ilustrasi berdoa (Ist)

Oleh: KH. Fahmi Amrullah Hadziq

اِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه لا نبي بعده

اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيّدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

فَمَن یَعۡمَلۡ مِثۡقَالَ ذَرَّةٍ خَیۡرࣰا یَرَهُ وَمَن یَعۡمَلۡ مِثۡقَالَ ذَرَّةࣲ شَرࣰّا یَرَهُ

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Dunia ini ada hal-hal yang dirahasiakan oleh Allah. Di antara hal yang dirahasiakan oleh Allah adalah ketika hal yang disebut oleh imam Ali Zainal Abidin ibn Husein dalam perkataannya:

إنَّ اللّهَ خَبَّأَ ثَلَاثًا فِى ثَلَاثٍ : خَبَّأَ رِضَاهُ فِيْ طَاعَتِهِ فَلَاتَحْقِرُوا مِنْ طَاعَتِهِ شَيْئاً فَلَعَلَّ رِضَاهُ فِيْهِ وَخَبَّأَ سُخْطَهُ فِيْ مَعْصِيَتِهِ فَلَا تَحْقِرُوْا مِنْ مَعْصِيَتِهِ شَيْئًا فَلَعَلَّ سُخْطَهَ فِيْهِ وَخَبّأَ وِلَايَتَه فِي خَلْقِه فَلَا تَحقِرُوْا مِن عِبَادِهِ اَحدًا فَلَعَلهُ وَلِيُّ اللّهِ

Allah SWT menyembunyikan tiga perkara dalam tiga perkara. Allah menyembunyikan ridha-Nya dalam amal ketaatan kepada-Nya, maka jangan remehkan sesuatu pun dari ketaatan kepada-Nya, mungkin di situlah letak ridha-Nya. Allah menyembunyikan murka-Nya dalam perbuatan maksiat, maka jangan meremehkan sesuatu dari maksiat kepada-Nya, mungkin di situlah letak murka-Nya. Allah menyembunyikan para wali-Nya di antara makhluk-Nya, maka jangan meremehkan siapa pun dari hamba-hamba-Nya, mungkin ia adalah wali-Nya.

Sehingga jangan meremehkan ketaatan sekecil apa pun. Bisa jadi di dalam amal baik kecil pun justru di situ terdapat ridhanya Allah. Jangan pandang sekilas juga bahwa ibadah kita—misal shalat—itu selalu mendapat ridha Allah, padahal belum tentu kita dapat. Apalagi shalat belum khusyu’, wudhu belum sempurna, gerakan masih asal-asalan. Jadi penyembunyian ridha itu bertujuan agar kita tetap berbuat baik sekecil apa pun itu.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Bukankah Imam Ghazali ditempatkan di tempat mulia karena membiarkan tinta meminum tintanya? Imam Sibli disayangi oleh Allah bukan karena shalatnya atau ilmunya, tapi karena kasih sayangnya terhadap seekor anak kucing yang kedinginan dan kelaparan.

ارْحَمُوا مَنْ فِي الْأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ

Sayangilah penduduk bumi, maka penduduk langit akan menyayangimu

Kedua, jangan meremehkan kemurkaan Allah dalam kemaksiatan, sekecil apa pun itu kemaksiatannya. Mengapa demikian? Agar seorang mukmin selalu berusaha untuk menjauhi dan menghindari kemaksiatan sekecil apa pun. Bisa jadi kemaksiatan kecil di situ ada murka Allah yang amat besar. Jangan dikira maksiat itu hanya mabuk, zina, membunuh dan lain sebagainya. Padahal ghasab, menggunjing, juga termasuk maksiat. Bahkan ada seorang ahli kubur yang disiksa selama 70 tahun gara-gara ghasab sebatang tusuk gigi. Lalu bagaimana dengan orang yang ghasab uang rakyat yang jumlahnya ratusan milyar atau bahkan triliunan?

Maka, seorang mukmin harus senantiasa menghindari kemaksiatan dan keburukan,

فَمَن یَعۡمَلۡ مِثۡقَالَ ذَرَّةٍ خَیۡرࣰا یَرَهُ وَمَن یَعۡمَلۡ مِثۡقَالَ ذَرَّةࣲ شَرࣰّا یَرَهُ

Barang siapa yang berbuat baik sebesar biji atom, maka ia akan mendapat balasannya. Barangsiapa yang berbuat buruk, maka ia akan mendapat balasannya.

مَن جَاۤءَ بِٱلۡحَسَنَةِ فَلَهُۥ عَشۡرُ أَمۡثَالِهَاۖ وَمَن جَاۤءَ بِٱلسَّیِّئَةِ فَلَا یُجۡزَىٰۤ إِلَّا مِثۡلَهَا وَهُمۡ لَا یُظۡلَمُونَ

Barang siapa berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipat amalnya. Dan barang siapa berbuat kejahatan dibalas seimbang dengan kejahatannya. Mereka sedikit pun tidak dirugikan (dizalimi).

Ketiga, Allah merahasiakan walinya di antara makhluk-makhluknya. Karena itu jangan meremehkan orang siapa pun dia. Bisa jadi orang tersebut merupakan kekasih Allah, bahkan kepada seorang ahli maksiat sekalipun. Barangkali mereka saat ini ahli maksiat di akhir hayatnya bertaubat dan khusnul khatimah. Sementara kita yang saat ini merasa saleh dan baik tapi Allah membalikkan nasib kita menjadi su’ul khatimah.

Oleh karena semoga kita senantiasa menjadi mukmin yang tidak meremehkan amal sekecil apun, meremehkan maksiat sekecil apapun, dan meremehkan siapa pun. Sehingga kita ini menjadi orang yang selamat.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ

وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ

وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ



Transkrip: Yuniar Indra Yahya