
Tebuireng.online- Majelis Perwakilan Kelas dan juga OSIS Bhineka Tunas Pertiwi (MPK dan OBTP) SMA Abdul Wahid Hasyim (SMA AWH) kembali gelar festival pentas seni bertajuk “AWH Spektakuler Perform” atau disingkat Aspectum 2024 pada Kamis (10/10/2024). Bertempat di shelter SMA AWH, acara ini dihadiri oleh jajaran dewan guru, ketua direktur Aswaja Center, mahasiswa PPL, dan segenap siswa-siswi SMA AWH.
Dalam sambutannya, Muhammad Syarifuddin, selaku ketua pelaksana mengatakan, bahwa pentas seni ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh Pesantren Tebuireng. Lebih lanjut, ia berterima kasih kepada seluruh panitia penyelenggara dan sponsorship, serta media partner yang membantu jalannya acara.
Festival dibuka oleh Kepala Sekolah SMA AWH, Djoko Suwono, dengan penerbangan burung putih dan dimeriahkan berbagai perform dari siswa-siswi kelas 11 dan 12. Di antaranya: fashion show pakaian adat dari berbagai daerah, mulai dari DKI Jakarta, baju adat Manado, dan lain-lain. Ada pula tarian adat nusantara seperti remo, tari piring, tari khas Kalimantan, dan dilanjutkan pertunjukan oleh paskibraka, bernyanyi bersama, dan juga teater baik putra maupun putri.

Menurut Djoko Suwono, Aspectum 2024 ini merupakan bentuk pelestarian budaya lokal yang digabung dengan budaya modern. Menurutnya, kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi siswa-siswi dalam memberikan layanan seni pada masyarakat sekolah.
“Ini merupakan bagian dari implementasi kepemimpinan di abad 21,” terangnya.
Di akhir sambutannya, ia berpesan pada seluruh hadirin baik siswa-siswi, maupun dewan guru agar tidak meninggalkan tempat duduknya sampai pentas seni selesai. Tidak hanya itu, pihak sekolah juga memberikan apresiasi kepada siswa-siswi berprestasi dengan pemberian sertifikat dan piala penghargaan di atas podium.
Nurindra Ramadhanti, siswa berprestasi juara 1 kategori cipta puisi, saat diwawancarai mengaku bersyukur dan tidak menyangka karyanya mendapat kategori terpilih 1 tingkat nasional dan akan dibukukan.
Salah satu panitia juga menjelaskan, mengapa festival ini serentak diadakan di berbagai unit Tebuireng, yakni karena ini merupakan bentuk evaluasi dari tahun sebelumnya, agar siswa-siswi tidak melihat pentas seni di sekolah lain.
Pewarta: Ilvi Mariana