ilustrasi perahu di tengah laut (pngtree)

Perahu Usai

Aku mencintainya
namun aku harus pura-pura lupa

perahu yang telah berlayar
kini harus kulupakan
perahu yang dipenuhi oleh banyak mimpi itu
kini pergi tak berarah

perahu dengan pondasi cinta itu kini harus usai
laut dengan ombak besar menjadi pemisah
tak apa jika perahu itu harus hilang
setidaknya cinta yang diukir bersama
membekas dihati seumur hidup

cinta yang dulu penuh ambisi kini terhenti tiada tujuan
bukan karna tak ada lagi cinta
namun takdir tuhan yang tak lagi berpihak kepada kita



Dinding Pembatas

Ayah tahukah betapa aku merindukanmu
di tengah bisiknya kepalaku
di dalam keheningan hatiku
terlintas rindu yang tak tersampaikan padamu

hati yang tak mampu mengungkap sayang
adanya dinding pembatas di antara kita
melahirkan batin yang jauh meski raga kita dekat

aku menantikan rumah
yang katanya rumah itu
menjadi tempat ternyaman untuk pulang

rumah dengan pondasi kasih dan sayang
yang itu tak pernah kurasakan
tak apa jika rumahku hanya diriku sendiri
biar kubalut luka pengabaian hati ini sendiri



Sang Kekasih

Tahu kah sesuatu yang lebih indah
dari senja ke merah merahan?
pemimpin seluruh ummat

senantiasa namanya dipuja
cahaya kasihnya tiada batas
sempurna kemuliaan akhlaknya
wajah yang tak pernah ku tatap

Ya Nabi, Ya Rasulullah
betapa rindunya kami kepadamu Yaa Rasul
di bawah langit senja sejenak aku melamun
mendambakan berjumpa sesaat denganmu

kepergianmu mungkin telah lama
tapi bagiku dihati engkau masih hidup



Penulis: Lutfia Amirah Firyal

 

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online