
Percaya diri adalah perasaan bangga atau suka terhadap kemampuan diri sendiri. Kepercayaan diri menurut Zulfradi Tanjung (2017) merupakan suatu sikap atau keyakinan atas kemampuan diri sendiri sehingga dalam tindakan-tindakannya tidak terlalu cemas, merasa bebas untuk melakukan hal-hal yang sesuai keinginan dan tanggung jawab atas perbuatannya.
Selain itu juga menunjukkan rasa sopan dalam berinteraksi dengan orang lain, memiliki dorongan prestasi serta dapat mengenal kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Dengan adanya percaya diri, maka kita akan meminimalisir rasa takut atau gugup pada diri sendiri untuk berinteraksi dengan orang lain. Penerapan internalisasi akan percaya diri ialah suatu hal yang harus dilakukan oleh semua orang.
Rasa percaya diri pada anak-anak zaman sekarang sepertinya mengalami penurunan. Dikarenakan sekarang yang sudah zaman teknologi digital, banyak sekali anak-anak berprestasi, anak berparas rupawan, sering berseliweran di media internet contohnya tiktok. Alhasil anak-anak yang melihat hal itu, akan membandingkan dirinya dengan anak berprestasi tersebut dan akhirnya mereka merasa tidak percaya diri (minder) atau untuk bahasa gaul sekarang yaitu insecure. Berdasarkan hasil kajian yang pernah didapat oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA) Republik Indonesia, 56 persen anak-anak Indonesia yang didominasi anak perempuan mengalami krisis kepercayaan diri (Aditya Eka Prawira, 2018).
Antonim dari rasa percaya diri atau insecure menurut dr. Rizal Fadli, adalah perasaan yang harus dijauhi oleh semua orang. Karena dampak perasaan insecure pada diri sendiri bisa berbahaya, apabila perasaan insecure kita berlebihan. Contohnya yaitu akan merasa enggan dalam bersosialisasi, gampang stres secara tiba-tiba, dan merasa bahwa dirinya telah tidak berharga lagi. Jika perasaan insecure tidak segera ditangani, maka bisa menyebabkan gangguan kesehatan mental, seperti depresi, gangguan kepribadian batas ambang, mengalami gangguan kecemasan, alami paranoid, gangguan makan, dan masalah pada body image.
Dengan adanya masalah insecure, pasti ada solusi untuk permasalahan. Pertama, stop untuk membandingkan diri kita dengan orang lain. Tancapkan keyakinan pada pikiran kita bahwa pribadi orang lain dan pribadi kita itu berbeda dan tidak dapat disamakan. Misalkan saja seperti orang kembar, apakah orang kembar dapat memiliki kepribadian dan masa depan yang sama juga? Jawabannya adalah tidak, karena meskipun mereka memiliki DNA nya sama, akan tetapi pribadi mereka pun berbeda karena faktor eksternal seperti pola asuh orang tua yang berbeda dan lingkungan sekitarnya.
Selanjutnya, berkomunikasi atau berbicara pada diri sendiri. Kita memang membutuhkan seseorang untuk motivasi diri, akan tetapi untuk faktor utama yaitu berbicara pada diri sendiri. Biasanya yang dibicarakan pada diri sendiri itu sebuah penyesalan ataupun sebuah syukur.
Baca Juga: Rahasia Komunikasi Sederhana Penuh Makna ala Gus Baha
Untuk sebuah penyesalan seperti munculnya sebuah pertanyaan dalam benak kita tentang hari ini dan kita jawab sendiri, contoh “kenapa sih tadi kok dia kelihatan marah sama aku? Oh iya tadi aku kan menyanggah opini dia”. Untuk sebuah syukur, yaitu selalu berucap terimakasih kepada Yang Maha Esa yang selalu membantu kita dimanapun dan kapanpun. Meskipun kita merasa itu usaha kita sendiri, tapi jangan lupakan bahwa Yang Maha Esa lah yang mempermudah segala usaha atau urusan kita.
Selain itu, perlunya dukungan dari lingkungan sekitar yang positif. Lingkungan sekitar yang dimaksud yaitu keluarga dan teman. Keluarga dan teman yang supportif mendukung kita itu merupakan faktor eksternal kita untuk meningkatkan kepercayaan diri kita. Ketika kita berada di lingkungan yang selalu berpikiran positif maka kita pun akan ikut berpikiran positif. Dan apabila kita mendapatkan masalah apapun, ingatlah bahwa dibelakang kalian ada keluarga dan teman yang selalu mendukung masa depan kita. Serta jauhilah lingkungan atau circle yang kalian rasa memancarkan aura negatif, karena aura itu juga akan mempengaruhi pada diri kalian.
Karena sedang membahas keluarga dan teman, sesekali lakukan hal yang kita sukai (hobi) bersama keluarga dan teman juga. Karena dengan kita melakukan hobi kita bersama keluarga dan teman, kita dapat tertawa bersama dan mendapatkan pengalaman baru bersama. Dengan berkumpul bersama, maka kita akan melupakan rasa insecure kita dan meningkatkan kepercayaan diri kita pada hobi kita.
Dan yang terakhir, yaitu dengan menerapkan pola hidup sehat seperti makan makanan yang bergizi dan enak, serta berolahraga secara rutin. Dengan menerapkan pola hidup sehat, maka kita akan memiliki mood yang bagus dan secara otomatis akan meningkatkan kepercayaan diri kita.
Baca Juga: Agar Kamu Tetap Tampil Percaya Diri
Sehingga untuk kita yang selalu merasa insecure, apakah kita akan siap akan resiko-resiko yang ditimbulkannya? Ingatlah bahwa perasaan insecure itu suatu hal yang berbahaya apabila berlebihan, maka hilangkanlah rasa-rasa insecure pada diri kita. Seperti nasihat yang masyhur kita dengar, apabila kita hidup tanpa adanya rasa insecure maka hidup kita akan aman, damai, dan sejahtera. Ragu pada diri sendiri merupakan hal yang wajar, akan tetapi jangan sampai mengakibatkan kita tidak percaya diri. Orang yang percaya diri otomatis akan mudah bergaul, sehingga memudahkan kita mendapatkan relasi.
Penulis : Muayyinatul Millatil Haq
Mahasiswi Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Hasyim Asy’ari.