
Tebuireng.online— Dalam rangka memperingati Forum Sains Madrasah Aliyah siswa-siswi kelas 12 Ilmu Pendidikan Alam Madrasah Aliyah Salafiyah Syafi’iyah Tebuireng gelar Sains Fair ke-10 pada Sabtu (5/10/2024), bertempat di halaman MA SS. Hadir dalam acara ini segenap dewan guru, mahasiswa PPL dari Unhasy, alumni Fosma dan seluruh siswa-siswi MA SS.
Adapun beberapa pameran yang ditunjukkan oleh siswa-siswi kelas IPA yakni seperti pameran Sistem Tata Surya, pameran Fire Hand, Balon Hidrolik, uji makanan mengandung Boraks, Bom Sederhana, Dekomposisi, Lava Lamp, Vacum Cleaner Sederhana, Uji Golongan Darah dan masih banyak lainnya.
Seva Aditya Saputra, selaku ketua menerangkan tujuan diadakannya Fosma ini yakni untuk menyajikan kreasi kelas 12 IPA, serta melestarikan budaya yang telah ada.
“Tujuannya untuk memamerkan kreasi anak-anak bagi seluruh generasi muda, demi melestarikan juga budayanya,” terangnya.
Ia berharap Fosma tahun yang akan datang semakin baik serta lebih jaya, serta diera digital ini generasi muda dapat melestarikan sains, sebab menurutnya tidak sedikit teknologi yang berhubungan dengan sains.
“Soalnya inikan era digital juga, jadi teknologi-teknologi ada yang berbau sains, seperti dokter,” ucapnya.
Adelina Aizza Wafdannafisah, yang menjaga stand uji zat bahaya yang terkadung pada makanan menerangkan, tujuan pameran tersebut yakni untuk menunjukkan cara mengidentifikasi makanan yang mengandung boraks.
Dalam hal ini Adelina menggunakan Bleng yang merupakan zat semacam boraks. Adapun di meja stan ia dan tim menyiapkan contoh makanan mengandung Bleng, serta makanan bersih tanpa bleng. Siswa-siswi yang mengunjungi stand tersebut dapat mempraktikkan langsung cara mengetahui makanan yang mengandung boraks dengan menggunakan air kunyit dan sebuah stik.
Di sisi lain, Raisaa Syifa yang memamerkan Lava Lamp menerangkan, Lava Lamp ini dapat digunakan sebagai lampu tidur manual serta sebagai media edukasi yang dibuat dari bahan-bahan sederhana seperti minyak, pewarna, baking soda dan cuka.

“Lava Lamp bisa buat lampu tidur, bisa buat edukasi buat tahu hukum Archimedes,” terangnya.
Di stand lain tampak pula uji coba bahaya kandungan asap rokok, di uji coba ini Tita Mayla Hanny menjelaskan bahan-bahan yang perlu disiapkan yakni seperti botol bekas, rokok, selang, kapas, air, dan plastisin. Tujuannya adalah untuk membuktikan bahwa rokok sangat berbahaya untuk paru-paru.
Salah satu peserta peserta pameran Aisha Atma Dian Fayumi saat diwawancara menceritakan keseruannya mencoba Bom Sederhana, Hand Fair, dan uji coba bahaya kandungan zat dalam rokok.
“Seru banget ya, menambah wawasan buat kita yang sebagai bukan anak IPA, jadi kayak oh ternyata di IPA itu seru banget,” serunya.
Tidak mau kalahAulia Dwi Apsari, siswa kelas 11 juga mencoba beberapa experimen yang di pamerkan dalam Sains Fair. Menurutnya Sains fair di tahun ini lebih seru sebab siswa-siswi sangat aktif mencoba pameran yang disediakan oleh panitia Fosma.
“Kesannya sangat seru kita jadi tahu apa yang belum kita ketahui,” pungkasnya.
Pewarta: Ilvi Mariana