
Tebuireng.online— Liburan pesantren tiba, para santri Pesantren Tebuireng kembali ke kampung halaman masing-masing pada Kamis (20/03/2025), dengan 67 armada bus dari titik area parkir Kawasan Makam Gus Dur (KMGD). Perjalanan pulang ini menjadi momen yang dinanti-nanti oleh ribuan santri pesantren Tebuireng serta wali santri. Berbagai kesan dan agenda pada libur lebaran pun telah direncanakan oleh para santri.
Santri asal Cirebon, Dea Amara mengungkapkan kegembiraannya bisa pulang di bulan Ramadan dan ia telah merencanakan beberapa kegiatan seperti halal bihalal dan ziarah ke Sunan Gunung Jati. “Udah nggak sabar pingin pulang, kangen orang tua, saudara, dan teman-teman. Karena saya jarang dijenguk, biasanya hanya setahun sekali,” ujarnya.
Bagi Ghafara Aderina santri dari Pondok Trensains asal Bangkalan, perasaan campur aduk dirasakan karena sudah kelas 12 dan akan berpisah dengan teman-temannya. Berbeda dengan Dea, pada libur lebaran ini Aderina berencana melakukan daftar ulang kuliah dan mempersiapkan diri untuk kuliah di ITS karena telah diterima melalui jalur SNBP.
“Sedih karena nggak akan kembali bertemu mereka, tapi juga senang karena masing-masing dari kami akan mengejar cita-cita,” ungkap Aderina.
Baca Juga: Ribuan Santri Mudik Lebaran, 67 Armada Bus Antar ke Kampung Halaman
Sementara itu, Alifyah, santri Pondok Putri Pesantren Tebuireng asal Palembang, merasa lega karena telah menyelesaikan pendidikan di pondok. “Kita sudah kelas 12, lega karena lulus. Jadi nanti kesini hanya untuk wisuda saja.”
Alifyah menuturkan pada libur lebaran ini akan ia manfaatkan untuk istirahat dan mengunjungi beberapa tempat sebagai hiburannya sebelum menghadapi proses pendaftaran kuliah.
Hal serupa dirasakan oleh Keisha dari Bengkulu, yang juga merupakan santri Pondok Putri Pesantren Tebuireng. “Senang dan nggak sabar bertemu orang tua, bukber dengan keluarga dan teman, serta bertemu teman lama, dan liburan ini mau fokus pada persiapan daftar kuliah.” katanya.
Muhammad Ummar Fadhlan dari Tebuireng merasakan emosi yang bercampur aduk, sedih dan senang karena sudah enam tahun nyantri jauh dari keluarga. Namun ia bersyukur bersantai karena di tahun ini ia diterima di UINSA melalui jalur SNBP “Perasaan campur aduk, tapi senang akhirnya bisa pulang,” ungkapnya.

Tak hanya santri, orang tua juga merasakan kebahagiaan dalam momen perpulangan ini. Evi Masuni, wali dari Naura Hamida Royani asal Tulungagung, mengaku bersyukur karena proses perpulangan santri berjalan lancar dan tidak rumit. “Alhamdulillah, lancar. Anak saya betah di pesantren karena nyaman dan terjamin,” ujarnya.
Selain menjemput Naura, ia juga berencana menjemput putranya yang ada di pondok putra Pesantren Tebuireng. Dalam agenda libur lebaran ini, keluarga Evi Masuni telah merencanakan berbagai kegiatan seperti bukber bersama anak yatim, serta mudik ke Lumajang.
“Ini sudah kegiatan dari lama, kadang kami mengajak buka bersama anak yatim, kadang mereka kami ajak jalan-jalan ke pantai, dan rencananya kami juga akan mudik ke Lumajang,” terangnya.
Sementara itu, Naura Hamida Royani sendiri merasa sangat antusias menyambut liburan karena telah merencanakan buka bersama dengan teman-temannya. “Senang dan nggak sabar. rindu keluarga dan teman-teman,” ujarnya.
Pewarta: Ilvi Mariana