Buku Mencari Intisari karya Sherly Annavita. (sumber: IGsherly)

Manusia yang selalu ingin bertumbuh akan selalu mau belajar untuk mengembangkan dirinya. Manusia yang berubah menjadi lebih baik dengan versi yang terbaik dan menjadi manusia yang berdampak dengan ilmu yang dimiliki. Namun, jika sulit menemukan mentor dalam kehidupan untuk berubah, maka buku ini bisa menjadi teman yang baik untuk perubahan diri.

Memang, setiap manusia yang berusaha akan menemukan kegagalan, kekecewaan, kesedihan dalam hidupnya. Tidak ada proses yang isinya hanyalah kesenangan. Merasakan rasa sakit hingga harus mau menghadapi semua tantangan dalam meraih impian.

Buku ini mempunyai empat Bab pembahasan utama, yaitu awareness, lingkungan, distraksi masa kini, enjoy the process, dan di bagian akhirnya ada kata-kata serta tantangan untuk para pembaca yang ingin mengubah dirinya menjadi lebih baik.

Setiap pemuda dan pemudi yang mau mengubah diri perlu membaca buku ini. Karena, kebanyakan anak muda sering overthinking atau berpikir berlebihan terhadap masa depan. Mereka yang tengah memikirkan saat berada di fase quarter-life crisis kebingungan melangkah dalam hidupnya. Sebagian besar merasa kurang bisa fokus meraih tujuan hidup hanya karena sering melihat pencapaian orang lain.

Buku mencari Intisari: Finding and Shaping The Best Version of You Cause There is Only One You in This World, cocok dibaca bagi pemuda dan pemudi yang mulai merasakan jenuh dengan perjalanan hidupnya. Karena, di dalam buku ini, dijelaskan cara meraih tujuan hidup dan cara mengatasi distraksi dalam meraihnya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Sebab, mayoritas pemuda dan pemudi di akhir usia 20-an, seringkali dilanda kegelisahan akan perjalanan hidup yang tidak kunjung membawa mereka meraih impiannya. Oleh karena itu, membaca buku mencari Intisari ini sangat pas untuk kaum muda-mudi yang sedang berproses dalam menggapai impian.

Dimulai dari Bab awareness atau kesadaran. “Semakin kita kenal dan paham dengan diri sendiri, semakin tinggi rasa percaya diri,” kutipan tersebut tertulis dalam buku ini.

Baca Juga: Belajar Hidup Melalui Kompas Kehidupan

Para kawula muda kebanyakan hanya memikirkan impiannya, bahkan cuma terganggu oleh omongan orang lain terhadap impiannya. Sehingga, kebanyakan dari mereka sering menunda-nunda untuk mewujudkannya.

Padahal, setiap insan sudah diberikan potensi masing-masing oleh Sang Tuhan. Self-awareness ini bertujuan untuk memahami diri sendiri dan berubah seiring dengan berjalannya usia dan pengalaman hidup.

Dalam buku ini, diberikan tips “JUTESHA” yang merupakan akronim Jujur, Terima, Syukur, dan Hadapi. Dengan menerapkan JUTESHA ke dalam diri sendiri, nantinya akan lebih memahami pencapaian yang berarti dalam proses meraih mimpi.

Kutipan yang disertakan dalam buku ini selalu memotivasi para pembaca, seperti “jangan pernah takut gagal, orang yang tidak pernah gagal adalah mereka yang tidak pernah berjuang dalam hidup”.

Para pemuda dan pemudi sebaiknya mencoba berjuang untuk mengubah keadaannya karena Allah tidak akan mengubahnya sebelum hamba-Nya bergerak untuk mengusahakan kondisi ya menjadi lebih baik daripada sebelumnya.

Di dalam buku ini juga dijelaskan bahwa self-awareness sangat penting supaya dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan diri sehingga lebih yakin untuk memperjuangkan cita-cita. Selain itu, sebagai anak muda dengan memiliki self-awareness akan menjauhkan diri dari yang namanya insecure atau tidak percaya diri.

Ditambah lagi, buku ini menyertakan tips untuk mengenali diri sendiri yang pastinya akan menumbuhkan sifat optimis terhadap kemampuan diri. Setelah mempunyai self-awareness, maka mindset atau cara berpikir juga perlu diubah supaya tidak mudah kepikiran omongan miring orang lain terhadap impian yang ingin diraih.

Sebagaimana tubuh diibaratkan sebagai hardware, sedangkan softwarenya adalah mindset (dalam pikiran), sehingga kita harus menginstal software yang baik ke dalam kepala supaya hal yang baik pula yang akan terjadi dalam kehidupan.

Dalam buku ini dijelaskan ada jenis-jenis mindset seperti yang dikatakan oleh penulis buku ini, “masa depan adalah milik mereka yang mau mempersiapkan hari ini”. Oleh karena itu, kunci dari menyiapkan masa depan yang baik adalah dengan Aksi nyata yang dilakukan saat ini, bukan justru overthinking tentang apapun yang belum atau bahkan tidak terjadi sama sekali.

Manusia dibedakan berdasarkan cara berpikirnya, yakni tipe pesimis, realistis, optimis dan progressive. Namun, dari keempat tipe manusia tersebut di era sekarang, yang wajib dimiliki oleh kaum muda adalah menjadi manusia yang progressive. Dengan begitu, manusia tipe progressive lebih dapat beradaptasi dengan cepat atas perubahan dan perkembangan zaman.

Kutipan yang tidak kalah menyemangati diri adalah sesuatu yang dianggap impossible oleh kebanyakan orang, bagi Manusia optimis “it’s still possible and i’m gonna prove it!” Kutipan tersebut meyakinkan anak muda agar tidak mengurungkan niat dalam mewujudkan impian karena ketidakmungkinan itu hanya berada di antara kemalasan dan overthinking saja. Setelah berusaha, maka berdoa menjadi senjata andalan bagi Manusia.

Baca Juga: Indahnya Kehidupan Ini, Andai Kita Mensyukurinya

Setelah mengenali diri dan berusaha mengubah mindset supaya dapat meraih tujuan hidup, maka analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) bisa dilakukan, sehingga nilai-nilai yang dominan dalam diri akan terlihat. Kunci dari semua Hal tadi adalah menyadari dan memahami kebutuhan diri sendiri.

Analisa SWOT pada diri juga sangat penting, mengingat manusia diciptakan beserta kekurangan dan kelebihannya. Namun, mengetahui kelebihan untuk menutupi kekurangan itu sendiri pada diri manusia. Tidak pula berfokus pada kekurangan diri, tetapi membenahi diri agar lebih bersyukur akan kelebihan diri, supaya cia-cita pun dapat diraih. Karena, pada akhirnya, orang yang paling bertanggung jawab atas masa depan kita adalah diri kita sendiri.

Maka dari itu, buku ini selain membahas masalah umum pada anak muda yang sedang mencari jati diri, tetapi juga memberikan solusi dengan metode SMART Analysis. SMART adalah kepanjangan dari Specific, Measurable, Achievable, Realistic dan Timely dalam menentukan tujuan hidup dan lebih spesifik. Target yang besar karena langkah yang terlalu kecil.

Oleh sebab itu, perlu mengukur kemampuan diri sebelum meraih target yang telah ditetapkan. Karena, manusia juga punya timeline dalam hidup dan punya usia yang terbatas, sehingga butuh alat ukur yang realistis untuk mencapai tujuan selama hidup di Dunia.

Lingkungan juga turut mempengaruhi pribadi diri. Oleh sebab itu, kita mesti bijak memiliki lingkungan pertemanan dan apapun yang kita konsumsi untuk diri khususnya pikiran. Distraksi masa kini juga tidak terbendung, tapi buku ini punya cara mengatasinya dan solusi yang dapat diterapkan oleh anak muda agar lebih mudah terhindar dari distraksi yang ada.

Manusia yang bertahan hidup hingga saat ini adalah manusia yang kuat. Jika lelah, maka bisa beristirahat. Sebab, hidup ini adalah sebuah perjalanan, bukan sebuah perlombaan. Buku ini mengajarkan siapa pun yang selalu menyimpan harapan menjadi versi terbaik agar pantang menyerah dalam meraih tujuannya dalam hidup. Penulis buku ini pun berpesan karena hidup cuma sekali, masa muda tidak terulang dua kali. Oleh karena itu, hidup ini harus diisi dengan masa-masa yang penuh arti.


Judul Buku                : Mencari Intisari
Penulis                        : Sherly Annavita
Penerbit                      : PT Merakit Hikmah Media
Tahun terbit               : 2024
Tebal                        : 168 + viii hlm
ISBN                           : 978-623-10-3408-3
Peresensi                    : Putri Wulan Anjeli