
Takdir tidak terpisahkan dari kehidupan seorang manusia. Ada yang menerima takdir dari Tuhan yang ditetapkan kepadanya, ada pula yang menolak takdir yang menimpa dirinya. Perjalanan hidup memang penuh lika-liku, beberapa masalah pun datang silih berganti untuk menguji keimanan seorang hamba.
Sebagian manusia hanya terus-menerus melihat takdir hidup orang lain yang nampak lebih bahagia daripada dirinya. Sebagian lainnya cukup berfokus kepada dirinya dan tetap berprasangka baik atas takdir yang dijalaninya.
Padahal, takdir Terbaik itu adalah takdir yang dijalani saat ini, terlepas apakah takdir itu baik ataupun buruk. Memang benar, setiap manusia yang beriman harus mengimani takdir baik dan takdir buruk. Namun, sebagai seorang Hamba yang patuh dan Taat kepada Tuhannya, maka akan percaya bahwa semua takdir yang dijalaninya adalah Takdir Terbaik untuknya.
Buku ini dimulai dengan bagian Ujiannya berat tanda orang yang kuat, Tiada pilihan lain, selain melangkah, Masalah datang bertubi-tubi, Nikmat Allah menanti, Mengeluh hanya menambah kesusahan dirimu, Semudah kesulitan, pasti ada kemudahan, Hidup untuk beribadah, semuanya akan mudah, dan Takdir Terbaik hingga menempuh akhirat.
Yang namanya hidup pasti tidak akan terlepas dari ujian. Setiap orang diuji sesuai dengan tingkat keimanannya masing-masing. Oleh karena itu, Allah tidak akan Salah memberikan beban ujian yang berat kepada orang yang dapat memikulnya dan melewatinya.
Ujian yang ringan hanya diberikan kepada orang yang bisa menerimanya, sebaliknya orang yang ujiannya berat pastilah diberikan kepada orang yang kuat. Sebab, Allah tidak akan membebani hamba-Nya melebihi kesanggupannya.
Namun demikian, setelah melewati ujian-ujian dalam kehidupan, akhirnya bisa mengerti hikmah dari ujian itu bahwa Allah ingin hamba-Nya menjadi lebih kuat dan memberikannya hadiah karena telah lulus melewati ujiannya.
“Sebaik-baik penolong di Dunia ini hanyalah Allah SWT”. Jika ujian yang dirasakan terlalu berat, maka cukup bentangkan sajadah di setiap sepertiga malam agar tenang melewati ujian dari-Nya. Dan tunggulah sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat, bila hamba-Nya pun yakin bahwa Allah akan menolongnya.
Buku ini pun mengajarkan bahwa seorang manusia harus menyadari penciptaannya di bumi ini dan harus terus memohon petunjuk dari Allah supaya tidak salah arah dalam melangkah untuk mencapai tujuannya.
Kadangkala, takdir baik pun membuat sebagian besar manusia terlena sehingga lupa untuk bersyukur kepada Allah. Padahal, Dunia ini hanya sementara, dan harus siap melangkah meskipun pernah terluka ataupun kecewa.
Dalam buku ini juga dituliskan bahwa apapun yang diimpikan terlihat mustahil untuk diraih, tapi tidak ada yang tidak Mungkin bagi Allah untuk dikabulkan. Impian itu tidaklah lebih besar dari kuasa Allah. Namun, tetap yakin kalau Allah lebih tahu yang terbaik untuk hamba-Nya.
Penulis buku ini pun mengingatkan untuk selalu bersyukur atas segala nikmat dari Allah dan tetap berusaha istiqamah berada di jalan-Nya.
Bagian masalah datang bertubi-tubi, nikmat Allah menanti, mengingatkan pembaca agar tetap berhusnudzon terhadap masalah yang datang ke dalam hidupnya. Karena, setelah kesulitan pasti ada kemudahan, begitu yang tertulis dalam Al-Qur’an.
Ujian yang menerpa bukan untuk membuat hamba-Nya menderita. Melainkan, karena Allah sudah menyiapkan hadiah setelah hamba-Nya lulus dari ujian yang diberikan oleh-Nya.
Bagian mengeluh hanya menambah kesusahan dirimu, mengingatkan pembaca agar sering melihat orang lain yang lebih susah atau sakit daripadanya. Dengan begitu, sikap mudah mengeluh tidak lagi ada pada dirinya.
Penulisnya mengatakan bahwa sabar dan shalat adalah kunci untuk melewati ujian di dalam hidup ini. Ada Allah yang akan selalu menolong hamba-Nya.
Bagian sesudah kesulitan, pasti ada kemudahan, menyarankan agar setiap manusia harus berterima kasih kepada Allah dan dirinya sendiri lebih dulu karena sudah mampu bertahan melewati semua ujian di dalam hidupnya. Allah Maha mendengar, sebab itu curhat kepada Allah atas kesulitan yang dihadapi, maka Allah pun yang akan memberikan solusinya.
Bagian hidup untuk beribadah, semuanya akan mudah mengingatkan hidup ini tujuannya untuk beribadah kepada Allah. Apapun yang terlihat sulit, sebenarnya mudah. Karena, itulah janji Allah dalam kalam-Nya.
Bagian terakhir, yakni Takdir Terbaik hingga menempuh akhirat, meyakinkan pembaca untuk selalu berprasangka baik atas takdir yang ditetapkan oleh Allah kepadanya.
Judul Buku : Takdir Terbaik
Penulis : Wulanjeli
Penerbit : Ebiz
Tahun terbit : 2025
QRCBN : 62-124-8718-444
Jumlah Halaman : 48 halaman
Peresensi : Putri Wulan Anjeli