Santri dalam bergaul di pesantren (sumber: istimewa)

Sebagai santri baru di sebuah pondok pesantren, banyak yang merasa tidak mempunyai teman karena belum mengenal satu sama lain. Kita memahami bahwa tak semua orang bisa menjadi teman atau sebaliknya. Apakah kita sudah memahami bahwa dalam al-Qur’an ada kriteria yang ditentukan agar kita tidak salah dalam memilih teman?

Salah dalam memilih teman bisa berakibat buruk dalam kehidupan kita dimasa yang akan datang, bisa jadi ketika kita salah memilih teman, teman itu akan menjerumuskan kita dalam keburukan. Sudah banyak contoh yang bisa kita jadikan patokan dalam mencari teman, contohnya seperti kasus yang baru saja redup, tentang seorang gus yang salah memilih tempat bergaul, yang mengakibatkan hal itu menjadi boomerang saat ia sudah mulai bersinar karirnya.

Dari situ sudah seharusnya kita bisa untuk memulai memilah circle pertemanan sedari dini, pernahkah kita berpikir tentang bagaimana cara memilih teman yang benar ketika kita baru masuk ke dalam sebuah lingkungan atau komunitas? Memilih teman yang tepat dapat membantu kita dalam menumbuhkan kebersamaan dan kesuksesan, namun pilihannya haruslah dilakukan dengan cermat dan bijak.

Allah berfirman, “Wahai orang-orang beriman, janganlah kamu menjadikan orang-orang yang mengganggumu sebagai temanmu, sebaliknya jadilah temanmu orang-orang yang mempertahankanmu.” (Al-Mumtahanah: 11). Dalam ayat tersebut, Allah SWT menjelaskan bahwa kita harus memilih teman yang dapat mempertahankan dan mendukung kita, bukan orang-orang yang hanya ingin merusak dan mengganggu kita.

Maka, bagaimana cara memilih teman yang benar? Berikut ini adalah beberapa kriteria yang dapat kita gunakan:

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online
  • Sifatnya yang baik: Teman yang baik harus memiliki sifat-sifat seperti kesabaran, kepatuhan, dan kesadaran. Dia harus memiliki sifat-sifat positif seperti itu sehingga dia tidak akan membuat kita jatuh dalam kesalahan dan dosa.
  • Tulus dalam akhirat: Teman yang baik harus memiliki tujuan dan cita-cita yang tulus dalam akhirat. Dia harus memiliki rasa ingin meningkatkan diri sendiri dan meringkaskan diri kepada Allah SWT.
  • Berakhlak mulia: Teman yang baik harus memiliki akhlak mulia seperti toleransi, toleransi, dan empati. Dia harus mampu untuk mengerti dan menolong orang lain.
  • Menjaga hak orang lain: Teman yang baik harus menjaga hak-hak orang lain dan tidak akan menyakiti mereka.
  • Menjaga prinsip-prinsip agama: Teman yang baik harus menjaga prinsip-prinsip agama dan tidak akan berbuat apa-apa yang melanggar syariat Islam.
  • Mampu memberikan nasihat: Teman yang baik harus mampu memberikan nasihat dan petunjuk kepada kita agar kita menjadi lebih baik.
  • Mempunyai dedikasi pada Allah SWT: Teman yang baik harus mempunyai dedikasi pada Allah SWT dan tidak akan melakukan apa-apa yang melanggar syariat Islam.

Dalam memilih teman, kita juga harus melihat sifat-sifatnya dalam waktu lama. Kita tidak hanya melihat sifat-sifatnya pada awal-awal pertama, tapi juga pada waktu-waktu selanjutnya. Kita juga harus berhati-hati dalam memilih teman karena sangat mudah untuk terjebak oleh tipu daya atau kata-kata manis.

Allah berfirman, “Dan janganlah engkau mengikuti siapa pun tanpa pengetahuan (walaupun) mereka berilmu” (Al-Furqan: 43). Dalam ayat tersebut, Allah SWT menjelaskan bahwa kita tidak harus mengikuti siapa pun tanpa pengetahuan, termasuk dalam memilih teman.

Oleh karena itu, dalam memilih teman baru, kita harus lebih selektif dan bijak. Kita harus melihat sifat-sifatnya dengan cermat dan melihat apakah dia memiliki kriteria-kriteria yang dijelaskan di atas. Dengan demikian, kita dapat memilih teman yang tepat dan meningkatkan kebersamaan dan kesuksesan dalam hidup.



Penulis: Albii

(Mahasiswa KPI Unhasy Tebuireng Jombang)