
Tebuireng.online— Festival Pesantren Tebuireng 2025 yang digawangi oleh Ikatan Alumni Pesantren Tebuireng (Ikapete) menghadirkan Ahmad Dhani (Musisi dan Anggota DPR-RI) dan KH. Musta’in Syafi’i (Dewan Masyayikh Pesantren Tebuireng) dalam agenda Bincang Santai Ngopi (Bincang Santai Ngobrol Partisipatif dan Inspiratif) di halam Pondok Putri Tebuireng pada Jum’at (25/04/25). Acara Halalbihalal Ikapate yang dikemas dalam bentuk festival ini sudah berlangsung sejak Rabu 23/4/25 dengan berbagai macam kegiatan; pasar murah, pagelaran seni, lomba esai, MQK, dan lain sebagainya.
Meski pada agenda Bincang Santai Ngopi Ahmad Dhani tidak dapat menghadiri acara secara langsung, namun ia masih menyempatkan diri untuk dapat berbincang melalui zoom meeting. Sementara KH. Musta’in menyampaikan banyak pesan untuk para alumni.
Pertama, beliau mengajak para alumni agar menyemarakkan agar menyimpang hartanya di Bank Lantabur, “Perlu diketahui bahwa saya di DPR-RI itu komisi sebelas. Komisi sebelas itu membidangi keuangan negara dan perbankan. Sehingga pantas saja jika saya diposisikan sebagai Dewan Syari’ah di bank Lantabur Tebuireng. Makanya ayo para alumni kalau menyimpan uang di Lantabur jangan di bank konvensional, besarkan bank kita sendiri,” kata beliau tegas di hadapan para alumni.
Baca Juga: Ahmad Dhani Tekankan Pentingnya Santri Pelajari Sejarah Peradaban Islam
Baginya ada tiga kemauan Hadratussyaikh kepada para santri. Ketiga hal ini didasarkan pada surah Al-Kahfi. Karena di surah tersebut mengangkat mepat tokoh. Yaitu, sosok yang menjadi bakal tokoh yakni santri. Tokoh ini dilambangkan dengan Ashab al-Kahfi. Mereka digambarkan sebagai sosok zidnahum huda. “Artinya santri Tebuireng itu harus jujur, tidak terlalu pintar ndak apa-apa yang penting benar,” jelasnya.
Selanjutnya, santri Tebuireng bisa menjadi konglomerat yang didasari dengan ayat مَّثَلࣰا رَّجُلَیۡنِ جَعَلۡنَا لِأَحَدِهِمَا جَنَّتَیۡنِ مِنۡ أَعۡنَـٰبࣲ (sebuah perumpamaan, dua orang laki-laki, yang seorang (yang kafir) Kami beri dua buah kebun anggur). Tokoh kedua yang dilambangkan surah Al-Kahfi adalah menjadi influence/ulama/kiai yang diperankan oleh nabi Musa dan Khidir. Keduanya berbeda disiplin ilmu yang dipadukan. Dan yang ketiga adalah tokoh pejabat yang diperankan Dzulqarnain.
“Jadi santri Tebuireng sudah tergambar dalam surah Al-Kahfi dalam bentuk tiga tokoh tadi; konglomerat, ulama’, dan pejabat,” imbuh Ketua Dewan Pengasuh Tebuireng.
Baca Juga: Di Hadapan Pengurus IKAPETE Sedunia, Kiai Kikin: Alumni Tebuireng Harus Kompak
Di akhir sesi, Kiai Musta’in menyampaikan bahwa ia sangat kagum dengan Hadratussyaikh dalam hal perekonomian. Lantara Hadratussyaikh pernah mewakafkan tanah untuk dibuat pasar. Hadratussyaikh tidak memandang pasar hanya sebagai tempat buruk sebagaimana yang dilayangkan oleh hadis Nabi. Akan tetapi beliau melihat pasar sebagai sesuatu yang tumbuh untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusianya.
Pewarta: Indra