menjelajah agar menemukan sesuatu yang baru. Lalu memberikan tanggung jawab terhadap anak itu juga bisa menjadi cara untuk membangun percaya dirinya, anak yang dipercayai untuk mengemban tanggung jawab akan merasa bangga dan lebih percaya diri. Setelah anak menyelesaikan tugasnya, berilah apresiasi kepada anak, apresiasi pada prosesnya bukan hanya fokus kepada hasilnya. Hal tersebut akan membuat anak lebih dihargai dalam berbagai prosesnya.
Setelah itu, ajarkan anak untuk memiliki pendapat sendiri, hal ini bukan berarti mengajarkan anak supaya berani melawan orang tua. Namun, lebih ke menyampaikan pendapat yang dimilikinya dengan cara yang sopan tanpa mengurangi rasa hormatnya kepada orang yang lebih tua darinya. cobalah untuk memulai dari hal kecil, seperti “Menurut Kamu barang ini gimana?”. Setelah anak memberikan pendapatnya, cobalah untuk menerima dan memberi nasehat dengan baik bilamana pendapat anak tersebut melenceng.
Baca Juga: Pentingnya Ilmu Parenting dalam Tumbuh Kembang Buah Hati
Lalu ajaran prinsip dan nilai yang kuat, diskusikan sesuatu yang benar dan salah, bukan sekedar kata orang begini, kata orang begitu. Misalkan tentang kewajiban sholat 5 waktu dan ajaran Islam yang sesuai tuntunan agama. Jika anak memiliki dasar pondasi yang kuat dalam beragama, anak dalam menjalani kehidupan akan terarah dan terhindar dari godaan untuk maksiat. Dan yang paling penting adalah bangunlah koneksi yang kuat di Rumah, dalam hal ini jadilah tempat curhat ternyaman bagi anak, dalam hal ini anak akan merasa dihargai, didengar dan diperhatikan. Itulah kiat-kiat dalam mendidik anak agar tidak mudah terbawa arus. Semoga bermanfaat, Aamiin ya robbal alamiin.
Penulis: Amalia Dwi Rahmah, Pegiat Literasi
Editor: Rara Zarary